Jumat, 14 Desember 2012

Ini Cinta Pertama

Cinta pertama hanya datang satu kali
Ketika kau tak bisa menangkapnya, kau akan kehilangan
Tapi, kau akan selalu tahu ia akan selalu di hati
Selamanya

Ini sudah bertahun tahun berlalu,tetapi aku masih saja mengingatmu
Bahkan aku masih bisa mengeja bagaimana senyummu itu,
yang dulu membuatku jatuh hati berkali-kali dalam satu waktu

Aku jatuh cinta

Kaulah yang kali pertama menyentuh dasar hatiku
Meninggalkan hangat yang tak pernah dilupakan memori

Ini tentang kamu,
cinta pertamaku
Masihkah kau ingat kepadaku?

Dikutip dari buku "Cerita Hati: Ini Cinta Pertama" oleh Bernard Batubara, Dannie Faizal dkk

Hatimu:Cinta Yang Selalu Meragu



Aku tak berharap akan berpisah denganmu dengan cara seperti ini
Tapi tekadku begitu tegas dan bahkan aku sendiri tidak bisa menyangsikannya


Bukan,
Bukannya aku ingin melupakanmu
Bagaimana mungkin, 
Kau adalah yang terbaik dalam hidupku
Kau yang menyunggingkan senyum di wajahku,
kau juga yang menghapus air mata di kedua pipiku

Tapi aku tak bisa lebih lama lagi bersamamu,
Karena aku mencintaimu
Aku mengharapkanmu sejak lama,
menunggu dengan sabar,
tetapi kau seperti bintang di malam kelabu

Kau tak pernah datang untukku...

Dikutip dari buku "Hatimu:Cinta Yang Selalu Meragu" oleh Salsa Oktifa

Aku Akan Menjadi Buih...

Seperti putri duyung di dongeng itu kelak aku akan menjadi buih
Dan membawa mati semua rahasia hatiku
Sebut aku pesimis,tapi sudah terlalu lama aku menunggu
saat yang tepat untuk kebenaran itu
Dan selama itu, aku melihat bagaimana benih-benih perasaanmu
kepadanya pelan-pelan tumbuh hingga menjadi bunga yang indah

Aku kalah bahkan jauh sebelum angkat senjata
Kau ada di hidupku tapi bukan untuk kumiliki
Kerjap mata indahmu hanya untuk dia
dan selamanya itu tak akan berubah
Meski begitu, kenapa aku tidak berusaha berbalik 
dan mencari jalan keluar dari bayang-bayang dirimu?

Jika suatu hari kau menyadari perasaanku ini
kumohon jangan salahkan dirimu
Mungkin memang sudah begini takdir rasaku
Cintaku padamu tak akan pernah melambung ke langit ketujuh
Aku hanya akan membiarkan buih kesedihanku menyaru bersama deburan ombak laut itu
Karena inilah pengorbanan terakhirku, membiarkanmu bahagia tanpa diriku


Dikutip dari Buku "Seandainya" oleh Windhy Puspitadewi

Minggu, 09 Desember 2012

Boy Of The Week

Heyyy, hari ini aku bakal bahas tentang cowok yang minggu ini banyak yang ngomongin. And that is.... Emir Mahira!!!! \o/ Kenapa banyak yang ngomongin? Soalnya dia dateng ke acara FFI 2012 di Jogja dan dia terbang jauh-jauh dari Singapore buat acara ini. Ada yang belum tau sama cowok guanteng satu ini. Nih, aku kasih foto kecenya B)
Behelnya *O*

Senyumnya *O*

Emir lahir 19 September 1997 *selisih 1 tahun sama aku :3* Emir terkenal dari perannya di Film Garuda di Dadaku sama Garuda di Dadaku 2 sebagai Bayu Purnomojati. Emir asli anak Bogor. Tahun 2011, si King Of Kece ini pernah menangin Piala Citra dalam perannya di Film Rumah Tanpa Jendela. Emir juga pernah menang untuk Kategori "Best Performance" di acara penghargaan Internasional *Standing Applause for him*
Like a Nerd but still handsome :3

Like a Boss B)
Sampe disini postingan tentang si Emir. Satu lagi, aku mau bilang kalo Emir itu "Indonesian Perfect Boy" :)) 
Byeee :B



Sabtu, 08 Desember 2012

Rani's Quotes

"Jika kamu menyayangi seseorang, bukan berati apa yang dia lakukan itu benar meskipun dia sebenarnya salah"

Greyson Chance Love Strory


Greyson Chance Love Story
          Hari ini sekolah kedatangan peserta pertukaran pelajar dari Oklahoma, Amerika Serikat. Dan aku ditugskan buat nemenin salah satu dari mereka yang akan tinggal disini. Anehnya, sejak tadi pagi para peserta itu dateng semua cewek-cewek di sekolah pada heboh sendiri. Termasuk Nadia, sahabatku. “Eh La, kamu udah liat cowok anak pertukaran pelajar belum? Sumpah, dia ganteng banget. Senyumnya itu lho. Dan kamu tau gak dia itu artis”kata Nadia heboh. Aku yang masih sibuk makan bakso gak meduliin omongannya. “Lala!”teriak Nadia. “Apaan sih? Gak liat apa, orang lagi nikmat makan bakso gini”kataku sambil masang muka kesel. “Kamu dengerin gak sih? Makanan mulu yang kamu pikirin”ujar Nadia sambil melipat kedua tangannya. “Iya, aku dengerin. Terus kalo itu anak pertukarannya ganteng sama dia artis, ngaruh gitu sama kehidupanku”kataku gak peduli. “Terserah kamu lah, nanti kalo sampe kamu suka sama dia baru tau rasa kamu. Udah ah aku mau beli minum”kata Nadia sambil ngeloyor ke penjual minuman. “Hmm”jawabku sambil tetep ngunyah bakso.

          “Lala, mana guest home friendmu?”tanya Ms. Ida. “Ini baru saya cari Miss, daritadi gak ketemu-temu”jawabku sambil ngeliatin sekeliling aula. “Cepet dicari ya. Acaranya udah mau mulai ini”kata Ms.Ida. “Iya Ms”ujarku. Akhirnya, aku memutuskan muterin sekolah. Mulai dari ruang kepsek sampe gudang. Dan, hasilnya waktu aku beli minum di kantin,aku nemuin seorang anak cowok yang beda dari yang lainnya. Badannya diatas rata-rata anak cowok Indonesia yang seumuranku. Kulitnya putih. Dan sekarang dia lagi makan bakso-_- “Hello?”sapaku. “Oh hay”jawabnya sambil tersenyum. “Kamu peserta pertukaran pelajar itu kan? Daritadi aku cariin eh ternyata malah makan disini”ujarku masih ngos-ngosan. “Maaf ya aku bikin kamu bingung. Tadi, aku laper jadinya aku ke sini. Sekali lagi maaf ya”anak itu meminta maaf. “No problem lah. Ayo sekarang kita ke aula. Acaranya mau mulai nih”ajakku. “Okay, By the way aku Greyson. Kamu?”anak itu mengenalkan diri. Oh, namanya Greyson. Kaya pernah denger ini nama deh. Tapi siapa ya? Ah mbohlah. “Aku Lala”jawabku sambil tersenyum.


          Udah seminggu Greyson tinggal di rumahku dan udah seminggu juga dia belum aku ajak jalan-jalan keliling Jogja. Dan hari ini, aku berniat ngajak dia jalan-jalan mumpung ini kan weekend. “Grey, ayo ganti baju”suruhku ke Greyson yang masih duduk-duduk santai ngasih makan ikan. “Mau kemana emangnya?”tanya Greyson. “Udahlah ikut aja. Daripada kamu weekend gini cuma di ruma ngasih makan ikan mending juga ikut”kataku sambil narik tangan Greyson. “Iyaiya”kata Greyson yang langsung masuk kamar. 10 menit kemudian, Greyson keluar. Dengan T-shirt warna biru langit, jeans dan sneaker kesukaannya. Gak lupa dia make kalung yang berbandul berbentuk kaya Kristal.Kamera SLR gak lupa dibawanya.
P.S mendingan liat ini aja deh, biar ketauan kayak gimana outfitsnya Greyson :)


     “Kalo kaya gini kan kamu ganteng, Grey”kataku, spontan. “Apa? Ulangi lagi!”kata Greyson sambil masang muka jailnya. Aduh, ngomong apa aku barusan. Aku kalang kabut tapi tetep berusaha calm down. “Eh, enggak papa kok. Ayo kita berangkat”ajakku.

          “1A! Amplaz, Malioboro!”teriak bapak-bapak halte bis Trans Jogja. “Ayo Grey, kita ke sebelah kanan biar bisa cepet masuk”ajakku ke Greyson. Greyson mengangguk. Bis 1A yang aku dan Greyson naiki bener-bener kaya ikan pindang dalemnya. Untung aku dapet tempat duduk. Begitu aku duduk masuk seorang ibu tua yang gak kedapetan tempat duduk. “Bu, lenggah mriki mawon”pintaku ke Ibu itu sambil berdiri. “Matur nuwun nggih nduk”jawab ibu itu sambil tersenyum. “Nice girl”ujar Greyson. Aku tersenyum. Critt. Bis ngerem mendadak. Aku yang belum sempet dapet pegangan hampir aja jatuh ke depan. “I got you”ujar Greyson sambil memengang tanganku. “Nek arep menggok ki yo mbok riting tho mas”sang sopir bis marah-marah gara-gara mobil depan gak liat-liat menggoknya. Aku sama Greyson masih tatapan. Mata hazelnya masih beradu dengan mataku. Tangannya masih tetep megang pergelangan tanganku. Suasana bener-bener awkward. “Thanks”ujarku, tersenyum. “Kamu aku pegang aja. Pegangannya abis. Lagian kamu juga pendek, gak mungkin kan bisa megang besi atas itu”kata Greyson berusaha memecahkan keawkwardan ini dengan ejekkannya. “Niat nolongin apa ngejek sih”kataku sambil cemberut. “Mukamu jelek banget tau gak kalo cemberut”ejek Greyson lagi. “Kalo kamu mau cemberut apa gak kan tetep jelek”balasku. Aku dan Greyson tertawa bersama.
          “Malioboro! Yang mau transit 2A dan 3A!”teriak kondektur bis. “Kita turun di sini Grey”kataku. Greyson mengangguk dan tersenyum. “Welcome to Malioboro!”kataku ke Greyson begitu keluar dari halte bis. “Nice place. Sekarang kita mau kemana?”tanya Greyson sambil nge-fotoin andong-andong. “Kita bakal naik itu”tunjukku ke arah deretan andong-andong. “C’mon. Aku udah gak sabar pengen naik”ajak Greyson sambil menarik tanganku.
          “Itu namanya Kraton. Tempat tinggalnya Sultan HB X, raja disini. Ya sama kaya istana gitu”jelasku ke Greyson waktu kita sampe di depan alun-alun utara. “Aku mau foto-foto disana. Kita turun disini aja ya?”pinta Greyson. “Okelah”aku menyanggupi. Setelah membayar andong, aku dan Greyson menuju pagar depan Kraton. Cekrik. “Like a Princess in her palace”ujar Greyson. “Hei, kamu foto siapa sih?”tanyaku. “Kamu”ujar Greyson singkat sambil meneruskan kegiatan motretnya. Sejenak aku tertegun. Cowok di depanku sekarang ini begitu beda. Jujur dan baik, 2 sifat yang bisa kau tangkap darinya. Seminggu aku tinggal bareng dia, aku udah bisa tau Greyson itu selalu ceplas-ceplos. Dia gak pernah menutupi perasaannya. Greyson juga baik, aku bisa liat itu dari matanya. “Hey, jangan ngalamun”kata Greyson membuyarkan lamunanku. “Eh,udah selesai?”tanyaku berusaha mengalihkan perhatian. “Udah, makan yuk. Laper”ajaknya. “Mau makan apa?”tanyaku. “Dunkin Donuts aja ya. Lama aku gak makan begituan”pintanya. “Okey. Kita naik becak aja ya”kataku sambil menunjuk deretan becak. “Next unique transportation”ujarnya sambil sibuk lagi dengan kameranya.
          “Makasih mbak”ujarku ke pelayan yang membawakan 5 varian donat, Ice Coffee dan Yoghurt. “Enggak kerasa ya aku udah seminggu disini”ujar Greyson sambil menggingit donat rasa blueberrynya. “Iya ya, dan seminggu lagi kamu bakal balik ke Amerika”ujarku sambil menyendok fruit yoghurt kesukaanku. “I will miss you so much, buddy”katanya sambil memberikan senyum simpul. “Me too”aku membalas senyumnya. Aku terdiam begitu juga Greyson. Di dalam kesunyian ini, seakan aku punya koneksi batin dengan Greyson. Semacam telepati aneh. “Hey, what are you doing!?”kataku ke Greyson yang mencolekkan krim donat ke mukaku. “Girl with cream on her face hahahhaa”kata Greyson sambil tertawa. “Nice joke Grey”balasku sambil mencolekkan yoghurt ke mukanya. “Boy with yoghurt on his face hahahhaha”ujarku. Aku dan Greyson tertawa lepas. Kami baru diam waktu orang-orang ngeliatin kami. “Sorry”ujarku ke orang-orang di sampingku. “Tuh kan Grey, kamu sih jail di tempat umum. Ganggu tau”aku menceramahi Greyson. “Sorry”kata Greyson sambil nyengir. Aku dan Greyson kembali ke bentuk manusia biasa. “So, Do you has a boyfriend?”tanya Greyson. Jedar. Ini kenapa lagi kok nanyain kaya gini. Apa Greyson… Ah jangan kepedean dulu deh. “La?”Greyson menyadarkanku. “Sorry, I  don’t have boyfriend”jawabku. “A crush with someone?”tanya Greyson lagi. Ini lagi Greyson nanya-nanya tentang suka-sukaan. Aku baru mau move on tau. “Dulu”jawabku singkat. “Siapa orangnya?”tanya Greyson, kepo. “Namanya Angga”jawabku. Angga adalah Ketua Umum Jurnalis di sekolahku. Dia seangkatan sama aku. Aku bela-belain ikut ekskul Jurnalis biar bisa lebih deket sama dia. Tapi nyatanya, dia udah sama Kayla. Cewek ketua Cheers sekolah yang cantik. Sejak saat itu, aku berusaha ngelupain Angga. “Do you still like him?”tanya Greyson lagi. “No, He has a girlfriend. Dan aku pengen ngelupain dia”jawabku tegas. Suasana sunyi. Dari mata Greyson, aku bisa liat dia merasa bersalah udah nanyain itu. “Udahlah, gak usah merasa bersalah gitu. Masa lalu ya masa lalu. Kalo kamu gimana?”ujarku sambil memberikan senyum lebar. “Ya. Aku punya pacar di Amerika. Namanya Lauren. She’s so beautiful like you”jawab Greyson dengan muka berbinar. Gak tau kenapa, setelah Greyson bilang dia punya pacar rasanya kaya dijatuhin dari langit ke tujuh. Sakit. Bener-bener sakit. Sama kaya waktu aku tau Angga pacaran sama Kayla. Apa ini berarti aku suka sama Greyson? Aduh, Lala jangan sampe suka. Dia kan udah punya pacar. “She’s so lucky”kataku sambil berusaha terseyum dengan fake smile andalanku.

          Hari ini, waktu bakal memisahkanku sama Greyson. Samudera Pasifik menjadi penghalang antara aku sama Greyson. Dia bakal balik ke Amerika hari ini. Aku udah di Bandara, mengantar Greyson untuk terakhir kalinya. Terkadang aku benci bandara. Karena disini semua orang yang aku sayangi selalu pergi dari sini. “Bye Greyson. I miss you so much”ujarku ke Greyson sambil berlinang air mata. “Don’t cry your heart out. Aku bakal balik ke sini lagi kapan-kapan. Kita bisa jalan-jalan ke Kraton lagi atau kemana aja”ujar Greyson smabil menyeka air mataku. Aku masih sesenggukan. Greyson memelukku. Pelukan perpisahan. “Ini untuk kamu”kata Greyson sambil menyerahkan kalung kristalnya. Aku menerima kalung itu. “Ini sebagai tanda aku pernah ke sini. Jaga baik-baik kalung ini. I promise I’ll be back”kata Greyson dan sekali lagi dia memelukku.”I’ll be waiting”jawabku. Pelukannya lepas. Seiring lepasnya pelukan itu, dia berlari menuju ruang keberangkatan. Lambaian tangannya dan senyum lebarnya masih terlihat hingga pintu tertutup dan bayangnya tertelan kerumunan orang.

          Hari ini bertepatan setahun kepergian Greyson. Aku masih menatap kalung pemberiannya. Tayangan music kesukaannku di ChannelV.com gak cukup menghiburku. Hingga tayangan itu menampilkan sebuah MV. Awalnya aku gak begitu tertarik hingga akhirnya aku mengenali suara itu. Suara yang setahun lalu selalu menggema di kamar mandiku setiap pagi dan sore. Itu suara Greyson. Aku langsung memperbesar volume TV. Lagu itu berjudul Leila.

Maybe I’ll get hurt and I should keep my distance 
Be careful with my heart, but I don’t want to listen 
Here with you tonight, Something in me knows this can be wrong 

Maybe you’re the one for me 
You’re the one for me 
This feels a lot like love Leila, Leila, Leila
 Dan sekarang aku baru sadar apa yang Nadia bicarain dulu. Orang yang dimaksud Nadia adalah Greyson. Dan sekarang aku sadar apa yang dibicarain Nadia bener. Aku jatuh. Jatuh terlalu dalam ke Greyson.

          Toktoktok. “Sebentar”teriakku dari dalam. Ceklek. Sosok laki-laki bertubuh tinggi itu udah kaya akrab sama aku. “Maaf, cari siapa ya?”tanyaku ke orang itu. “Lala?”orang itu berpaling. “Greyson?”aku kaget. I miss you so much. Aku nepatin janjiku kan. Aku bakal balik ke sini lagi”kata Greyson. “Iya, kamu beneran nepatin”ujarku.

          Hari ini, ditempat yang sama kaya 1 tahun yang lalu. Menu Dunkin Donuts yang sama juga kaya 1 tahun yang lalu. “Lagu kamu yang Leila itu bagus banget tau gak Grey. Itu buat siapa sih?”tanyaku ke Greyson soal lagu barunya itu. “Oh itu, itu buat seseorang yang sekarang lagi aku suka”jawab Greyson. “Wih beruntung banget itu cewek, bisa dibuatin lagu sama kamu. Emang dia siapa sih?”tanyaku, kepo. “Sekarang dia ada di depanku.”kata Greyson sambil menatapku. Aku yang semula serius sama Yoghurtku tiba-tiba jadi lemes. Aku nengok ke kanan ke kiri cari orang yang dimaksud biar keliatan gak salting. “Kamu ngapain sih celingak-celinguk. Yang aku maksud itu kamu”kata Greyson. “Ha? Kok aku? Kenapa bukan Lauren?”tanyaku masih gak percaya. “She’s not my girlfriend now. We break up”kata Greyson lagi. “Lho kenapa?”tanyaku. “I can’t explain. But since I first saw you at students exchange I felt something. But I can’t explain. And 6 months ago, I knew I fall into you. And it’s so deep”kata Greyson sambil masih menatapku. Mulutku kaku. Semua kata-kata kaya gak bisa satupun keluar. “And now, I don’t wanna be regret again. I’m just wanna you be my girl and my valentine. Do you feel the same like me?”tanya Greyson lagi. “Yes, I feel same like you. I fall so deep into you. And, of course I’ll be you valentine”jawabku sambil tersenyum. Aku dan Greyson tersenyum. 

P.S
Maaf lagi kalo endingnya mekso. Buatnya sambil belajar buat UAS juga soalnya hehehehe :B Terima kasih udah baca :3




         

Jumat, 07 Desember 2012

Niall Horan Love Story


Niall Horan Love Story
       “London!!”teriakku waktu baru aja keluar dari bandara. Hari ini aku adalah awal dari hidupku di Inggris. Di Negara ini aku dapet beasiswa dari Kedubes Inggris di Indonesia. Aku bergegas mencari taksi untuk menuju ke apartemen tempat tinggal sementaraku disini. “Good afternoon, miss. Apa anda perlu taksi?”tanya seorang sopir taksi, ramah. “Sure, sir”kataku membalas senyumnya. Sopir taksi itu memasukkan koper-koperku ke dalem bagasi. “Halo, Bunda. Ini Alika. Iya Alika udah nyampe”aku asik telponan sama Bundaku sampe tiba-tiba ada seorang cowok lari-lari dan dia masuk ke taksiku. “Bunda, nyampe sini dulu ya. Bye. Muah”aku mengakhiri percakapanku dengan Bunda. “Sorry sir. Ini taksi saya”kataku. Laki-laki itu masih terengah-engah. “Jadi, tujuan kita mau kemana miss?”tanya sopir taksi yang baru masuk. “Madis..”ucapanku terpotong. “Madison Apartement, sir”laki-laki itu memotong. “Okay, here we go”kata sang sopir. “Hey, It’s my taxi. Jadi, taksi ini hak saya. Walaupun kita punya tujuan yang sama tapi ini tetap hak saya”aku mulai marah sama laki-laki itu. “I’m so sorry. Aku butuh banget sama taksi ini. Aku abis dikejar-kejar sama orang. Ongkos taksi biar aku aja yang bayar”kata laki-laki itu sambil membuka kacamata hitam yang sedari tadi dipakainya. “Wait.. Are you Niall Horan?”tanyaku ke cowok itu. Iya, laki-laki itu Niall Horan salah satu personil boyband One Direction yang digilai sama adekku, Alila.Rambut pirangnya,mukanya,dan gigi berbehel itu. Gak salah lagi.”Yup”katanya sambil memakan sebungkus permen gummy. “Kamu mau permen?”tawarnya. “No, Thanks. My mom said I might never get foods or drinks from stranger”jelasku. “Hahahaha.. Am I look like kidnaper?”tanyanya sambil ketawa. “Hahaha..Of course not”jawabku sambil tertawa. “Kamu mau kemana?”tanya Niall. “Sama kayak kamu hehehehe”kataku sambil makan permen dari Niall yang akhirnya aku terima. Hari ini musim panas dan udara menunjukkan angka 30OC menurutku suhu segini sih biasa aja tapi bagi Niall ini lumayan panas. Keringatnya mengucur deras ditambah lagi dia baru aja lari-lari. “Ini untuk kamu”aku menyerahkan selembar tisu. “Thanks, oh iya namamu siapa? Sampe lupa kenalan kan”katanya sambil tersenyum. “Alika”jawabku. “Kamu dari Asia ya?”tanya Niall sambil ngelap mukanya yang penuh peluh. “Iya. Aku dari Indonesia”jawabku bangga. Di perjalanan aku ngobrolbanyak sama Niall.

          “We Arrive Sir”kata Sopir taksi. “Okay, Thanks”kata Niall sambil menyodorkan beberapa lembar uang. Si sopir membantuku mengambil koper-koperku. “Aku duluan ya”teriak Niall sambil berlari masuk ke Apartemen. “Okay, Thank you”teriakku. Niall gak jawab.
           "New homey”aku baru aja masuk ke Apartemen baruku. Semuanya udah siap jadi aku tinggal beres-beres baju. Besok hari pertamaku sekolah di University of London. Apartemen ini terdiri dari kamar,dapur,kamar mandi,ruang keluarga. Cukup lah buatku yang cuma hidup sendiri. Oh iya, aku harus bilang Alila kalo aku baru aja ketemu Niall Horan. Aku mulai nyalain laptopku. Dan Alila juga lagi online skype. Aku memilih video call. Alila itu kembaranku cuma karena aku 3 menit lebih dulu lahir jadi aku kakaknya. “Hey Alila, apa kabar?”tanyaku. Seneng banget bisa tatap muka sama Alila walaupun cuma pake layar laptop. “Super sekali aku disini. Kamu gimana?”tanyanya sambil tersenyum lebar memerlihatkan giginya yang rapi. Aku emang beda jauh sama Alila, Alila lebih memperhatikan penampilan dia selalu tau apa yang harus dipakai mulai dari baju, sepatu dan aksesoris. Sedangkan aku lebih cuek dibanding dia. “Sangat super aku disini. Oh iya, tadi aku ketemu sama Niall Horan lho”kataku sombong. “Apa?!? Kamu baru aja sehari di Inggris udah ketemu Niall Horan apalagi 3 tahun kamu pasti udah ketemu semua artis sana -_-“katanya. “Gak cuma ketemu tapi ngobrol dan satu taksi terus aku juga satu wilayah apartemen sama dia. Enakkan?”aku mulai menggoda saudariku ini. “Gak usah sombong deh Ka-_-Tapi, kalo Niall pacaran sama kamu aku setuju kok”katanya sambil nyengir. “Gak mungkin lah La. Dia kan artis dan aku cuma sekolah disini.”kataku. “Bisa aja ye. Oh, iya besok kalo ketemu lagi titip salam ya”ujar Alila. “Okelah. Sampe sini dulu ya aku mau bobok. Bye”aku mengakhiri video call ini.
          Pagi ini, aku bergegas menuju sekolah baruku. Celana panjang hitam,kemeja putih,floral bag,sneaker converse warna biru. Rambutku cukup digerai. “I’m ready”gumamku. Waktu baru aja ngunci pintu aku kaget kok banyak banget cewek pagi-pagi gini. Mereka meninggalkan bunga,surat,dan hadiah di depan pintu apartemen sebelahku. “Kok pada aneh gini sih?”aku bingung. Setelah mereka semua pergi, pintu itu terbuka. “Good morning”sapaku. “Good morning”jawab tetanggaku itu. Suara itu kayak pernah denger deh. “Niall?”tanyaku. “Sstt.. Jangan keras-keras nanti pada balik kesini lagi. Aku lagi gak mood foto sama tanda tangan hari ini.”katanya. Dari mukanya, dia kayak kurang tidur. Niall cuma memakai celana pendek sama T-Shirt. Rambut pirangnya acak kadut. Tapi, tetep ganteng lah -_- “Mau mampir?”tanyanya. Sejenak aku melirik jam tanganku. Masih jam 6 pagi dan masih ada waktu 2 jam lagi. “Boleh”aku mengiyakan. Apartemennya beneran apartemen cowok. Baju kotor bertumpuk, makanan dimana-mana, dan banyak banget kado dari para fans disini yang berserakan. Pokoknya ini apartemen kayak kapal pecah. “Abis ada perang dunia ya disini?”tanyaku yang hampir aja nginjek dalemannya Niall ._.v  “Enggak lah. 2 hari ini aku belum sempet beresin kamar. Aku masih fokus ke lagu yang mau aku ciptain buat album baru 1D”jelas Niall. “Mau aku bantu beresin?”tawarku. “Beneran nih?”tanya Niall, mukanya berseri-seri. Aku mengangguk ”Kan kamu udah bayarin taksi kemaren”. Dan, akhirnya aku bantuin  Niall beresin apartemennya. Mulai dari nyuci piring, beresin baju, beresin makanan yang tumpukkannya segede gunung. “Fiuhh.. Selesai”ujarku sambil tepar di karpet. “Finally, my home is clean. Thanks”kata Niall sambil ikutan tiduran di karpet.Tiba-tiba tangannya memegang tanganku. Dia tersenyum memperlihatkan gigi berbehelnya. Aku hanya bisa tersenyum sambil menatap mata samuderanya. “Jam berapa sekarang?”tanyaku. “Baru jam setengah 8 kok”jawabnya santai. “Waduh, aku pergi dulu ya. Bye”aku bergegas mengambil tasku. “Thank you for your help, Alika”teriak Niall dari depan pintu. “Urwell”teriakku.

--Niall P.O.V—
          Hari ini, aku beneran kurang tidur. Belum lagi ini rumah udah kayak abis kena badai. Berantakan abis. Seperti biasa, aku harus mengambil semua hadiah fans di depan pintu sampai akhirnya aku ketemu Alika.“Good morning”sapanya. Itu suara Alika! Dandananku kali ini ancur abis, gak asik banget kan ketemu cewek dalam keadaan setengah ngiler-_- “Good morning”jawabku. Alika dengan senyumnya dan wajah khasnya itu kali ini sangat cantik. Dan, sekarang dia jadi tetangga sebelahku. Gak tau kenapa ada rasa seneng waktu aku tau itu. Apa aku suka sama dia waktu pandangan pertama di taksi?
          Pagi ini, Alika membantuku membersihkan rumahku. Dia membantuku dengan riang gembira, rambut panjangnya yang semula digerai sekarang dikucir ekor kuda. Makin memperlihatkan wajah bulatnya. Mata bulat hitamnya tanpa henti mencari celah-celah kotor. Mulut kecil merahnya tanpa henti nyanyi lagu Taylor Swift. She’s so beautiful apalagi waktu sinar matahari mengenai wajah coklatnya. Aku dan dia gak berhenti saling jailin. Ya, hari ini cukup untuk menghapus stress di wajahku.--

        Udah 1 minggu aku di London, dan aku belum jalan-jalan keliling kota. Seminggu ini beneran cuma diisi kegiatan pengenalan kampus. Tapi kali ini aku harus pergi jalan-jalan. Mumpung libur 2 hari, kan lumayan. Aku udah bersiap pergi. Celana pendek selutut,T-shirt,tas selempang,kamera SLR dan sepatu converse kesayanganku. “Hey Alika, mau kemana?”tanya Niall waktu aku lagi ngunci pintu. “Hey, mau jalan-jalan nih. Suntuk disini terus. Kamu?”tanyaku balik. “Tadinya mau makan. Umm.. boleh ikut jalan-jalan gak?”tanya Niall. “Boleh. Tapi kamu emang gak sibuk apa?”aku masih ragu. “Santai aja, semuanya beres”kata Niall sambil mengacungkan jempolnya. Aku dan Niall berjalan bersama mencari bis. “Kita mau kemana nih?”tanya Niall di bis. “Aku juga gak tau. Hehehe..”ujarku. “Gimana sih, mau pergi kok gak ada tujuan”kata Niall sambil berantakin rambutku. “Eits..gak usah pegang rambutku”kataku sambil cemberut. “Yee.. gitu aja ngambek. Gimana kalo kita ke pinggir sungai Thames”saran Niall. “Umm.. boleh”aku setuju.

          Sungai Thames adalah sungai yang membelah London, dengan jembatan dan Jam Big Bennya membuat semuanya jadi terkesan romantis. Angsa-angsa putih milik kerajaan berterbangan. “Wow, bagus banget. Fotoin dong”pintaku ke Niall sambil menyerahkan kamera. “Okay, say cheese”kata Niall.Cekrik. “Liat dong”kataku sambil meminta foto berlatar belakang sungai Thames dan Big Ben. “Mukamu jelek banget”ejek Niall. “Bukan mukaku yang jelek tapi yang nge-fotoin itu yang gak jago”kataku, ngeles. Niall tertawa. “Eh, aku laper”kataku. Anakonda di perutku emang udah minta dikasih mangsa. “Ayo, ikutin aku. Aku punya tempat makan kesukaan”kata Niall sambil mengandeng tanganku. Jantungku tersentak. Niall, seorang artis dunia yang sekarang lagi nyamar tiba-tiba gandeng seorang Alika, cewek acak kadut asal Indonesia. Apa ini karena Niall suka aku? Ah gak mungkin, baru aja kenal beberapa hari masak udah suka. Gak usah kepedean deh.

          “Nando's?”aku tertegun. “Iya, ini tempat makan favoritku lebih enak dari McDonalds. Aku jamin”kata Niall. “Okay”jawabku. Kami masuk ke dalam. Aku memesan yang dipesan Niall juga. Gila, ini bocah makan apa kesurupan. Lengkap banget plus banyak. Tapi, aku juga kalo makan segitu kok._. “Enak banget nih”kataku sambil menikmati  Chicken Peri-Peri dan Frech Fries. “Benerkan apa yang aku omongin”kata Niall bangga. “Thanks juga ya udah ditraktir sama nemenin jalan”kataku sambil tersenyum. “Urwell, harusnya aku juga makasih hari ini udah bolehin aku ikut kamu”jawab Niall sambil menatap dalam mataku. Sekali lagi, jantungku berdisko.

          Sampe di rumah, aku masih mikir. Apa aku jatuh cinta sama Niall? Semuanya emang udah nunjukin kalo aku suka sama Niall. Aku udah bersikap sebiasa mungkin, tapi tetep aja setiap aku deket dia jantungku udah kaya mau keluar menembus rusuk. Sejak aku bantuin Niall beresin apartemennya itu rasa ini muncul. Apa lagi waktu dia megang tanganku. Oh God, Am I fall in love with him?

          “Liburan!!”teriakku di kasur. Udah 1 bulan aku disini. 3 hari lagi ada perayaan Diamond Jubilee atau Perayaan memperingati 60 tahun kekuasan Queen Elizabeth II. Semua instansi diliburkan, jadi aku bisa santai. Tiba-tiba, ada sms masuk. That’s Niall
N: “Hey, girl! Lusa ada acara gak?”
M:”Hey, boy! Gak kok. Emang mau ngapain? Nraktir lagi? :D”
N:”Bisa dibilang gitu. Lusa kita makan malem bareng ya. Tapi bukan dinner yang         formal gitu, pake casual aja. Oke? J
M:”Oke, kalo traktiran aku mau. Jam berapa?”
N:”Dasar gak modal kamu :p Jam 7 malem. Nanti aku dateng ke Apartemenmu”
M:”Okay, see ya :D”
N:”See ya :D”
Lusa, makan gratis lagi. Yeee \o/

          Aku udah siap. Baju udah cukup casual menurutku atau emang kesantaian._. Toktok. “Okay, wait a minute”teriakku dari dalem. Ceklek. Begitu pintu aku buka muncul seorang cowok tinggi,berambut pirang dengan senyum lebarnya. “Wait, kok kamu rapi banget sih. Aku ganti baju dulu deh masak kamu rapi aku kaya gembel gini?”kataku bergegas masuk lagi. “Eh, gak usah. Gitu aja cukup kok”kata Niall sambil mencegahku dengan mencengkram tanganku. Suasana jadi awkward banget. “Ayo, makan keburu tutup nih”ajak Niall memecah ke-awkwardan ini. “Okay”kataku sambil mengunci pintu.

          “Ini lagi, bilang-bilang dong kalo makannya di restoran mahal kan aku jadi ganti baju tadi”kataku sambil cemberut. “Ngapain ganti baju? Gini aja kamu udah cantik kok. Cantik itu gak usah dibuat-buat kali. Sederhana kaya gini aja kamu udah cantik kok”kata Niall sambil mengandengku masuk ke restoran di pinggir Sungai Thames. “Makasih”kataku sambil tersenyum ke Niall ketika dia membantuku duduk. Makan malam ini beneran beda sekaligus aneh. Tumben dia ngajak ke Restoran biasanya juga Nando's. Kami duduk di balkon menghadap Sungai Thames. Sungai ini bertambah meriah seiring dihelatnya Diamond Jubilee. Lampu-lampu mewarnai kota dan pinggiran sungai. “Ada apaan sih kok kamu ngajak kesini?”tanyaku ke Niall yang lagi makan Spaghetti. Mendengar itu dia terdiam dan langsung mengelap mulutnya. “Alika, aku mau ngomong jujur sama kamu”sesaat dia menarik napas panjang. “Aku suka sama kamu”lanjutnya. Aku masih tertegun. Niall, cowok dengan jutaan fans bisa-bisanya suka sama aku. “Would you be my favorite girl?”tanya Niall sambil menggenggam tanganku erat. Aku masih belum percaya. “Aku butuh waktu Niall”pintaku setelah sadar. “Aku bakalan ngasih kamu waktu”jawab Niall. “Besok aku kasih tau kamu keputusanku. Temuin aku di Nando's jam 7 malem ya”pintaku lagi. “Okay, I’ll be waiting”jawab Niall.

          Pikiranku masih melayang hingga sampai di rumah. Tuhan, ada apa ini? Kenapa jadi gini? Aku belum siap denger omongan Niall tadi. Batinku masih belum siap. Jujur, aku suka juga sama dia. Tapi, aku masih belum siap untuk mendengar itu. Aku juga belum siap memiliki pacar seorang artis, aku belum siap dengan konsekuensinya. Tapi, aku juga ingin bersamanya. Tuhan, aku harus bagaimana?Pikiranku masih melayang hingga aku tidur.

          Niall udah menungguku di Nandos. Duduk di pinggiran dekat jendela sambil menikmati nasi pedas dan coke. Tempat favorit aku dan dia. Di bangku itu Niall dan aku selalu duduk sambil bercanda, curhat,atau hanya sekadar makan bareng. Sekarang aku siap, keputusanku udah bulat. Aku langkahkan kaki ini, sambil membawa 2 piring roti gulung kesukaan kami di baki. “Hey, Nialler”sapaku ke Niall sambil tersenyum. “Hey, Alika”jawabnya sambil tersenyum lebar. “Ini untuk kamu”kataku sambil menyodorkan roti gulung tadi. “Thanks”ujarnya sambil menggigit roti gulung. “Aku udah buat keputusan. I can’t be your girlfriend now. Aku belum siap. Tapi sejujurnya aku sayang sama kamu juga Niall. Aku cuma belum siap terima konsekuensi pacaran sama kamu. Aku juga harus masih menyelesaikan pendidikanku. Aku gak mau beasiswaku ini sia-sia. Maafin aku kalo aku nyakitin kamu”jelasku sambil menatap mata samudera itu. Tetesan air mata yang tadinya aku tahan akhirnya tumpah. Niall menarik napas panjang. Tangannya mengelap tetesan air mataku. “Aku gak bisa maksa kamu jadi pacarku. Yang penting aku tau kamu juga sayang sama aku. Itu udah cukup kok. Soal hubungan aku gak mikirin. Selama kamu masih di dekatku”ujar Niall sambil tersenyum. Tangannya menggenggam tanganku. Suasana berubah menjadi lebih baik. Kembang api perayaan Diamond Jubilee dinyalankan. Menghiasi langit malam kota London yang berisi jutaan bintang. “I think you are my bestie girl”ujar Niall sambil menatap dalam mataku.Aku dan Niall hanya bisa tersenyum sambil menatap pesta kembang api.

P.S
Maaf ya kalo agak maksa ceritanya hehehe :B 

Friday 7th December 2012

Halooo semuanya!!! Lama gak nge-blog nih, maklum anak sibuk :B -_- Satu kata buat hari ini adalah.. FREEDOM!!!! BEBAS!!! Hari ini aku bisa lepas sama yang namanya UAS \o/ tapi ya besoknya aku ada remidi matematika, remidi ulangan harian biologi, sama tugas matematika yang belum selesai -_- Tapi walaupun aku remidi, aku bangga itu hasilku sendiri yang meskipun hasilnya.. You know lah ;) Dan hari ini yang bikin tambah spektakuler *Lay* aku  bisa sebis lagi sama A**, you know who lah ;) Sebenernya gak sama dia aja. Waktu naik 2B ada Arva, Wisnu (SBI 8), Putri(SBI 8),Refda (SBI 4) sama Ega(SBI 2).Tapi waktu naik 1Anya sih cuma sama Wisnu terus dia :)) Di halte suasananya adem bener. Gak ada omongan, aku diem aja, dia ngomong sama Wisnu. Cuma ada 2 patah conversations -_- Aku nanyain tentang ulangannya dan dia jawab sambil nyengir. Rasanya pengen teriak disaat itu juga :3 Aku paling banyak cuma ngomong sama Wisnu dan dia cuma diem aja. Ya, tapi gak papa deh 30 minutes with him without talk is more than look him in disatance :)) Karena aku lagi seneng aku bakal nge-post cerpen. Get ready!!!