Rabu, 03 Oktober 2012

Ketakutanku

  "Jadi,gimana kamu nerima aku?"Tanyanya. Kali ini aku duduk di pojok taman sekolah. Suasananya sepi. Cuma aku dan Rega,cowok yang duduk di sampingku ini. "Aku butuh waktu,Ga"jawabku. Aku masih ragu.Bayangan akan masa lalu yang membuat aku jadi seperti ini.
  Dua tahun lalu,Hariku begitu indah. Semua ini karena Erga. Seseorang yang menjadi cinta pertamaku. Aku dan dia sudah sangat menyanyangi. Dia bukan hanya sekedar pacar buatku tapi juga seorang panutan. Banyak yang bilang kami gak cocok, tapi kami gak pernah dengerin pendapat mereka. Hingga suatu ketika, Hari itu Sabtu 4 Januari 2012. Aku dan Erga berencana makan malam di kafe kesukaan kami. Erga berjanji untuk menjemputku. Tapi, Tuhan bekehendak lain. Erga tertabrak truk ketika dia akan menjemputku. Tangisku pecah ketika aku mendengarnya tidak bisa diselematkan. Dan sampai sekarang, tragedi ini yang membuatku takut akan mencintai.
  Disampingku,Rega masih menunggu jawabanku. Rega bukan hanya sahabat buat Erga tapi dia adalah saudara kembar Erga.Sebenarnya,aku udah menyukai dia.Wajahnya memang mirip dengan Erga sifatnya pun gak begitu jauh.Tapi,tragedi itu masih saja menghantuiku.Aku gak mau Rega bernasib sama seperti Erga. "Aku tau kamu masih sayang sama Erga. Tapi,apa kamu mau terpaku sama dia? Dia juga pengen kamu ngelanjutin hidupmu,Ki"Rega memulai pembicaraan lagi. "Aku takut Ga. Aku juga sayang sama kamu. Tapi aku takut kamu bakalan sama kayak Erga"ucapku,lirih."Dengerin aku Kinanthi! Hidup,mati kita itu ditangan Tuhan. Bukan salahmu juga kalo Erga meninggal. Kamu mencintai Erga itu bukan yang bikin Erga meninggal.Semuanya udah diatur."ucap Rega. Aku terdiam. Sejenak aku berpikir, aku masih harus melanjutkan hidupku ini. Erga juga gak mau liat aku terpaku sama masa lalu. Semua ini harus berakhir. Memulai kisah baru bersama Rega itu pilihanku. "Sekarang aku tau pilihanku. Aku akan melanjutkan hidup bersamamu Ga"ucapku. Senyumku terkembang. Rega memelukku dengan erat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar