Jumat, 14 Desember 2012

Ini Cinta Pertama

Cinta pertama hanya datang satu kali
Ketika kau tak bisa menangkapnya, kau akan kehilangan
Tapi, kau akan selalu tahu ia akan selalu di hati
Selamanya

Ini sudah bertahun tahun berlalu,tetapi aku masih saja mengingatmu
Bahkan aku masih bisa mengeja bagaimana senyummu itu,
yang dulu membuatku jatuh hati berkali-kali dalam satu waktu

Aku jatuh cinta

Kaulah yang kali pertama menyentuh dasar hatiku
Meninggalkan hangat yang tak pernah dilupakan memori

Ini tentang kamu,
cinta pertamaku
Masihkah kau ingat kepadaku?

Dikutip dari buku "Cerita Hati: Ini Cinta Pertama" oleh Bernard Batubara, Dannie Faizal dkk

Hatimu:Cinta Yang Selalu Meragu



Aku tak berharap akan berpisah denganmu dengan cara seperti ini
Tapi tekadku begitu tegas dan bahkan aku sendiri tidak bisa menyangsikannya


Bukan,
Bukannya aku ingin melupakanmu
Bagaimana mungkin, 
Kau adalah yang terbaik dalam hidupku
Kau yang menyunggingkan senyum di wajahku,
kau juga yang menghapus air mata di kedua pipiku

Tapi aku tak bisa lebih lama lagi bersamamu,
Karena aku mencintaimu
Aku mengharapkanmu sejak lama,
menunggu dengan sabar,
tetapi kau seperti bintang di malam kelabu

Kau tak pernah datang untukku...

Dikutip dari buku "Hatimu:Cinta Yang Selalu Meragu" oleh Salsa Oktifa

Aku Akan Menjadi Buih...

Seperti putri duyung di dongeng itu kelak aku akan menjadi buih
Dan membawa mati semua rahasia hatiku
Sebut aku pesimis,tapi sudah terlalu lama aku menunggu
saat yang tepat untuk kebenaran itu
Dan selama itu, aku melihat bagaimana benih-benih perasaanmu
kepadanya pelan-pelan tumbuh hingga menjadi bunga yang indah

Aku kalah bahkan jauh sebelum angkat senjata
Kau ada di hidupku tapi bukan untuk kumiliki
Kerjap mata indahmu hanya untuk dia
dan selamanya itu tak akan berubah
Meski begitu, kenapa aku tidak berusaha berbalik 
dan mencari jalan keluar dari bayang-bayang dirimu?

Jika suatu hari kau menyadari perasaanku ini
kumohon jangan salahkan dirimu
Mungkin memang sudah begini takdir rasaku
Cintaku padamu tak akan pernah melambung ke langit ketujuh
Aku hanya akan membiarkan buih kesedihanku menyaru bersama deburan ombak laut itu
Karena inilah pengorbanan terakhirku, membiarkanmu bahagia tanpa diriku


Dikutip dari Buku "Seandainya" oleh Windhy Puspitadewi

Minggu, 09 Desember 2012

Boy Of The Week

Heyyy, hari ini aku bakal bahas tentang cowok yang minggu ini banyak yang ngomongin. And that is.... Emir Mahira!!!! \o/ Kenapa banyak yang ngomongin? Soalnya dia dateng ke acara FFI 2012 di Jogja dan dia terbang jauh-jauh dari Singapore buat acara ini. Ada yang belum tau sama cowok guanteng satu ini. Nih, aku kasih foto kecenya B)
Behelnya *O*

Senyumnya *O*

Emir lahir 19 September 1997 *selisih 1 tahun sama aku :3* Emir terkenal dari perannya di Film Garuda di Dadaku sama Garuda di Dadaku 2 sebagai Bayu Purnomojati. Emir asli anak Bogor. Tahun 2011, si King Of Kece ini pernah menangin Piala Citra dalam perannya di Film Rumah Tanpa Jendela. Emir juga pernah menang untuk Kategori "Best Performance" di acara penghargaan Internasional *Standing Applause for him*
Like a Nerd but still handsome :3

Like a Boss B)
Sampe disini postingan tentang si Emir. Satu lagi, aku mau bilang kalo Emir itu "Indonesian Perfect Boy" :)) 
Byeee :B



Sabtu, 08 Desember 2012

Rani's Quotes

"Jika kamu menyayangi seseorang, bukan berati apa yang dia lakukan itu benar meskipun dia sebenarnya salah"

Greyson Chance Love Strory


Greyson Chance Love Story
          Hari ini sekolah kedatangan peserta pertukaran pelajar dari Oklahoma, Amerika Serikat. Dan aku ditugskan buat nemenin salah satu dari mereka yang akan tinggal disini. Anehnya, sejak tadi pagi para peserta itu dateng semua cewek-cewek di sekolah pada heboh sendiri. Termasuk Nadia, sahabatku. “Eh La, kamu udah liat cowok anak pertukaran pelajar belum? Sumpah, dia ganteng banget. Senyumnya itu lho. Dan kamu tau gak dia itu artis”kata Nadia heboh. Aku yang masih sibuk makan bakso gak meduliin omongannya. “Lala!”teriak Nadia. “Apaan sih? Gak liat apa, orang lagi nikmat makan bakso gini”kataku sambil masang muka kesel. “Kamu dengerin gak sih? Makanan mulu yang kamu pikirin”ujar Nadia sambil melipat kedua tangannya. “Iya, aku dengerin. Terus kalo itu anak pertukarannya ganteng sama dia artis, ngaruh gitu sama kehidupanku”kataku gak peduli. “Terserah kamu lah, nanti kalo sampe kamu suka sama dia baru tau rasa kamu. Udah ah aku mau beli minum”kata Nadia sambil ngeloyor ke penjual minuman. “Hmm”jawabku sambil tetep ngunyah bakso.

          “Lala, mana guest home friendmu?”tanya Ms. Ida. “Ini baru saya cari Miss, daritadi gak ketemu-temu”jawabku sambil ngeliatin sekeliling aula. “Cepet dicari ya. Acaranya udah mau mulai ini”kata Ms.Ida. “Iya Ms”ujarku. Akhirnya, aku memutuskan muterin sekolah. Mulai dari ruang kepsek sampe gudang. Dan, hasilnya waktu aku beli minum di kantin,aku nemuin seorang anak cowok yang beda dari yang lainnya. Badannya diatas rata-rata anak cowok Indonesia yang seumuranku. Kulitnya putih. Dan sekarang dia lagi makan bakso-_- “Hello?”sapaku. “Oh hay”jawabnya sambil tersenyum. “Kamu peserta pertukaran pelajar itu kan? Daritadi aku cariin eh ternyata malah makan disini”ujarku masih ngos-ngosan. “Maaf ya aku bikin kamu bingung. Tadi, aku laper jadinya aku ke sini. Sekali lagi maaf ya”anak itu meminta maaf. “No problem lah. Ayo sekarang kita ke aula. Acaranya mau mulai nih”ajakku. “Okay, By the way aku Greyson. Kamu?”anak itu mengenalkan diri. Oh, namanya Greyson. Kaya pernah denger ini nama deh. Tapi siapa ya? Ah mbohlah. “Aku Lala”jawabku sambil tersenyum.


          Udah seminggu Greyson tinggal di rumahku dan udah seminggu juga dia belum aku ajak jalan-jalan keliling Jogja. Dan hari ini, aku berniat ngajak dia jalan-jalan mumpung ini kan weekend. “Grey, ayo ganti baju”suruhku ke Greyson yang masih duduk-duduk santai ngasih makan ikan. “Mau kemana emangnya?”tanya Greyson. “Udahlah ikut aja. Daripada kamu weekend gini cuma di ruma ngasih makan ikan mending juga ikut”kataku sambil narik tangan Greyson. “Iyaiya”kata Greyson yang langsung masuk kamar. 10 menit kemudian, Greyson keluar. Dengan T-shirt warna biru langit, jeans dan sneaker kesukaannya. Gak lupa dia make kalung yang berbandul berbentuk kaya Kristal.Kamera SLR gak lupa dibawanya.
P.S mendingan liat ini aja deh, biar ketauan kayak gimana outfitsnya Greyson :)


     “Kalo kaya gini kan kamu ganteng, Grey”kataku, spontan. “Apa? Ulangi lagi!”kata Greyson sambil masang muka jailnya. Aduh, ngomong apa aku barusan. Aku kalang kabut tapi tetep berusaha calm down. “Eh, enggak papa kok. Ayo kita berangkat”ajakku.

          “1A! Amplaz, Malioboro!”teriak bapak-bapak halte bis Trans Jogja. “Ayo Grey, kita ke sebelah kanan biar bisa cepet masuk”ajakku ke Greyson. Greyson mengangguk. Bis 1A yang aku dan Greyson naiki bener-bener kaya ikan pindang dalemnya. Untung aku dapet tempat duduk. Begitu aku duduk masuk seorang ibu tua yang gak kedapetan tempat duduk. “Bu, lenggah mriki mawon”pintaku ke Ibu itu sambil berdiri. “Matur nuwun nggih nduk”jawab ibu itu sambil tersenyum. “Nice girl”ujar Greyson. Aku tersenyum. Critt. Bis ngerem mendadak. Aku yang belum sempet dapet pegangan hampir aja jatuh ke depan. “I got you”ujar Greyson sambil memengang tanganku. “Nek arep menggok ki yo mbok riting tho mas”sang sopir bis marah-marah gara-gara mobil depan gak liat-liat menggoknya. Aku sama Greyson masih tatapan. Mata hazelnya masih beradu dengan mataku. Tangannya masih tetep megang pergelangan tanganku. Suasana bener-bener awkward. “Thanks”ujarku, tersenyum. “Kamu aku pegang aja. Pegangannya abis. Lagian kamu juga pendek, gak mungkin kan bisa megang besi atas itu”kata Greyson berusaha memecahkan keawkwardan ini dengan ejekkannya. “Niat nolongin apa ngejek sih”kataku sambil cemberut. “Mukamu jelek banget tau gak kalo cemberut”ejek Greyson lagi. “Kalo kamu mau cemberut apa gak kan tetep jelek”balasku. Aku dan Greyson tertawa bersama.
          “Malioboro! Yang mau transit 2A dan 3A!”teriak kondektur bis. “Kita turun di sini Grey”kataku. Greyson mengangguk dan tersenyum. “Welcome to Malioboro!”kataku ke Greyson begitu keluar dari halte bis. “Nice place. Sekarang kita mau kemana?”tanya Greyson sambil nge-fotoin andong-andong. “Kita bakal naik itu”tunjukku ke arah deretan andong-andong. “C’mon. Aku udah gak sabar pengen naik”ajak Greyson sambil menarik tanganku.
          “Itu namanya Kraton. Tempat tinggalnya Sultan HB X, raja disini. Ya sama kaya istana gitu”jelasku ke Greyson waktu kita sampe di depan alun-alun utara. “Aku mau foto-foto disana. Kita turun disini aja ya?”pinta Greyson. “Okelah”aku menyanggupi. Setelah membayar andong, aku dan Greyson menuju pagar depan Kraton. Cekrik. “Like a Princess in her palace”ujar Greyson. “Hei, kamu foto siapa sih?”tanyaku. “Kamu”ujar Greyson singkat sambil meneruskan kegiatan motretnya. Sejenak aku tertegun. Cowok di depanku sekarang ini begitu beda. Jujur dan baik, 2 sifat yang bisa kau tangkap darinya. Seminggu aku tinggal bareng dia, aku udah bisa tau Greyson itu selalu ceplas-ceplos. Dia gak pernah menutupi perasaannya. Greyson juga baik, aku bisa liat itu dari matanya. “Hey, jangan ngalamun”kata Greyson membuyarkan lamunanku. “Eh,udah selesai?”tanyaku berusaha mengalihkan perhatian. “Udah, makan yuk. Laper”ajaknya. “Mau makan apa?”tanyaku. “Dunkin Donuts aja ya. Lama aku gak makan begituan”pintanya. “Okey. Kita naik becak aja ya”kataku sambil menunjuk deretan becak. “Next unique transportation”ujarnya sambil sibuk lagi dengan kameranya.
          “Makasih mbak”ujarku ke pelayan yang membawakan 5 varian donat, Ice Coffee dan Yoghurt. “Enggak kerasa ya aku udah seminggu disini”ujar Greyson sambil menggingit donat rasa blueberrynya. “Iya ya, dan seminggu lagi kamu bakal balik ke Amerika”ujarku sambil menyendok fruit yoghurt kesukaanku. “I will miss you so much, buddy”katanya sambil memberikan senyum simpul. “Me too”aku membalas senyumnya. Aku terdiam begitu juga Greyson. Di dalam kesunyian ini, seakan aku punya koneksi batin dengan Greyson. Semacam telepati aneh. “Hey, what are you doing!?”kataku ke Greyson yang mencolekkan krim donat ke mukaku. “Girl with cream on her face hahahhaa”kata Greyson sambil tertawa. “Nice joke Grey”balasku sambil mencolekkan yoghurt ke mukanya. “Boy with yoghurt on his face hahahhaha”ujarku. Aku dan Greyson tertawa lepas. Kami baru diam waktu orang-orang ngeliatin kami. “Sorry”ujarku ke orang-orang di sampingku. “Tuh kan Grey, kamu sih jail di tempat umum. Ganggu tau”aku menceramahi Greyson. “Sorry”kata Greyson sambil nyengir. Aku dan Greyson kembali ke bentuk manusia biasa. “So, Do you has a boyfriend?”tanya Greyson. Jedar. Ini kenapa lagi kok nanyain kaya gini. Apa Greyson… Ah jangan kepedean dulu deh. “La?”Greyson menyadarkanku. “Sorry, I  don’t have boyfriend”jawabku. “A crush with someone?”tanya Greyson lagi. Ini lagi Greyson nanya-nanya tentang suka-sukaan. Aku baru mau move on tau. “Dulu”jawabku singkat. “Siapa orangnya?”tanya Greyson, kepo. “Namanya Angga”jawabku. Angga adalah Ketua Umum Jurnalis di sekolahku. Dia seangkatan sama aku. Aku bela-belain ikut ekskul Jurnalis biar bisa lebih deket sama dia. Tapi nyatanya, dia udah sama Kayla. Cewek ketua Cheers sekolah yang cantik. Sejak saat itu, aku berusaha ngelupain Angga. “Do you still like him?”tanya Greyson lagi. “No, He has a girlfriend. Dan aku pengen ngelupain dia”jawabku tegas. Suasana sunyi. Dari mata Greyson, aku bisa liat dia merasa bersalah udah nanyain itu. “Udahlah, gak usah merasa bersalah gitu. Masa lalu ya masa lalu. Kalo kamu gimana?”ujarku sambil memberikan senyum lebar. “Ya. Aku punya pacar di Amerika. Namanya Lauren. She’s so beautiful like you”jawab Greyson dengan muka berbinar. Gak tau kenapa, setelah Greyson bilang dia punya pacar rasanya kaya dijatuhin dari langit ke tujuh. Sakit. Bener-bener sakit. Sama kaya waktu aku tau Angga pacaran sama Kayla. Apa ini berarti aku suka sama Greyson? Aduh, Lala jangan sampe suka. Dia kan udah punya pacar. “She’s so lucky”kataku sambil berusaha terseyum dengan fake smile andalanku.

          Hari ini, waktu bakal memisahkanku sama Greyson. Samudera Pasifik menjadi penghalang antara aku sama Greyson. Dia bakal balik ke Amerika hari ini. Aku udah di Bandara, mengantar Greyson untuk terakhir kalinya. Terkadang aku benci bandara. Karena disini semua orang yang aku sayangi selalu pergi dari sini. “Bye Greyson. I miss you so much”ujarku ke Greyson sambil berlinang air mata. “Don’t cry your heart out. Aku bakal balik ke sini lagi kapan-kapan. Kita bisa jalan-jalan ke Kraton lagi atau kemana aja”ujar Greyson smabil menyeka air mataku. Aku masih sesenggukan. Greyson memelukku. Pelukan perpisahan. “Ini untuk kamu”kata Greyson sambil menyerahkan kalung kristalnya. Aku menerima kalung itu. “Ini sebagai tanda aku pernah ke sini. Jaga baik-baik kalung ini. I promise I’ll be back”kata Greyson dan sekali lagi dia memelukku.”I’ll be waiting”jawabku. Pelukannya lepas. Seiring lepasnya pelukan itu, dia berlari menuju ruang keberangkatan. Lambaian tangannya dan senyum lebarnya masih terlihat hingga pintu tertutup dan bayangnya tertelan kerumunan orang.

          Hari ini bertepatan setahun kepergian Greyson. Aku masih menatap kalung pemberiannya. Tayangan music kesukaannku di ChannelV.com gak cukup menghiburku. Hingga tayangan itu menampilkan sebuah MV. Awalnya aku gak begitu tertarik hingga akhirnya aku mengenali suara itu. Suara yang setahun lalu selalu menggema di kamar mandiku setiap pagi dan sore. Itu suara Greyson. Aku langsung memperbesar volume TV. Lagu itu berjudul Leila.

Maybe I’ll get hurt and I should keep my distance 
Be careful with my heart, but I don’t want to listen 
Here with you tonight, Something in me knows this can be wrong 

Maybe you’re the one for me 
You’re the one for me 
This feels a lot like love Leila, Leila, Leila
 Dan sekarang aku baru sadar apa yang Nadia bicarain dulu. Orang yang dimaksud Nadia adalah Greyson. Dan sekarang aku sadar apa yang dibicarain Nadia bener. Aku jatuh. Jatuh terlalu dalam ke Greyson.

          Toktoktok. “Sebentar”teriakku dari dalam. Ceklek. Sosok laki-laki bertubuh tinggi itu udah kaya akrab sama aku. “Maaf, cari siapa ya?”tanyaku ke orang itu. “Lala?”orang itu berpaling. “Greyson?”aku kaget. I miss you so much. Aku nepatin janjiku kan. Aku bakal balik ke sini lagi”kata Greyson. “Iya, kamu beneran nepatin”ujarku.

          Hari ini, ditempat yang sama kaya 1 tahun yang lalu. Menu Dunkin Donuts yang sama juga kaya 1 tahun yang lalu. “Lagu kamu yang Leila itu bagus banget tau gak Grey. Itu buat siapa sih?”tanyaku ke Greyson soal lagu barunya itu. “Oh itu, itu buat seseorang yang sekarang lagi aku suka”jawab Greyson. “Wih beruntung banget itu cewek, bisa dibuatin lagu sama kamu. Emang dia siapa sih?”tanyaku, kepo. “Sekarang dia ada di depanku.”kata Greyson sambil menatapku. Aku yang semula serius sama Yoghurtku tiba-tiba jadi lemes. Aku nengok ke kanan ke kiri cari orang yang dimaksud biar keliatan gak salting. “Kamu ngapain sih celingak-celinguk. Yang aku maksud itu kamu”kata Greyson. “Ha? Kok aku? Kenapa bukan Lauren?”tanyaku masih gak percaya. “She’s not my girlfriend now. We break up”kata Greyson lagi. “Lho kenapa?”tanyaku. “I can’t explain. But since I first saw you at students exchange I felt something. But I can’t explain. And 6 months ago, I knew I fall into you. And it’s so deep”kata Greyson sambil masih menatapku. Mulutku kaku. Semua kata-kata kaya gak bisa satupun keluar. “And now, I don’t wanna be regret again. I’m just wanna you be my girl and my valentine. Do you feel the same like me?”tanya Greyson lagi. “Yes, I feel same like you. I fall so deep into you. And, of course I’ll be you valentine”jawabku sambil tersenyum. Aku dan Greyson tersenyum. 

P.S
Maaf lagi kalo endingnya mekso. Buatnya sambil belajar buat UAS juga soalnya hehehehe :B Terima kasih udah baca :3




         

Jumat, 07 Desember 2012

Niall Horan Love Story


Niall Horan Love Story
       “London!!”teriakku waktu baru aja keluar dari bandara. Hari ini aku adalah awal dari hidupku di Inggris. Di Negara ini aku dapet beasiswa dari Kedubes Inggris di Indonesia. Aku bergegas mencari taksi untuk menuju ke apartemen tempat tinggal sementaraku disini. “Good afternoon, miss. Apa anda perlu taksi?”tanya seorang sopir taksi, ramah. “Sure, sir”kataku membalas senyumnya. Sopir taksi itu memasukkan koper-koperku ke dalem bagasi. “Halo, Bunda. Ini Alika. Iya Alika udah nyampe”aku asik telponan sama Bundaku sampe tiba-tiba ada seorang cowok lari-lari dan dia masuk ke taksiku. “Bunda, nyampe sini dulu ya. Bye. Muah”aku mengakhiri percakapanku dengan Bunda. “Sorry sir. Ini taksi saya”kataku. Laki-laki itu masih terengah-engah. “Jadi, tujuan kita mau kemana miss?”tanya sopir taksi yang baru masuk. “Madis..”ucapanku terpotong. “Madison Apartement, sir”laki-laki itu memotong. “Okay, here we go”kata sang sopir. “Hey, It’s my taxi. Jadi, taksi ini hak saya. Walaupun kita punya tujuan yang sama tapi ini tetap hak saya”aku mulai marah sama laki-laki itu. “I’m so sorry. Aku butuh banget sama taksi ini. Aku abis dikejar-kejar sama orang. Ongkos taksi biar aku aja yang bayar”kata laki-laki itu sambil membuka kacamata hitam yang sedari tadi dipakainya. “Wait.. Are you Niall Horan?”tanyaku ke cowok itu. Iya, laki-laki itu Niall Horan salah satu personil boyband One Direction yang digilai sama adekku, Alila.Rambut pirangnya,mukanya,dan gigi berbehel itu. Gak salah lagi.”Yup”katanya sambil memakan sebungkus permen gummy. “Kamu mau permen?”tawarnya. “No, Thanks. My mom said I might never get foods or drinks from stranger”jelasku. “Hahahaha.. Am I look like kidnaper?”tanyanya sambil ketawa. “Hahaha..Of course not”jawabku sambil tertawa. “Kamu mau kemana?”tanya Niall. “Sama kayak kamu hehehehe”kataku sambil makan permen dari Niall yang akhirnya aku terima. Hari ini musim panas dan udara menunjukkan angka 30OC menurutku suhu segini sih biasa aja tapi bagi Niall ini lumayan panas. Keringatnya mengucur deras ditambah lagi dia baru aja lari-lari. “Ini untuk kamu”aku menyerahkan selembar tisu. “Thanks, oh iya namamu siapa? Sampe lupa kenalan kan”katanya sambil tersenyum. “Alika”jawabku. “Kamu dari Asia ya?”tanya Niall sambil ngelap mukanya yang penuh peluh. “Iya. Aku dari Indonesia”jawabku bangga. Di perjalanan aku ngobrolbanyak sama Niall.

          “We Arrive Sir”kata Sopir taksi. “Okay, Thanks”kata Niall sambil menyodorkan beberapa lembar uang. Si sopir membantuku mengambil koper-koperku. “Aku duluan ya”teriak Niall sambil berlari masuk ke Apartemen. “Okay, Thank you”teriakku. Niall gak jawab.
           "New homey”aku baru aja masuk ke Apartemen baruku. Semuanya udah siap jadi aku tinggal beres-beres baju. Besok hari pertamaku sekolah di University of London. Apartemen ini terdiri dari kamar,dapur,kamar mandi,ruang keluarga. Cukup lah buatku yang cuma hidup sendiri. Oh iya, aku harus bilang Alila kalo aku baru aja ketemu Niall Horan. Aku mulai nyalain laptopku. Dan Alila juga lagi online skype. Aku memilih video call. Alila itu kembaranku cuma karena aku 3 menit lebih dulu lahir jadi aku kakaknya. “Hey Alila, apa kabar?”tanyaku. Seneng banget bisa tatap muka sama Alila walaupun cuma pake layar laptop. “Super sekali aku disini. Kamu gimana?”tanyanya sambil tersenyum lebar memerlihatkan giginya yang rapi. Aku emang beda jauh sama Alila, Alila lebih memperhatikan penampilan dia selalu tau apa yang harus dipakai mulai dari baju, sepatu dan aksesoris. Sedangkan aku lebih cuek dibanding dia. “Sangat super aku disini. Oh iya, tadi aku ketemu sama Niall Horan lho”kataku sombong. “Apa?!? Kamu baru aja sehari di Inggris udah ketemu Niall Horan apalagi 3 tahun kamu pasti udah ketemu semua artis sana -_-“katanya. “Gak cuma ketemu tapi ngobrol dan satu taksi terus aku juga satu wilayah apartemen sama dia. Enakkan?”aku mulai menggoda saudariku ini. “Gak usah sombong deh Ka-_-Tapi, kalo Niall pacaran sama kamu aku setuju kok”katanya sambil nyengir. “Gak mungkin lah La. Dia kan artis dan aku cuma sekolah disini.”kataku. “Bisa aja ye. Oh, iya besok kalo ketemu lagi titip salam ya”ujar Alila. “Okelah. Sampe sini dulu ya aku mau bobok. Bye”aku mengakhiri video call ini.
          Pagi ini, aku bergegas menuju sekolah baruku. Celana panjang hitam,kemeja putih,floral bag,sneaker converse warna biru. Rambutku cukup digerai. “I’m ready”gumamku. Waktu baru aja ngunci pintu aku kaget kok banyak banget cewek pagi-pagi gini. Mereka meninggalkan bunga,surat,dan hadiah di depan pintu apartemen sebelahku. “Kok pada aneh gini sih?”aku bingung. Setelah mereka semua pergi, pintu itu terbuka. “Good morning”sapaku. “Good morning”jawab tetanggaku itu. Suara itu kayak pernah denger deh. “Niall?”tanyaku. “Sstt.. Jangan keras-keras nanti pada balik kesini lagi. Aku lagi gak mood foto sama tanda tangan hari ini.”katanya. Dari mukanya, dia kayak kurang tidur. Niall cuma memakai celana pendek sama T-Shirt. Rambut pirangnya acak kadut. Tapi, tetep ganteng lah -_- “Mau mampir?”tanyanya. Sejenak aku melirik jam tanganku. Masih jam 6 pagi dan masih ada waktu 2 jam lagi. “Boleh”aku mengiyakan. Apartemennya beneran apartemen cowok. Baju kotor bertumpuk, makanan dimana-mana, dan banyak banget kado dari para fans disini yang berserakan. Pokoknya ini apartemen kayak kapal pecah. “Abis ada perang dunia ya disini?”tanyaku yang hampir aja nginjek dalemannya Niall ._.v  “Enggak lah. 2 hari ini aku belum sempet beresin kamar. Aku masih fokus ke lagu yang mau aku ciptain buat album baru 1D”jelas Niall. “Mau aku bantu beresin?”tawarku. “Beneran nih?”tanya Niall, mukanya berseri-seri. Aku mengangguk ”Kan kamu udah bayarin taksi kemaren”. Dan, akhirnya aku bantuin  Niall beresin apartemennya. Mulai dari nyuci piring, beresin baju, beresin makanan yang tumpukkannya segede gunung. “Fiuhh.. Selesai”ujarku sambil tepar di karpet. “Finally, my home is clean. Thanks”kata Niall sambil ikutan tiduran di karpet.Tiba-tiba tangannya memegang tanganku. Dia tersenyum memperlihatkan gigi berbehelnya. Aku hanya bisa tersenyum sambil menatap mata samuderanya. “Jam berapa sekarang?”tanyaku. “Baru jam setengah 8 kok”jawabnya santai. “Waduh, aku pergi dulu ya. Bye”aku bergegas mengambil tasku. “Thank you for your help, Alika”teriak Niall dari depan pintu. “Urwell”teriakku.

--Niall P.O.V—
          Hari ini, aku beneran kurang tidur. Belum lagi ini rumah udah kayak abis kena badai. Berantakan abis. Seperti biasa, aku harus mengambil semua hadiah fans di depan pintu sampai akhirnya aku ketemu Alika.“Good morning”sapanya. Itu suara Alika! Dandananku kali ini ancur abis, gak asik banget kan ketemu cewek dalam keadaan setengah ngiler-_- “Good morning”jawabku. Alika dengan senyumnya dan wajah khasnya itu kali ini sangat cantik. Dan, sekarang dia jadi tetangga sebelahku. Gak tau kenapa ada rasa seneng waktu aku tau itu. Apa aku suka sama dia waktu pandangan pertama di taksi?
          Pagi ini, Alika membantuku membersihkan rumahku. Dia membantuku dengan riang gembira, rambut panjangnya yang semula digerai sekarang dikucir ekor kuda. Makin memperlihatkan wajah bulatnya. Mata bulat hitamnya tanpa henti mencari celah-celah kotor. Mulut kecil merahnya tanpa henti nyanyi lagu Taylor Swift. She’s so beautiful apalagi waktu sinar matahari mengenai wajah coklatnya. Aku dan dia gak berhenti saling jailin. Ya, hari ini cukup untuk menghapus stress di wajahku.--

        Udah 1 minggu aku di London, dan aku belum jalan-jalan keliling kota. Seminggu ini beneran cuma diisi kegiatan pengenalan kampus. Tapi kali ini aku harus pergi jalan-jalan. Mumpung libur 2 hari, kan lumayan. Aku udah bersiap pergi. Celana pendek selutut,T-shirt,tas selempang,kamera SLR dan sepatu converse kesayanganku. “Hey Alika, mau kemana?”tanya Niall waktu aku lagi ngunci pintu. “Hey, mau jalan-jalan nih. Suntuk disini terus. Kamu?”tanyaku balik. “Tadinya mau makan. Umm.. boleh ikut jalan-jalan gak?”tanya Niall. “Boleh. Tapi kamu emang gak sibuk apa?”aku masih ragu. “Santai aja, semuanya beres”kata Niall sambil mengacungkan jempolnya. Aku dan Niall berjalan bersama mencari bis. “Kita mau kemana nih?”tanya Niall di bis. “Aku juga gak tau. Hehehe..”ujarku. “Gimana sih, mau pergi kok gak ada tujuan”kata Niall sambil berantakin rambutku. “Eits..gak usah pegang rambutku”kataku sambil cemberut. “Yee.. gitu aja ngambek. Gimana kalo kita ke pinggir sungai Thames”saran Niall. “Umm.. boleh”aku setuju.

          Sungai Thames adalah sungai yang membelah London, dengan jembatan dan Jam Big Bennya membuat semuanya jadi terkesan romantis. Angsa-angsa putih milik kerajaan berterbangan. “Wow, bagus banget. Fotoin dong”pintaku ke Niall sambil menyerahkan kamera. “Okay, say cheese”kata Niall.Cekrik. “Liat dong”kataku sambil meminta foto berlatar belakang sungai Thames dan Big Ben. “Mukamu jelek banget”ejek Niall. “Bukan mukaku yang jelek tapi yang nge-fotoin itu yang gak jago”kataku, ngeles. Niall tertawa. “Eh, aku laper”kataku. Anakonda di perutku emang udah minta dikasih mangsa. “Ayo, ikutin aku. Aku punya tempat makan kesukaan”kata Niall sambil mengandeng tanganku. Jantungku tersentak. Niall, seorang artis dunia yang sekarang lagi nyamar tiba-tiba gandeng seorang Alika, cewek acak kadut asal Indonesia. Apa ini karena Niall suka aku? Ah gak mungkin, baru aja kenal beberapa hari masak udah suka. Gak usah kepedean deh.

          “Nando's?”aku tertegun. “Iya, ini tempat makan favoritku lebih enak dari McDonalds. Aku jamin”kata Niall. “Okay”jawabku. Kami masuk ke dalam. Aku memesan yang dipesan Niall juga. Gila, ini bocah makan apa kesurupan. Lengkap banget plus banyak. Tapi, aku juga kalo makan segitu kok._. “Enak banget nih”kataku sambil menikmati  Chicken Peri-Peri dan Frech Fries. “Benerkan apa yang aku omongin”kata Niall bangga. “Thanks juga ya udah ditraktir sama nemenin jalan”kataku sambil tersenyum. “Urwell, harusnya aku juga makasih hari ini udah bolehin aku ikut kamu”jawab Niall sambil menatap dalam mataku. Sekali lagi, jantungku berdisko.

          Sampe di rumah, aku masih mikir. Apa aku jatuh cinta sama Niall? Semuanya emang udah nunjukin kalo aku suka sama Niall. Aku udah bersikap sebiasa mungkin, tapi tetep aja setiap aku deket dia jantungku udah kaya mau keluar menembus rusuk. Sejak aku bantuin Niall beresin apartemennya itu rasa ini muncul. Apa lagi waktu dia megang tanganku. Oh God, Am I fall in love with him?

          “Liburan!!”teriakku di kasur. Udah 1 bulan aku disini. 3 hari lagi ada perayaan Diamond Jubilee atau Perayaan memperingati 60 tahun kekuasan Queen Elizabeth II. Semua instansi diliburkan, jadi aku bisa santai. Tiba-tiba, ada sms masuk. That’s Niall
N: “Hey, girl! Lusa ada acara gak?”
M:”Hey, boy! Gak kok. Emang mau ngapain? Nraktir lagi? :D”
N:”Bisa dibilang gitu. Lusa kita makan malem bareng ya. Tapi bukan dinner yang         formal gitu, pake casual aja. Oke? J
M:”Oke, kalo traktiran aku mau. Jam berapa?”
N:”Dasar gak modal kamu :p Jam 7 malem. Nanti aku dateng ke Apartemenmu”
M:”Okay, see ya :D”
N:”See ya :D”
Lusa, makan gratis lagi. Yeee \o/

          Aku udah siap. Baju udah cukup casual menurutku atau emang kesantaian._. Toktok. “Okay, wait a minute”teriakku dari dalem. Ceklek. Begitu pintu aku buka muncul seorang cowok tinggi,berambut pirang dengan senyum lebarnya. “Wait, kok kamu rapi banget sih. Aku ganti baju dulu deh masak kamu rapi aku kaya gembel gini?”kataku bergegas masuk lagi. “Eh, gak usah. Gitu aja cukup kok”kata Niall sambil mencegahku dengan mencengkram tanganku. Suasana jadi awkward banget. “Ayo, makan keburu tutup nih”ajak Niall memecah ke-awkwardan ini. “Okay”kataku sambil mengunci pintu.

          “Ini lagi, bilang-bilang dong kalo makannya di restoran mahal kan aku jadi ganti baju tadi”kataku sambil cemberut. “Ngapain ganti baju? Gini aja kamu udah cantik kok. Cantik itu gak usah dibuat-buat kali. Sederhana kaya gini aja kamu udah cantik kok”kata Niall sambil mengandengku masuk ke restoran di pinggir Sungai Thames. “Makasih”kataku sambil tersenyum ke Niall ketika dia membantuku duduk. Makan malam ini beneran beda sekaligus aneh. Tumben dia ngajak ke Restoran biasanya juga Nando's. Kami duduk di balkon menghadap Sungai Thames. Sungai ini bertambah meriah seiring dihelatnya Diamond Jubilee. Lampu-lampu mewarnai kota dan pinggiran sungai. “Ada apaan sih kok kamu ngajak kesini?”tanyaku ke Niall yang lagi makan Spaghetti. Mendengar itu dia terdiam dan langsung mengelap mulutnya. “Alika, aku mau ngomong jujur sama kamu”sesaat dia menarik napas panjang. “Aku suka sama kamu”lanjutnya. Aku masih tertegun. Niall, cowok dengan jutaan fans bisa-bisanya suka sama aku. “Would you be my favorite girl?”tanya Niall sambil menggenggam tanganku erat. Aku masih belum percaya. “Aku butuh waktu Niall”pintaku setelah sadar. “Aku bakalan ngasih kamu waktu”jawab Niall. “Besok aku kasih tau kamu keputusanku. Temuin aku di Nando's jam 7 malem ya”pintaku lagi. “Okay, I’ll be waiting”jawab Niall.

          Pikiranku masih melayang hingga sampai di rumah. Tuhan, ada apa ini? Kenapa jadi gini? Aku belum siap denger omongan Niall tadi. Batinku masih belum siap. Jujur, aku suka juga sama dia. Tapi, aku masih belum siap untuk mendengar itu. Aku juga belum siap memiliki pacar seorang artis, aku belum siap dengan konsekuensinya. Tapi, aku juga ingin bersamanya. Tuhan, aku harus bagaimana?Pikiranku masih melayang hingga aku tidur.

          Niall udah menungguku di Nandos. Duduk di pinggiran dekat jendela sambil menikmati nasi pedas dan coke. Tempat favorit aku dan dia. Di bangku itu Niall dan aku selalu duduk sambil bercanda, curhat,atau hanya sekadar makan bareng. Sekarang aku siap, keputusanku udah bulat. Aku langkahkan kaki ini, sambil membawa 2 piring roti gulung kesukaan kami di baki. “Hey, Nialler”sapaku ke Niall sambil tersenyum. “Hey, Alika”jawabnya sambil tersenyum lebar. “Ini untuk kamu”kataku sambil menyodorkan roti gulung tadi. “Thanks”ujarnya sambil menggigit roti gulung. “Aku udah buat keputusan. I can’t be your girlfriend now. Aku belum siap. Tapi sejujurnya aku sayang sama kamu juga Niall. Aku cuma belum siap terima konsekuensi pacaran sama kamu. Aku juga harus masih menyelesaikan pendidikanku. Aku gak mau beasiswaku ini sia-sia. Maafin aku kalo aku nyakitin kamu”jelasku sambil menatap mata samudera itu. Tetesan air mata yang tadinya aku tahan akhirnya tumpah. Niall menarik napas panjang. Tangannya mengelap tetesan air mataku. “Aku gak bisa maksa kamu jadi pacarku. Yang penting aku tau kamu juga sayang sama aku. Itu udah cukup kok. Soal hubungan aku gak mikirin. Selama kamu masih di dekatku”ujar Niall sambil tersenyum. Tangannya menggenggam tanganku. Suasana berubah menjadi lebih baik. Kembang api perayaan Diamond Jubilee dinyalankan. Menghiasi langit malam kota London yang berisi jutaan bintang. “I think you are my bestie girl”ujar Niall sambil menatap dalam mataku.Aku dan Niall hanya bisa tersenyum sambil menatap pesta kembang api.

P.S
Maaf ya kalo agak maksa ceritanya hehehe :B 

Friday 7th December 2012

Halooo semuanya!!! Lama gak nge-blog nih, maklum anak sibuk :B -_- Satu kata buat hari ini adalah.. FREEDOM!!!! BEBAS!!! Hari ini aku bisa lepas sama yang namanya UAS \o/ tapi ya besoknya aku ada remidi matematika, remidi ulangan harian biologi, sama tugas matematika yang belum selesai -_- Tapi walaupun aku remidi, aku bangga itu hasilku sendiri yang meskipun hasilnya.. You know lah ;) Dan hari ini yang bikin tambah spektakuler *Lay* aku  bisa sebis lagi sama A**, you know who lah ;) Sebenernya gak sama dia aja. Waktu naik 2B ada Arva, Wisnu (SBI 8), Putri(SBI 8),Refda (SBI 4) sama Ega(SBI 2).Tapi waktu naik 1Anya sih cuma sama Wisnu terus dia :)) Di halte suasananya adem bener. Gak ada omongan, aku diem aja, dia ngomong sama Wisnu. Cuma ada 2 patah conversations -_- Aku nanyain tentang ulangannya dan dia jawab sambil nyengir. Rasanya pengen teriak disaat itu juga :3 Aku paling banyak cuma ngomong sama Wisnu dan dia cuma diem aja. Ya, tapi gak papa deh 30 minutes with him without talk is more than look him in disatance :)) Karena aku lagi seneng aku bakal nge-post cerpen. Get ready!!!

Selasa, 20 November 2012

CLS


Halo, semuanya. Ada yang kangen aku gak? :3 Kali ini aku bakalan nge-post Cody Simpson Love Story. Maaf ya kalo agak gak nyambung. Let's enjoy it friends :D

CLS
          Sebenernya hari ini aku males banget masuk sekolah. Dan ini karena kejadian 3 bulan yang lalu dan biang keroknya adalah Cody Simpson. Cowok populer,pinter olahraga dan menurut para cewek di sekolah ini dia dan ganknya adalah cowok terganteng di sekolah. Tapi menurutku, Cody adalah cowok paling badung,nyebelin dan playboy-_- Kebencianku sama Cody bertambah ketika 3 bulan yang lalu sekolah kami berwisata ke Australia Zoo, disana dia melingkarkan ular Phyton besar ke leherku, spontan aja aku ngacir sambil teriak-teriak. Setelah puas ngerjain dan ngetawain aku, dia dan ganknya ngejekin aku. Ditambah lagi, Kylie and the gank bikin aku tambah malu, mereka ngetawain aku sampe pulang dari kebun binatang. Yap, Kylie adalah cewek paling populer dan fashionable dan dia adalah pengagum berat Cody. Dan sekarang, Cody dkk masih sibuk ngobrol di deket loker mereka. Aku berharap Cody gak ngeliat aku jadi aku nyepetin langkahku. And Dammit, he see me -_- “Good Morning, Miss snake”teriak Cody sambil ketawa. Tanganku mengepal. “Good morning, ugly Cody!”balasku “Hey Stop it! Cod, Apa kamu gak capek ngejek Alisa terus?”tanya Campbell.”Gak akan pernah capek”jawab Cody seenaknya. Akhirnya aku lari ke kelas musikku. Dari semua temen-temen Cody emang cuma Campbell yang aku suka. And I have crush with him. Josh sama Jake sih sebenernya baik cuma mereka kadang agak nyebelin._.

          “Good morning, Alisa”sapa Abby. Abby adalah sahabatku dan FYI aja, dia adalah mantannya Cody. Dia putus sama Cody gara-gara dia tau kalo Cody macarin dia cuma gara-gara taruhan sama Josh. “Good morning, Abby”jawabku sambil duduk di sebelah Abby. “Tuh muka ngapa? kayak baju belum disetrika. Kusut abis. Pasti Cody lagi ya?”tanya Abby. Aku cuma mengangguk. Bel berbunyi, Cody dkk masuk ke kelas. Dia emang sekelas sama aku. “Good morning guys!”sapa Mr. Theo. “Morning, sir”jawab kami semua. “Today, I will make a duo project for Graduate Party. Karena disini ada 10 cewek dan 10 cowok maka pembagiannya akan saya undi. Silakan yang cewek maju mengambil nama pasangan.”kata Mr.Theo. Aku sih berharap bakalan dapet Campbell. Abby udah maju dan dia berpasangan sama Josh. Giliranku maju, aku deg-degan banget. Optimis dapetin Campbell apalagi setelah gulungan aku buka sedikit tersembul huruf “C”. Dan.. “Oh my Godness…”aku lemes seketika. “Who’s your pair, Ms.Alisa?”tanya Mr. Theo. “Cody Simpson, sir”jawabku masih lemes. Dan kulihat di pojokkan sana Cody senyum-senyum sendiri.

          Bel pulang ini aku udah niat mau ketemu sama Mr. Theo. Aku gak mau pasangan sama Cody. Toktoktok. “Excuse me”kataku. “Please, enter.”Mr. Theo nyuruh masuk. “Oh, Ms. Alisa, ada apa?tanya beliau sambil masih bukain buku musik. “Saya ingin bertukar kelompok, sir”kataku. Mr. Theo kaget. “Why? You and Cody have amazing talent. You have nice voice and guitar performance and Cody too. You can be amazing performance. So, I can’t accede your request.”kata Mr. Theo tegas. “Please sir. I have some trouble with him”kataku sambil masang muka melas. “Sorry, I can’t. If you have trouble with him, this project can make you and Cody relationship be better.”Mr. Theo masih kekeh. “Okay sir. I will try” aku pasrah. Aku berjalan menuju gerbang sekolah. “Hey, Miss Snake! Wait for me!”itu suara Cody. Aku menghentikan langkahku. “Ada apa?”tanyaku males. “Kalo jalan itu santai aja kali. Eh, gimana dengan kelompok kita? Mau performance apaan? Nyanyi? Nyanyi sambil main gitar? Tapi nyanyi apa?”Cody nyerocos terus. “ Stop it Cody! Tadinya aku mau tukeran kelompok. Abisnya kamu malesin sih”kataku jujur. Cody diam aja. Tapi tiba-tiba dia malah ketawa “Freak girl”katanya. “Pardon?”. “Freak girl”.”Hey, kamu itu tambah nyebelin tau gak!”. “Lho, kamu itu emang aneh. Disaat semua pengen sekelompok sama aku eh, kamu malah enggak kan aneh”jawab Cody. Aku cemberut sambil jalan ninggalin Cody. Dia masih aja ketawa-tawa.

          Di rumah, Bunda belum pulang. Sejak Ayah sama Bunda cerai, Bunda jadi sibuk cari uang. Hari ini aja dia masih di Canberra dan itu bakal nyampe sebulan lagi. Aku masuk ke kamarku, cat biru laut dengan graffiti bertuliskan “Be Original” ini adalah hadiah dari Ayahku. Aku nyalain iMacku sambil buka-buka Youtube. Lagi asik liat MVnya Jason Mraz eh IPhoneku bunyi. Nomer gak dikenal.
C:“Hello, Is it Alisa number? Cody.”
M:”Yeah, Dapet darimana nomerku Co?”
C:”Secret lah. Besok latian ya. Di rumahmu. Okay?”
M:”Okay. Jam berapa?”
C:”Jam 9 pagi aja. Jangan lupa”
M:”Okay, ugly Cody”
C: “Hey, you are!”
Aku sama Cody sms lama banget kan besok kan weekend. Dan tiba-tiba dia sms gini waktu smsannya mau selesai.
C:”Good night, Alisa. Have a nice dream. Sweety.”
M::Good night Co. Dibajak ya?”
Gak ada balesan. Mungkin dia udah tidur.
          Toktoktok. “Siapa lagi jam segini dateng? Gak tau apa ya ini kan Sabtu”aku ngedumel sendiri. Ceklek. “Huahahahaha… weirdo hahahaha”suara itu… Oh God! Aku lupa, aku punya janji sama Cody. Aku ngeliat jam, dan ternyata emang udah jam 9 pagi -_- “Mother of freak beneran kamu itu.  Bangun tidur ya? Itu ilernya masih ada bekasnya” Cody masih ketawa aja. “Whatever Co-_- Masuk,”kataku. “Aku mau mandi dulu. Kamu langsung masuk aja ke kamarku di lantai 2. Coba dulu cari lagu. Dan jangan ngintip!”kataku. “Idih, siapa yang mau ngintip”jawab Cody. Aku sengaja mandi cuma cibang cibung biar cepet. Aku takut Cody ngapa-ngapain barangku. Beneran aja, baru ditinggal mandi dia udah bukain gallery fotoku. “Hey! What are you doing?”kataku sambil dorong Cody menjauh dari iMacku. “Just exploring your computer.”jawab Cody santai. “Kamu disitu keliatan cantik lho”katanya. Jlegar. Makan apa itu anak kok tumben muji. “Nice jokes Cod”kataku sambil ngeclose fotoku. “I’m not kidding, Alisa. Matamu di foto-fotomu itu begitu ikhlas. Kamu itu emang cantik. Tapi, kamunya aja yang gak  ngeh. Pantesan cowok gak deketin kamu.”kata Cody. “Kamu disini mau latian musik apa ngejek sih”aku mulai sewot. “Calm down Alisa. Gak usah kayak banteng juga kali sampe ngeluarin asep dari idung”Cody ngejek, “CODY!!!!!”aku ngelempar Cody pake bantal.

          “Jadi, ini aja kan lagunya. Jason Mraz yang I’m Yours”kata Cody. “Yup. Kan kita sama-sama suka sama ini lagu.”kataku. “Eh, Cod. Kamu mau makan apa?”tanyaku. Ini emang udah jam 12 siang. “Umm.. up to you Alisa.”kata Cody. Ternyata Cody anaknya enak juga. Kebencianku selama ini sama dia jadi gak tersisa lagi. Aku ke dapur masakin Cody Indomie kiriman Eyang dari Indonesia. “Oke, makanan udah mateng”kataku. “It seem delicious”kata Cody sambil ngecium bau mie. “Kamu mau yang mana? Berkuah atau gak?”kataku. “Yang gak aja deh”Cody langsung nyamber aja. Mukanya pas makan Indomie kaya orang kesurupan bikin orang ngakak. Cekrik. “Hey what are you doing?”kata Cody. “Cuma mengabadikan momen unik”kataku. “Aku mau liat!”Cody langsung ngerebut IPhone ku. “I’m really freak boy”kata Cody sambil ketawa ngeliat fotonya sendiri. “So, we are Freak duo”kataku.
          Cody udah pulang jam 3 sore tadi. Hari ini beneran asik banget.Webcaman bareng Cody,main gitar bareng pokoknya seru-seruan. Anehnya aku gak benci Cody lagi._. Lagi twitteran tiba-tiba ada mention. Ternyata Cody nge-tweet. “Have special weekend with @AlisaM J” akhirnya aku retweet aja. Tiba-tiba ada sms masuk. Nomer gak dikenal.

S: “Don’t approaching my Cody again! Or you will agonize! Don’t forget it.

Aku tau ini pasti Kylie, dia itu terlalu berlebihan suka sama Cody. Makanya aku biarin aja.

          “Hello Abby!”sapaku. “Hello Alisa! Ciee yang udah main bareng?”goda Abby. “Santai lho kan cuma latian musik aja Ab”kataku. “Good morning girls”sapa Cody yang baru dateng. “Morning Co”kataku sama Abby. “Sorry Al, I forget I have a promise with Pamela. Aku duduk di sebelahnya.”kata Abby. Dia meninggalkanku sama Cody. “Jadi, boleh aku duduk sini?”Cody bertanya. Tumben ini anak mau duduk bareng. “Of course”kataku. “Umm.. Besok Sabtu minggu depan ada acara?”kata Cody. Aku yang tadinya baca novel Flipped kaget. “Gak. Kenapa?”kataku. “Gini kan besok Sabtu weekend. Terus ada film Flipped yang baru keluar. Aku tau kamu suka sama Flipped jadi mau nonton gak?”ajak Cody. “Ummm.. Bolehlah. Sama siapa aja?”tanyaku. “Cuma berdua”kata Cody sambil tersenyum. Tuhan, senyum itu.. begitu sempurna dengan tatapan bola mata warna biru laut. Cody kamu melumpuhkan semuanya. Aku akui kamu udah meruntuhkan rasa benciku dan menggantinya dengan rasa sayang. Iya semuanya. Jantung dan hatiku sudah menemukannya dan itu bukan Campbell tapi kamu, Cody. “Okay”kataku sambil tersenyum juga.

          Hari ini beneran deg-degan. Saatnya nyanyi di acara graduation party. Cody udah siap sama gitarnya. Dia memakai setelan jas hitam. “Hey, Alisa! Wow, you’re so pretty”suara Cody memelan, mata tajamnya melihatku dari atas sampai atas. “Am I like freak?”tanyaku gak percaya diri. Malam ini aku pakai red floral simple dress sama floral flat shoes.Rambut bergelombangku sengaja digerai. “No. You are so pretty. Jangan nervous dong. Kan ada aku. Kalo nervous suaramu gak stabil nanti. Tarik nafas yang panjang.”kata Cody. Aku ngikutin saran Cody. MC pun manggil kita berdua. “Ladies and Gentleman please welcome Cody Simpson and Alisa Maharani with I’m Yours by Jason Mraz”kata MC. Cody dan aku siap memetik gitar. Aku dan Cody bisa melakukannya. Para penonton melakukan standing applause. “Good job guys”kata Mr.Theo. “Thank you, sir”jawabku sama Cody. Malam ini beneran berhasil.

          Toktoktok.”Wait a minute!”kataku. “Okay, I’m ready.”kataku sambil membuka pintu. Dan di depanku sesosok malaikat tanpa sayap diutus untuk menerbangkanku ke awan malam ini. “Hei Co! You are so adorable.”kataku tulus. Cody kali ini memakai trouser warna biru,kemeja,dan sneaker Converse warna putih. Dan sekarang, Cody mulai menatapku “Freak girl become to pretty girl”katanya. Hari ini aku emang abis-abisan milih baju bareng Abby. Dan walla, jeans,tanktop putih,sweater pink,floral bag,dan floral shoes. Rambut hitam panjangku dibuat kepangan lalu disanggul. Kata Abby aku keliatan cantik kaya gitu daripada digerai.”Are you ready?”kata Cody. Aku mengangguk. Cody dan aku masuk ke taksi menuju bioskop.

        Jam 8 malam film selesai, hujan pertama di musim semi ini bikin semua orang kalang kabut. Termasuk aku sama Cody. Baru nunggu taksi eh hujan malah deras banget. Cody menarik tanganku, kami berlari menuju McDonalds. Aku memesan Big Mac, kentang goreng,Choco Mcflurry sama Coke sedangkan Cody mesen Chicken with scrablled egg sama coke ditambah Choco Mcflurry. Kami memilih duduk di pojokkan. “Kamu itu kecil-kecil makannya banyak juga ternyata”kata Cody. “Yee.. Biarin kan masih pertumbuhan”jawabku seenaknya. Tiba-tiba tangan Cody menyentuh pinggir bibirku. Jantungku tiba-tiba kayak ada diskotiknya aja. Jedagjedug gak jelas. “Makan itu yang santai. Mulutmu sampe belepotan tuh.”kata Cody. “Thanks Cod”kataku. Suasana sunyi. Tiba-tiba Cody keluar. “Tunggu disini aja”kata Cody waktu aku mau berdiri. Aku gak tau Cody mau ngapain, aku kira dia mau ke kamar mandi dan ternyata dia malah keluar, hujan-hujanan. 10 menit kemudian dia dateng. “Kamu itu gimana sih, Co. Malah hujan-hujanan, kalo kamu sakit aku juga khawatir tau!”kataku marah-marah sama Cody. “Jadi, kamu sekarang perhatian nih sama aku?”tanya Cody sambil masang muka jahil. Aku kaget. Rahasia terbongkar sudah. “Eh, gak. Maksudku kan kalo kamu sakit aku jadi bersalah gara-gara kamu sekarang lagi pergi sama aku.”kataku, ngeles. “Bohong ya? Gak papa kok kalo kamu suka sama aku, aku juga suka sama kamu.”kata Cody sambil nyerahin bunga mawar merah. Pipiku berubah warna, semerah mawar Cody. “So, would you be my girl?”Cody menatap mataku sambil memegang tanganku. Semua pelayan dan pengunjung McDonalds liatin aku sama Cody. “Yes, I do”kataku. Cody berdiri dan memelukku. Semua yang ada di McDonalds malah tepuk tangan. Dan, manager McDonalds dateng terus ngasih aku sama Cody gratis Choco Mcflurry.

          “Thanks for today Alisa. Tonight I promise I never hurt you”kata Cody sambil memelukku. Cody mengantarku pulang. “I promise too. Good Night Co”kataku. “Good Night”kata Cody. 

          Pagi ini, aku bangun dengan semangat baru. Masuk sekolah kali ini aku disambut sapaan dari seorang malaikat. “Good  morning, Alisa”sapa Cody. “Good morning, Co”jawabku. Tangan  Cody meraih tanganku, semua orang yang ada di lorong itu kaget. Mereka mungkin berpikir kenapa aku sama Cody bisa kaya gitu padahal kita musuh bebuyutan. Kylie yang liatpun sampe masang muka sebel. “Ciecie yang baru jadian. Selamat ya”Abby tiba-tiba dateng. “Hei, Ab. Thanks”kataku sama Cody. “Urwell, aku duluan ya. Congratulation for a new cute couple.”kata Abby lagi. Abby pun pergi. Cody mengajakku ke kantin, disana ada Josh,Campbell, sama Jake. “Hey Cody!”sapa Josh. “Wow, kalian udah maafan nih ceritanya? Tumben jalan bareng pagi-pagi biasanya kan berantem.”kata Jake sambil ketawa. Aku dan Cody saling bertatapan dan tersenyum. “Kita udah gak cuma maafan tapi kita pacaran.”kata Cody. Gak tau kenapa waktu denger Cody ngomong gitu, Campbell yang lagi sibuk sama IPhonenya tiba-tiba masang muka gak percaya. “Really?”kata Campbell gak yakin. Josh sama Jake masih ngalamun sambil mangap ._.v “Yes, we are dating now”kata Cody lagi. “Oh, Congrats my brotha. Umm.. Sorry, aku harus pergi ke kelas sekarang. Ada PR yang harus aku salin. Bye all”kata Campbell yang akhirnya pergi. Aku ngerasa ada yang aneh sama Campbell, alasannya itu lho kan hari ini gak ada PR terus dia mau nyalin apa. Masih dengan kebingunganku Cody mengajakku pergi ke taman.

--Campbell P.O.V--
          Kenapa aku jadi ngerasa sakit gini sih ngeliat Alisa sama Cody. Dia emang cantik,pinter, and she’s so perfect to me. Apa ini artinya aku suka sama Alisa? Tuhan, kalo aku suka sama Alisa tolong perasaan ini di cabut lagi. Tapi,aku tau ini udah terlanjur. Alisa, I’m in love with you. Crazy girl, stole my heart.--

          “Alisa, ayo pulang bareng”Cody udah siap di sepedanya. “Ayo!”kataku. Di sepeda, Cody ngelawak terus. Aku yang berdiri sambil pegangan di pundaknya gak kuat nahan sakit perut. “Wait! Ini bukan jalan ke rumahku”aku baru nyadar ini jalan menuju pantai. “Emang bukan. Aku mau ngajak kamu ke tempat yang paling indah”kata Cody. Setelah naik bukit kecil, Cody menghentikan sepedanya di pinggir tebing yang langsung menghadap laut. Dan, disini suasananya bener-bener indah. Di tebing ini banyak bunga-bunga yang baru mekar. “Wow, bagus banget tempatnya”kataku sambil merentangkan tangan, merasakan semilir angin laut. “Kamu suka?”tanya Cody. “Banget Co, ini kayak surga di Gold Coast”kataku lagi. Cody memelukku dari belakang. Kami berdua saling memejamkan mata sambil merasakan semilir angin. “Alisa, I love you endlessly”Cody berbisik. “I love you too, Co”kataku. Aku sama Cody duduk di tebing itu sampai matahari terbenam. Sunset kali ini beneran sempurna. Gak ada awan yang menghalangi dan di sampingku duduk seorang yang begitu nyata menyanyangiku. Cody, kamu gak cuma pacar buatku tapi kamu adalah pengganti sosok laki-laki. Karena aku telah kehilangan itu dari Ayahku. “Ayo pulang. Udah mau malem”ajak Cody. “Ayo, tapi aku laper nih Co”kataku sambil masang muka melas. “Iyaiya, nanti kita makan di McDonalds dulu.Aku traktir. Tapi jangan banyak-banyak lho”kata Cody sambil ketawa. “Gak niat nraktir nih”kataku. “Niatlah, I’ll give everything you want”kata Cody.

          Malam ini aku langsung tepar, capek berat gara-gara seharian main sama Cody. Perut udah keisi Big Mac sama kentang goreng. Tadi di McDonalds, Cody ngasih hadiah. Gelang yang ada owlnya. And it’s so cute. Kata Cody, kalo umpamanya aku kesepian gelang ini bakal ngewakilin Cody yang gak bisa nemenin aku.

          Pagi ini, aku bangun agak pagi. Waktu aku mau keluar rumah buat buang sampah. Aku ngeliat ada sepucuk surat tanpa nama. Isinya
          Hey Alisa!! You’re B*tch. Aku pengen kamu jauhin Cody atau kamu bakalan nyesel. Aku bakalan pake segala cara biar Cody ngejauhin kamu. He’s mine. So, stay away from him!!
          Dan aku tau ini mesti kerjaannya Kylie. Keliatan banget dari tulisannya kayak ceker ayam._. Akhirnya aku buang aja. Aku gak mau Cody tau urusan ini takutnya nanti dia malah ngelabrak Kylie.

          3 bulan, aku ngejalanin ini semuanya hingga hari ini datang. Kylie ngejebak aku. Aku yang lagi sibuk baca Novel sambil nunggu Cody di taman ngeliat Kylie jatuh di depanku. Aku berusaha menolongnya. “Kylie, Are you okay?”tanyaku ke Kylie. “Pasti kamu nyandung aku ya biar aku jatuh”Kylie tiba-tiba nuduh. “Hey, I never do this”kataku membela diri. “Hey, whats going on?”Cody dateng. “She stumbling me Co”kata Kylie cari muka. “No, you liar Kylie.I never do this”kataku. “Apa kalian melihat Alisa menyandung Kylie tadi?”tanya Cody ke ganknya Kylie. Semuanya mengangguk. “Alisa, udah banyak saksinya. Kamu ngaku aja.”kata Cody lagi. “Cody, please trust me. Aku gak nyandung Kylie. She lies.”kataku sambil mau nangis. “No! Kylie gak pernah bohong selama ini. Aku tau dia dari kecil. Kamu itu yang jangan bohong”kata Cody. Suaranya meninggi. Aku udah gak tahan. Kenapa sih kamu Co, kok bisa jadi kayak gini. “Jadi, kamu lebih percaya sama Kylie? Okay, no problem Co. Kalo kamu lebih percaya sama dia hubungan kita nyampe sini aja. Now, It’s over Co!!!”aku bentak Cody sambil nangis. Aku gak kuat disini lagi, tempat yang paling indah kini rusak. Aku berlari kearah balkon.

          Disini sepi, aku duduk di kursi yang langsung menghadap lapangan. Tiba-tiba, ada yang duduk disampingku. It’s Campbell. “Hey, Camp”aku berusaha tersenyum meskipun susah. “Are you crying?”tanya Campbell. “No, Camp. Cuma kelilipan”kataku, bohong. “Jangan bohong. Aku tau kok. Kamu abis putus ya?”tanya Campbell. Aku mengangguk. “Luapin aja semuanya selama kamu pengen. Air mata emang gak bisa ngerubah ini tapi minimal kamu bisa lebih lega. Aku bakalan ada disini sampai kamu ngerasa semuanya lebih baik.”Campbell menyandarkan kepalaku di pundaknya. Aku menangis sementara Campbell cuma terdiam sambil sekali-kali membelai rambutku. “Be strong girl, Alisa. I’ll always beside you”bisik Campbell.

--Cody P.O.V--
Aku berlari mengejar Alisa. Aku gak mau semuanya ini berakhir. Aku tau aku salah. Alisa menuju balkon. Tapi, begitu aku sampai aku melihatnya bersama Campbell. She’s crying dan Campbell menenangkannya. Baru pertama kali aku melihat dia menangis, tapi kenapa harus Campbell yang disana bukan aku. Aku kecewa sama diriku. Kenapa aku begitu bodoh percaya sama Kylie. Aku gak mau kesana, Alisa bakalan makin sedih, akhirnya aku biarkan dia sama Campbell.--

      “Thanks Camp, buat pundaknya. Maaf basah terus maaf juga kalo ada ingusnya hehehe”kataku ke Campbell. “Anytime, udah bisa ketawa nih? Coba aku liat senyumnya”kata Campbell sambil tersenyum. Aku meringis melihatkan deretan gigiku yang berbehel. “Gitu dong, mau jalan-jalan gak hari ini?”tanya Campbell. “Boleh tapi traktir ya”kataku. “Dasar gak modal”Campbell ngejek sambil ngobrak-abrik rambutku. “Campbell!!!”aku teriak sambil mengejar Campbell.
          “See you and thanks for today”kataku ke Campbell ketika dia nganterin aku pulang. “Anytime, Alisa”jawabnya sambil memutar balik sepedanya. Hari ini cukup menyenangkan buatku. Campbell udah bikin hari ini lebih baik. Nonton film,makan,main game bareng dia bikin aku lupa sama Cody. Meskipun dia gak kayak Cody tapi minimal dia bisa bikin aku lupa sama Cody. So, it’s time to moving on.

--Campbell P.O.V--
          Hari ini special banget buatku. Yeah, hang out with Alisa itu sesuatu yang jarang. Ngelihat senyum manisnya,ketawanya yang aneh terus mata tajamnya seharian udah bikin jantung berhenti berdetak. Sebenernya kemeja hari ini males banget aku cuci. Ya karena Alisa udah buat kemeja ini penuh dengan air matanya. Tiba-tiba IPhoneku bunyi. It’s Cody.
C: “Camp, I wanna talk with you. Meet me at Starbucks tomorrow at 1 p.m”
M:”Okay, Bro”
          Masih pake kemeja hari ini aku tepar seketika.--

--Cody P.O.V--
          Ice coffeeku udah tinggal setengah gelas dan sampai sekarang Campbell belum dateng. Where is he? 10 menit kemudian Campbell dateng mukanya bahagia banget. “Hey Co. Sorry I’m late, tadi aku nganterin Alisa pulang”kata Campbell. What the f*ck? Baru sehari aku putus sama Alisa dia udah nganterin aja -_- “No problem Camp. I wanna talk about Alisa”kataku langsung. “Emang ada apa sama Alisa?”tanya Campbell masih ngeliatin buku menu. “It’s serious Camp”kataku sambil ngerebut buku menu dari dia. “Hey, aku mau mesen tau.”kata Campbell. “Ya udah. Cepet!!”aku jengkel. Setelah minuman Campbell datang aku mulai ngomong. “Camp, kamu suka sama Alisa?”tanyaku. “Kalo iya kenapa?Kan sekarang dia juga single. Kamu juga kenapa malah nyakitin Alisa. Kamu itu kerasukan apa emang gak peka sih. Kenapa kamu bisa lebih percaya sama Kylie daripada Alisa. She your girlfriend tapi dulu. Dia sedih, kecewa sama kamu Co. Tapi sekarang kamu tenang aja dia udah baik-baik aja sama aku”kata Campbell panjang lebar. Aku masih berusaha tenang. Omongan Campbell tadi beneran jleb. “Kalo kamu suka sama dia, aku mau titipin dia ke kamu. Aku mau pindah ke LA minggu depan.”kataku tenang, padahal sakit di dalem. Air muka Campbell berubah. “Kenapa kamu pindah?”tanyanya masih kaget. “Ini tentang video Youtubeku. Aku ditemuin sama salah seorang produser dan aku bakal mulai rekaman bulan depan di LA. Jadi, aku harus pindah”jelasku. “Aku bakal jagain Alisa. I promise Co”janji Campbell.--

          Malem ini, Campbell ngajak aku dinner. Katanya, bajunya gak usah formal, jeans sama T-Shirt aja cukup. Ya udah aku cuma pake jeans,T-Shirt, hoodie sama sneakers. “Kamu mau pergi kemana Al?”tanya Bunda. “Jalan-jalan sama temen Bun”jawabku. “Cowok?”Bunda  makin kepo “Iya”jawabku yang masih sibuk nali sepatu. “Hati-hati ya. Jangan malem-malem pulangnya”pesan Bunda . “Siip lah Bun”aku pamit sambil mengecup kening Bundaku. Campbell udah nunggu aku di taman. “Kita mau kemana nih?”tanyaku. Yang bikin bingung Campbell beda banget dari biasanya. Ada sesuatu yang beda dari dia tapi gak bisa aku jelasin. “Somewhere. Kamu nurut aja deh”kata Campbell penuh rahasia. Campbell ngajak aku ke pinggir pantai. Disana ada sebuah meja makan, 2 kursi dengan lilin kecil di sekitarnya. Campbell menarik tanganku lalu dia mempersilahkan aku duduk. Plokplok. Campbell manggil pelayan. Dan yang bikin ngakak pelayannya adalah Jake sama Josh. “Jake? Josh?”tanyaku masih bingung. “Good night, Ms. Alisa”kata mereka berdua sambil menuang minuman. “Camp, ini ada apaan sih? Kamu kok tega sama Josh dan Jake.”kataku. Campbell tersenyum kecil. “Camp!! Kamu ngapain sih senyum-senyum sendiri? Gila kamu ya”aku makin bingung. “Aku punya sesuatu buatmu”kata Campbell. Plokplok. “Liat disana”suruh Campbell. Aku menengok ke belakang. Lampu-lampu warna-warni bertuliskan “Happy Birthday”. “Camp..?”aku masih gak percaya. Waktu aku nengok kebelakang Campbell udah gak ada.Di kolong meja gak ada, dimana-mana gak ada. Tiba-tiba, ada suara orang bernyanyi “Happy Birthday” dengan petikan gitar. That’s Campbell. “Happy Birthday Alisa.”kata Campbell sambil ngasih satu bucket bunga mawar putih. “Thanks Camp”aku memeluk Campbell. “Umm.. Tonight I wanna tell you one thing”kata Campbell. “Ngomong aja, Camp”ujarku. “I’m in love with you since 1 year ago”Campbell ngaku. “Would you be mine? I promise I never hurt you”terang Campbell. “Umm.. Aku masih ragu,Camp”jawabku. Muka Campbell tiba-tiba lemes. “Aku masih ragu untuk gak nolak kamu”kataku sambil ketawa. Muka Campbell berubah drastis. Senyumnya terkembang sempurna. Amazing night with you, Camp.

--Cody P.O.V--
          Berat emang ninggalin tempat kelahiran dengan semua kenangan. Aku masih disini, duduk di tepi pantai merasakan semilir angin yang sama ketika bersama Alisa. Alisa, perempuan berbadan kecil dengan muka Asianya itu udah aku sakitin. Aku begitu bodoh memang. Angin selalu mengingatkanku dengan senyumnya, tawanya,dan semuanya. “Co, ayo nanti ketinggalan pesawat”ajak Alli, adikku. “Okay”aku berdiri sambil menatap laut luas di Gold Coast Beach. Tersenyum untuk melepaskan semuanya yang ada disini. “Aku tau kamu berat ninggalin semuanya, tapi kita bisa kesini lagi kapan-kapan.”kata Alli. “Terlalu banyak kenangan manis disini dan terlalu banyak orang yang aku sayang”kataku sambil berjalan berbarengan dengan Alli menuju mobil. “Dan, Alisa salah satunya”Alli tersenyum. She always know what I’m feel. Good bye Gold Coast. See you next time.--

          “Al, kamu mau ikut gak?”kata Campbell di telepon. “Kemana?”tanyaku. “Nganterin Cody ke bandara. Hari ini dia mau pindah ke LA. Video Youtubenya diliat sama produser dan dia bakal rekaman di LA”jelas Campbell. Deg. Orang masa lalu itu dateng lagi. Dan sekarang dia malah bakal mau ninggalin semuanya. Aku bingung mau ikut apa gak. “Okay”kataku spontan. Oh God, kenapa aku jawab iya. “Okay, aku jemput kamu”kata Campbell. “Wait”kataku dan malesnya telponnya Campbell udah dimatiin.

          “Good bye brotha”kata Jake sama Josh mau nangis. “Jangan nangis lah. Aku bakalan balik kesini juga sekali-kali”kata Cody. Mereka berpelukan. “Hey Camp, good bye”kata Cody ke Campbell. “Good bye Co, take care”Campbell memeluk Cody. “Jagain dia ya”bisik Cody ke Campbell. “Always. Promise”janji Campbell. Mata biru laut itu lagi-lagi menghujam jantungku.”Good bye, Co”kataku. “Good bye. I’m sorry Al, aku pernah nyakitin kamu.”kata Cody sambil memelukku. Pelukan hangat itu kembali merengkuh nafasku. “Aku udah maafin kok”kataku. “Kamu bakalan baik-baik disini sama Campbell.”ujar Cody sambil tersenyum. “Kamu juga baik-baik disana ya. Take care”kataku. Cody mencium keningku. Hujaman pisau es kini lebih menyakitkan menghujam jantungku. Tuhan, aku ingin bersamanya tapi Campbell selalu ada buatku. Aku selalu sayang dengan mereka. Dan, lagi waktu memisahkan kita semua dengan Cody.

          2 tahun sudah Cody pindah ke LA. Baru dua kali dia ke Gold Coast dan itu amat singkat. Aku, Josh,Jake dan Campbell udah liat dia show di Sydney Mall. He’s become to young man now. Dia udah beda banget, dulu suaranya masih unyu sekarang udah kayak mas-mas aja ._. “Al, liburan ini kita ada special trip lho”kata Camp. “Trip kemana?”tanyaku yang masih asyik sama majalah. “LA!! Ketemu Cody lagi”mata Campbell berseri-seri. Spontan aku menengadahkan kepalaku. “Are you kidding me?”aku masih gak percaya. “Apa aku keliatan bohong?”tanya Campbell. “Enggak, sama siapa aja?”aku makin tertarik sama trip ini. Bukan cuma karena ke LA tapi juga karena ketemu Cody. “Aku,Jake,Josh sama kamu. Minggu depan kita berangkat.”ujar Campbell. “Oke, aku ikut”aku akhirnya setuju.

          “LA!!!”teriak Jake waktu kita udah nyampe. “Bukan temenku”kata Josh sambil ngajak aku sama Campbell menjauh dari Jake. “Wait, is it Cody?”tanyaku sambil menunjuk seseorang berbadan tinggi,berambut pirang menggunakan hoodie dan kacamata hitam. Katanya,Cody mau jemput kita semua. “Yes, he is”kata Josh. Josh langsung lari-lari ke arah Cody. Aku, Jake sama Campbell ngikutin dia. “Josh! Jake! Campbell! Alisa!”teriak Cody. Mereka berpelukan kecuali aku. Cody tersenyum kepadaku. “We miss you so much Co”kataku sambil membalas senyum Cody.

          3 hari kita semua nginep di rumah Cody. Hingga suatu malam Cody ngajakin aku jalan-jalan ke pantai. “Jadi, kamu udah gak marah sama aku?”tanya Cody. “Ngapain juga marah. I don’t wanna my past steal my future Co”kataku bijak. Cody tersenyum. “You are prettiest girl I ever meet”kata Cody sambil membelai rambutku. “Aku seneng Campbell udah jagain kamu”katanya. “Of course. He’s my boyfriend now”kataku bangga. Air muka Cody berubah tiba-tiba. “Your boyfriend?”tanyanya gak yakin. Aku mengangguk. Aku merasa ada yang aneh sama Cody. “Kalo, umpamanya kamu suruh milih aku apa Campbell kamu milih mana?”tanya dia tiba-tiba. Aku kaget sekaligus bingung mau jawab apa. “Alisa? Please answer”kata Cody. “Kalian berdua adalah orang-orang yang aku sayangi”kataku. “Kalo jadi pacar?”tanya Cody. Cody kenapa sih kamu tanya gini, semuanya udah aku tata baik-baik di otakku tentangmu tapi kenapa kamu berantakin lagi. Jujur perasaan itu masih ada, tapi aku juga harus belajar dari pengalaman. “Kalo kamu masih suka sama Cody gak papa kok”kata sebuah suara. That’s Campbell voice. “Aku ikhlas kamu sama Cody, aku tau kamu masih belum bisa ngelupain Cody. Dia selalu ada di hati kamu meskipun aku juga ada”kata Campbell. “Campbell”aku mau nangis. Sekarang di hadapanku ada dua cowok yang bener-bener bikin galau. Cody masih diam seribu bahasa. “Co, kalo kamu mau balikan sama Alisa gak papa kok. Aku gak papa sakit daripada Alisa yang sakit. She love you so much brotha.”kata Campbell. “Jadi, kita putus?”tanyaku. “Bukan, cuma mengganti status dari pacaran jadi sahabat”kata Campbell bijak sambil tersenyum. “Campbell!!”aku memeluk Campbell. “Don’t cry”katanya melihatku menitikkan air mata. Cody juga ikut memeluk Campbell. “Thank you Camp”bisik Cody. Malem ini lebih dari sekedar malam biasa buat kita bertiga. Menatap laut luas dan bulan purnama ditemani suara deburan ombak dan semilir angin. Makin sempurna bersama dua orang yang begitu istimewa.