Selasa, 20 November 2012

CLS


Halo, semuanya. Ada yang kangen aku gak? :3 Kali ini aku bakalan nge-post Cody Simpson Love Story. Maaf ya kalo agak gak nyambung. Let's enjoy it friends :D

CLS
          Sebenernya hari ini aku males banget masuk sekolah. Dan ini karena kejadian 3 bulan yang lalu dan biang keroknya adalah Cody Simpson. Cowok populer,pinter olahraga dan menurut para cewek di sekolah ini dia dan ganknya adalah cowok terganteng di sekolah. Tapi menurutku, Cody adalah cowok paling badung,nyebelin dan playboy-_- Kebencianku sama Cody bertambah ketika 3 bulan yang lalu sekolah kami berwisata ke Australia Zoo, disana dia melingkarkan ular Phyton besar ke leherku, spontan aja aku ngacir sambil teriak-teriak. Setelah puas ngerjain dan ngetawain aku, dia dan ganknya ngejekin aku. Ditambah lagi, Kylie and the gank bikin aku tambah malu, mereka ngetawain aku sampe pulang dari kebun binatang. Yap, Kylie adalah cewek paling populer dan fashionable dan dia adalah pengagum berat Cody. Dan sekarang, Cody dkk masih sibuk ngobrol di deket loker mereka. Aku berharap Cody gak ngeliat aku jadi aku nyepetin langkahku. And Dammit, he see me -_- “Good Morning, Miss snake”teriak Cody sambil ketawa. Tanganku mengepal. “Good morning, ugly Cody!”balasku “Hey Stop it! Cod, Apa kamu gak capek ngejek Alisa terus?”tanya Campbell.”Gak akan pernah capek”jawab Cody seenaknya. Akhirnya aku lari ke kelas musikku. Dari semua temen-temen Cody emang cuma Campbell yang aku suka. And I have crush with him. Josh sama Jake sih sebenernya baik cuma mereka kadang agak nyebelin._.

          “Good morning, Alisa”sapa Abby. Abby adalah sahabatku dan FYI aja, dia adalah mantannya Cody. Dia putus sama Cody gara-gara dia tau kalo Cody macarin dia cuma gara-gara taruhan sama Josh. “Good morning, Abby”jawabku sambil duduk di sebelah Abby. “Tuh muka ngapa? kayak baju belum disetrika. Kusut abis. Pasti Cody lagi ya?”tanya Abby. Aku cuma mengangguk. Bel berbunyi, Cody dkk masuk ke kelas. Dia emang sekelas sama aku. “Good morning guys!”sapa Mr. Theo. “Morning, sir”jawab kami semua. “Today, I will make a duo project for Graduate Party. Karena disini ada 10 cewek dan 10 cowok maka pembagiannya akan saya undi. Silakan yang cewek maju mengambil nama pasangan.”kata Mr.Theo. Aku sih berharap bakalan dapet Campbell. Abby udah maju dan dia berpasangan sama Josh. Giliranku maju, aku deg-degan banget. Optimis dapetin Campbell apalagi setelah gulungan aku buka sedikit tersembul huruf “C”. Dan.. “Oh my Godness…”aku lemes seketika. “Who’s your pair, Ms.Alisa?”tanya Mr. Theo. “Cody Simpson, sir”jawabku masih lemes. Dan kulihat di pojokkan sana Cody senyum-senyum sendiri.

          Bel pulang ini aku udah niat mau ketemu sama Mr. Theo. Aku gak mau pasangan sama Cody. Toktoktok. “Excuse me”kataku. “Please, enter.”Mr. Theo nyuruh masuk. “Oh, Ms. Alisa, ada apa?tanya beliau sambil masih bukain buku musik. “Saya ingin bertukar kelompok, sir”kataku. Mr. Theo kaget. “Why? You and Cody have amazing talent. You have nice voice and guitar performance and Cody too. You can be amazing performance. So, I can’t accede your request.”kata Mr. Theo tegas. “Please sir. I have some trouble with him”kataku sambil masang muka melas. “Sorry, I can’t. If you have trouble with him, this project can make you and Cody relationship be better.”Mr. Theo masih kekeh. “Okay sir. I will try” aku pasrah. Aku berjalan menuju gerbang sekolah. “Hey, Miss Snake! Wait for me!”itu suara Cody. Aku menghentikan langkahku. “Ada apa?”tanyaku males. “Kalo jalan itu santai aja kali. Eh, gimana dengan kelompok kita? Mau performance apaan? Nyanyi? Nyanyi sambil main gitar? Tapi nyanyi apa?”Cody nyerocos terus. “ Stop it Cody! Tadinya aku mau tukeran kelompok. Abisnya kamu malesin sih”kataku jujur. Cody diam aja. Tapi tiba-tiba dia malah ketawa “Freak girl”katanya. “Pardon?”. “Freak girl”.”Hey, kamu itu tambah nyebelin tau gak!”. “Lho, kamu itu emang aneh. Disaat semua pengen sekelompok sama aku eh, kamu malah enggak kan aneh”jawab Cody. Aku cemberut sambil jalan ninggalin Cody. Dia masih aja ketawa-tawa.

          Di rumah, Bunda belum pulang. Sejak Ayah sama Bunda cerai, Bunda jadi sibuk cari uang. Hari ini aja dia masih di Canberra dan itu bakal nyampe sebulan lagi. Aku masuk ke kamarku, cat biru laut dengan graffiti bertuliskan “Be Original” ini adalah hadiah dari Ayahku. Aku nyalain iMacku sambil buka-buka Youtube. Lagi asik liat MVnya Jason Mraz eh IPhoneku bunyi. Nomer gak dikenal.
C:“Hello, Is it Alisa number? Cody.”
M:”Yeah, Dapet darimana nomerku Co?”
C:”Secret lah. Besok latian ya. Di rumahmu. Okay?”
M:”Okay. Jam berapa?”
C:”Jam 9 pagi aja. Jangan lupa”
M:”Okay, ugly Cody”
C: “Hey, you are!”
Aku sama Cody sms lama banget kan besok kan weekend. Dan tiba-tiba dia sms gini waktu smsannya mau selesai.
C:”Good night, Alisa. Have a nice dream. Sweety.”
M::Good night Co. Dibajak ya?”
Gak ada balesan. Mungkin dia udah tidur.
          Toktoktok. “Siapa lagi jam segini dateng? Gak tau apa ya ini kan Sabtu”aku ngedumel sendiri. Ceklek. “Huahahahaha… weirdo hahahaha”suara itu… Oh God! Aku lupa, aku punya janji sama Cody. Aku ngeliat jam, dan ternyata emang udah jam 9 pagi -_- “Mother of freak beneran kamu itu.  Bangun tidur ya? Itu ilernya masih ada bekasnya” Cody masih ketawa aja. “Whatever Co-_- Masuk,”kataku. “Aku mau mandi dulu. Kamu langsung masuk aja ke kamarku di lantai 2. Coba dulu cari lagu. Dan jangan ngintip!”kataku. “Idih, siapa yang mau ngintip”jawab Cody. Aku sengaja mandi cuma cibang cibung biar cepet. Aku takut Cody ngapa-ngapain barangku. Beneran aja, baru ditinggal mandi dia udah bukain gallery fotoku. “Hey! What are you doing?”kataku sambil dorong Cody menjauh dari iMacku. “Just exploring your computer.”jawab Cody santai. “Kamu disitu keliatan cantik lho”katanya. Jlegar. Makan apa itu anak kok tumben muji. “Nice jokes Cod”kataku sambil ngeclose fotoku. “I’m not kidding, Alisa. Matamu di foto-fotomu itu begitu ikhlas. Kamu itu emang cantik. Tapi, kamunya aja yang gak  ngeh. Pantesan cowok gak deketin kamu.”kata Cody. “Kamu disini mau latian musik apa ngejek sih”aku mulai sewot. “Calm down Alisa. Gak usah kayak banteng juga kali sampe ngeluarin asep dari idung”Cody ngejek, “CODY!!!!!”aku ngelempar Cody pake bantal.

          “Jadi, ini aja kan lagunya. Jason Mraz yang I’m Yours”kata Cody. “Yup. Kan kita sama-sama suka sama ini lagu.”kataku. “Eh, Cod. Kamu mau makan apa?”tanyaku. Ini emang udah jam 12 siang. “Umm.. up to you Alisa.”kata Cody. Ternyata Cody anaknya enak juga. Kebencianku selama ini sama dia jadi gak tersisa lagi. Aku ke dapur masakin Cody Indomie kiriman Eyang dari Indonesia. “Oke, makanan udah mateng”kataku. “It seem delicious”kata Cody sambil ngecium bau mie. “Kamu mau yang mana? Berkuah atau gak?”kataku. “Yang gak aja deh”Cody langsung nyamber aja. Mukanya pas makan Indomie kaya orang kesurupan bikin orang ngakak. Cekrik. “Hey what are you doing?”kata Cody. “Cuma mengabadikan momen unik”kataku. “Aku mau liat!”Cody langsung ngerebut IPhone ku. “I’m really freak boy”kata Cody sambil ketawa ngeliat fotonya sendiri. “So, we are Freak duo”kataku.
          Cody udah pulang jam 3 sore tadi. Hari ini beneran asik banget.Webcaman bareng Cody,main gitar bareng pokoknya seru-seruan. Anehnya aku gak benci Cody lagi._. Lagi twitteran tiba-tiba ada mention. Ternyata Cody nge-tweet. “Have special weekend with @AlisaM J” akhirnya aku retweet aja. Tiba-tiba ada sms masuk. Nomer gak dikenal.

S: “Don’t approaching my Cody again! Or you will agonize! Don’t forget it.

Aku tau ini pasti Kylie, dia itu terlalu berlebihan suka sama Cody. Makanya aku biarin aja.

          “Hello Abby!”sapaku. “Hello Alisa! Ciee yang udah main bareng?”goda Abby. “Santai lho kan cuma latian musik aja Ab”kataku. “Good morning girls”sapa Cody yang baru dateng. “Morning Co”kataku sama Abby. “Sorry Al, I forget I have a promise with Pamela. Aku duduk di sebelahnya.”kata Abby. Dia meninggalkanku sama Cody. “Jadi, boleh aku duduk sini?”Cody bertanya. Tumben ini anak mau duduk bareng. “Of course”kataku. “Umm.. Besok Sabtu minggu depan ada acara?”kata Cody. Aku yang tadinya baca novel Flipped kaget. “Gak. Kenapa?”kataku. “Gini kan besok Sabtu weekend. Terus ada film Flipped yang baru keluar. Aku tau kamu suka sama Flipped jadi mau nonton gak?”ajak Cody. “Ummm.. Bolehlah. Sama siapa aja?”tanyaku. “Cuma berdua”kata Cody sambil tersenyum. Tuhan, senyum itu.. begitu sempurna dengan tatapan bola mata warna biru laut. Cody kamu melumpuhkan semuanya. Aku akui kamu udah meruntuhkan rasa benciku dan menggantinya dengan rasa sayang. Iya semuanya. Jantung dan hatiku sudah menemukannya dan itu bukan Campbell tapi kamu, Cody. “Okay”kataku sambil tersenyum juga.

          Hari ini beneran deg-degan. Saatnya nyanyi di acara graduation party. Cody udah siap sama gitarnya. Dia memakai setelan jas hitam. “Hey, Alisa! Wow, you’re so pretty”suara Cody memelan, mata tajamnya melihatku dari atas sampai atas. “Am I like freak?”tanyaku gak percaya diri. Malam ini aku pakai red floral simple dress sama floral flat shoes.Rambut bergelombangku sengaja digerai. “No. You are so pretty. Jangan nervous dong. Kan ada aku. Kalo nervous suaramu gak stabil nanti. Tarik nafas yang panjang.”kata Cody. Aku ngikutin saran Cody. MC pun manggil kita berdua. “Ladies and Gentleman please welcome Cody Simpson and Alisa Maharani with I’m Yours by Jason Mraz”kata MC. Cody dan aku siap memetik gitar. Aku dan Cody bisa melakukannya. Para penonton melakukan standing applause. “Good job guys”kata Mr.Theo. “Thank you, sir”jawabku sama Cody. Malam ini beneran berhasil.

          Toktoktok.”Wait a minute!”kataku. “Okay, I’m ready.”kataku sambil membuka pintu. Dan di depanku sesosok malaikat tanpa sayap diutus untuk menerbangkanku ke awan malam ini. “Hei Co! You are so adorable.”kataku tulus. Cody kali ini memakai trouser warna biru,kemeja,dan sneaker Converse warna putih. Dan sekarang, Cody mulai menatapku “Freak girl become to pretty girl”katanya. Hari ini aku emang abis-abisan milih baju bareng Abby. Dan walla, jeans,tanktop putih,sweater pink,floral bag,dan floral shoes. Rambut hitam panjangku dibuat kepangan lalu disanggul. Kata Abby aku keliatan cantik kaya gitu daripada digerai.”Are you ready?”kata Cody. Aku mengangguk. Cody dan aku masuk ke taksi menuju bioskop.

        Jam 8 malam film selesai, hujan pertama di musim semi ini bikin semua orang kalang kabut. Termasuk aku sama Cody. Baru nunggu taksi eh hujan malah deras banget. Cody menarik tanganku, kami berlari menuju McDonalds. Aku memesan Big Mac, kentang goreng,Choco Mcflurry sama Coke sedangkan Cody mesen Chicken with scrablled egg sama coke ditambah Choco Mcflurry. Kami memilih duduk di pojokkan. “Kamu itu kecil-kecil makannya banyak juga ternyata”kata Cody. “Yee.. Biarin kan masih pertumbuhan”jawabku seenaknya. Tiba-tiba tangan Cody menyentuh pinggir bibirku. Jantungku tiba-tiba kayak ada diskotiknya aja. Jedagjedug gak jelas. “Makan itu yang santai. Mulutmu sampe belepotan tuh.”kata Cody. “Thanks Cod”kataku. Suasana sunyi. Tiba-tiba Cody keluar. “Tunggu disini aja”kata Cody waktu aku mau berdiri. Aku gak tau Cody mau ngapain, aku kira dia mau ke kamar mandi dan ternyata dia malah keluar, hujan-hujanan. 10 menit kemudian dia dateng. “Kamu itu gimana sih, Co. Malah hujan-hujanan, kalo kamu sakit aku juga khawatir tau!”kataku marah-marah sama Cody. “Jadi, kamu sekarang perhatian nih sama aku?”tanya Cody sambil masang muka jahil. Aku kaget. Rahasia terbongkar sudah. “Eh, gak. Maksudku kan kalo kamu sakit aku jadi bersalah gara-gara kamu sekarang lagi pergi sama aku.”kataku, ngeles. “Bohong ya? Gak papa kok kalo kamu suka sama aku, aku juga suka sama kamu.”kata Cody sambil nyerahin bunga mawar merah. Pipiku berubah warna, semerah mawar Cody. “So, would you be my girl?”Cody menatap mataku sambil memegang tanganku. Semua pelayan dan pengunjung McDonalds liatin aku sama Cody. “Yes, I do”kataku. Cody berdiri dan memelukku. Semua yang ada di McDonalds malah tepuk tangan. Dan, manager McDonalds dateng terus ngasih aku sama Cody gratis Choco Mcflurry.

          “Thanks for today Alisa. Tonight I promise I never hurt you”kata Cody sambil memelukku. Cody mengantarku pulang. “I promise too. Good Night Co”kataku. “Good Night”kata Cody. 

          Pagi ini, aku bangun dengan semangat baru. Masuk sekolah kali ini aku disambut sapaan dari seorang malaikat. “Good  morning, Alisa”sapa Cody. “Good morning, Co”jawabku. Tangan  Cody meraih tanganku, semua orang yang ada di lorong itu kaget. Mereka mungkin berpikir kenapa aku sama Cody bisa kaya gitu padahal kita musuh bebuyutan. Kylie yang liatpun sampe masang muka sebel. “Ciecie yang baru jadian. Selamat ya”Abby tiba-tiba dateng. “Hei, Ab. Thanks”kataku sama Cody. “Urwell, aku duluan ya. Congratulation for a new cute couple.”kata Abby lagi. Abby pun pergi. Cody mengajakku ke kantin, disana ada Josh,Campbell, sama Jake. “Hey Cody!”sapa Josh. “Wow, kalian udah maafan nih ceritanya? Tumben jalan bareng pagi-pagi biasanya kan berantem.”kata Jake sambil ketawa. Aku dan Cody saling bertatapan dan tersenyum. “Kita udah gak cuma maafan tapi kita pacaran.”kata Cody. Gak tau kenapa waktu denger Cody ngomong gitu, Campbell yang lagi sibuk sama IPhonenya tiba-tiba masang muka gak percaya. “Really?”kata Campbell gak yakin. Josh sama Jake masih ngalamun sambil mangap ._.v “Yes, we are dating now”kata Cody lagi. “Oh, Congrats my brotha. Umm.. Sorry, aku harus pergi ke kelas sekarang. Ada PR yang harus aku salin. Bye all”kata Campbell yang akhirnya pergi. Aku ngerasa ada yang aneh sama Campbell, alasannya itu lho kan hari ini gak ada PR terus dia mau nyalin apa. Masih dengan kebingunganku Cody mengajakku pergi ke taman.

--Campbell P.O.V--
          Kenapa aku jadi ngerasa sakit gini sih ngeliat Alisa sama Cody. Dia emang cantik,pinter, and she’s so perfect to me. Apa ini artinya aku suka sama Alisa? Tuhan, kalo aku suka sama Alisa tolong perasaan ini di cabut lagi. Tapi,aku tau ini udah terlanjur. Alisa, I’m in love with you. Crazy girl, stole my heart.--

          “Alisa, ayo pulang bareng”Cody udah siap di sepedanya. “Ayo!”kataku. Di sepeda, Cody ngelawak terus. Aku yang berdiri sambil pegangan di pundaknya gak kuat nahan sakit perut. “Wait! Ini bukan jalan ke rumahku”aku baru nyadar ini jalan menuju pantai. “Emang bukan. Aku mau ngajak kamu ke tempat yang paling indah”kata Cody. Setelah naik bukit kecil, Cody menghentikan sepedanya di pinggir tebing yang langsung menghadap laut. Dan, disini suasananya bener-bener indah. Di tebing ini banyak bunga-bunga yang baru mekar. “Wow, bagus banget tempatnya”kataku sambil merentangkan tangan, merasakan semilir angin laut. “Kamu suka?”tanya Cody. “Banget Co, ini kayak surga di Gold Coast”kataku lagi. Cody memelukku dari belakang. Kami berdua saling memejamkan mata sambil merasakan semilir angin. “Alisa, I love you endlessly”Cody berbisik. “I love you too, Co”kataku. Aku sama Cody duduk di tebing itu sampai matahari terbenam. Sunset kali ini beneran sempurna. Gak ada awan yang menghalangi dan di sampingku duduk seorang yang begitu nyata menyanyangiku. Cody, kamu gak cuma pacar buatku tapi kamu adalah pengganti sosok laki-laki. Karena aku telah kehilangan itu dari Ayahku. “Ayo pulang. Udah mau malem”ajak Cody. “Ayo, tapi aku laper nih Co”kataku sambil masang muka melas. “Iyaiya, nanti kita makan di McDonalds dulu.Aku traktir. Tapi jangan banyak-banyak lho”kata Cody sambil ketawa. “Gak niat nraktir nih”kataku. “Niatlah, I’ll give everything you want”kata Cody.

          Malam ini aku langsung tepar, capek berat gara-gara seharian main sama Cody. Perut udah keisi Big Mac sama kentang goreng. Tadi di McDonalds, Cody ngasih hadiah. Gelang yang ada owlnya. And it’s so cute. Kata Cody, kalo umpamanya aku kesepian gelang ini bakal ngewakilin Cody yang gak bisa nemenin aku.

          Pagi ini, aku bangun agak pagi. Waktu aku mau keluar rumah buat buang sampah. Aku ngeliat ada sepucuk surat tanpa nama. Isinya
          Hey Alisa!! You’re B*tch. Aku pengen kamu jauhin Cody atau kamu bakalan nyesel. Aku bakalan pake segala cara biar Cody ngejauhin kamu. He’s mine. So, stay away from him!!
          Dan aku tau ini mesti kerjaannya Kylie. Keliatan banget dari tulisannya kayak ceker ayam._. Akhirnya aku buang aja. Aku gak mau Cody tau urusan ini takutnya nanti dia malah ngelabrak Kylie.

          3 bulan, aku ngejalanin ini semuanya hingga hari ini datang. Kylie ngejebak aku. Aku yang lagi sibuk baca Novel sambil nunggu Cody di taman ngeliat Kylie jatuh di depanku. Aku berusaha menolongnya. “Kylie, Are you okay?”tanyaku ke Kylie. “Pasti kamu nyandung aku ya biar aku jatuh”Kylie tiba-tiba nuduh. “Hey, I never do this”kataku membela diri. “Hey, whats going on?”Cody dateng. “She stumbling me Co”kata Kylie cari muka. “No, you liar Kylie.I never do this”kataku. “Apa kalian melihat Alisa menyandung Kylie tadi?”tanya Cody ke ganknya Kylie. Semuanya mengangguk. “Alisa, udah banyak saksinya. Kamu ngaku aja.”kata Cody lagi. “Cody, please trust me. Aku gak nyandung Kylie. She lies.”kataku sambil mau nangis. “No! Kylie gak pernah bohong selama ini. Aku tau dia dari kecil. Kamu itu yang jangan bohong”kata Cody. Suaranya meninggi. Aku udah gak tahan. Kenapa sih kamu Co, kok bisa jadi kayak gini. “Jadi, kamu lebih percaya sama Kylie? Okay, no problem Co. Kalo kamu lebih percaya sama dia hubungan kita nyampe sini aja. Now, It’s over Co!!!”aku bentak Cody sambil nangis. Aku gak kuat disini lagi, tempat yang paling indah kini rusak. Aku berlari kearah balkon.

          Disini sepi, aku duduk di kursi yang langsung menghadap lapangan. Tiba-tiba, ada yang duduk disampingku. It’s Campbell. “Hey, Camp”aku berusaha tersenyum meskipun susah. “Are you crying?”tanya Campbell. “No, Camp. Cuma kelilipan”kataku, bohong. “Jangan bohong. Aku tau kok. Kamu abis putus ya?”tanya Campbell. Aku mengangguk. “Luapin aja semuanya selama kamu pengen. Air mata emang gak bisa ngerubah ini tapi minimal kamu bisa lebih lega. Aku bakalan ada disini sampai kamu ngerasa semuanya lebih baik.”Campbell menyandarkan kepalaku di pundaknya. Aku menangis sementara Campbell cuma terdiam sambil sekali-kali membelai rambutku. “Be strong girl, Alisa. I’ll always beside you”bisik Campbell.

--Cody P.O.V--
Aku berlari mengejar Alisa. Aku gak mau semuanya ini berakhir. Aku tau aku salah. Alisa menuju balkon. Tapi, begitu aku sampai aku melihatnya bersama Campbell. She’s crying dan Campbell menenangkannya. Baru pertama kali aku melihat dia menangis, tapi kenapa harus Campbell yang disana bukan aku. Aku kecewa sama diriku. Kenapa aku begitu bodoh percaya sama Kylie. Aku gak mau kesana, Alisa bakalan makin sedih, akhirnya aku biarkan dia sama Campbell.--

      “Thanks Camp, buat pundaknya. Maaf basah terus maaf juga kalo ada ingusnya hehehe”kataku ke Campbell. “Anytime, udah bisa ketawa nih? Coba aku liat senyumnya”kata Campbell sambil tersenyum. Aku meringis melihatkan deretan gigiku yang berbehel. “Gitu dong, mau jalan-jalan gak hari ini?”tanya Campbell. “Boleh tapi traktir ya”kataku. “Dasar gak modal”Campbell ngejek sambil ngobrak-abrik rambutku. “Campbell!!!”aku teriak sambil mengejar Campbell.
          “See you and thanks for today”kataku ke Campbell ketika dia nganterin aku pulang. “Anytime, Alisa”jawabnya sambil memutar balik sepedanya. Hari ini cukup menyenangkan buatku. Campbell udah bikin hari ini lebih baik. Nonton film,makan,main game bareng dia bikin aku lupa sama Cody. Meskipun dia gak kayak Cody tapi minimal dia bisa bikin aku lupa sama Cody. So, it’s time to moving on.

--Campbell P.O.V--
          Hari ini special banget buatku. Yeah, hang out with Alisa itu sesuatu yang jarang. Ngelihat senyum manisnya,ketawanya yang aneh terus mata tajamnya seharian udah bikin jantung berhenti berdetak. Sebenernya kemeja hari ini males banget aku cuci. Ya karena Alisa udah buat kemeja ini penuh dengan air matanya. Tiba-tiba IPhoneku bunyi. It’s Cody.
C: “Camp, I wanna talk with you. Meet me at Starbucks tomorrow at 1 p.m”
M:”Okay, Bro”
          Masih pake kemeja hari ini aku tepar seketika.--

--Cody P.O.V--
          Ice coffeeku udah tinggal setengah gelas dan sampai sekarang Campbell belum dateng. Where is he? 10 menit kemudian Campbell dateng mukanya bahagia banget. “Hey Co. Sorry I’m late, tadi aku nganterin Alisa pulang”kata Campbell. What the f*ck? Baru sehari aku putus sama Alisa dia udah nganterin aja -_- “No problem Camp. I wanna talk about Alisa”kataku langsung. “Emang ada apa sama Alisa?”tanya Campbell masih ngeliatin buku menu. “It’s serious Camp”kataku sambil ngerebut buku menu dari dia. “Hey, aku mau mesen tau.”kata Campbell. “Ya udah. Cepet!!”aku jengkel. Setelah minuman Campbell datang aku mulai ngomong. “Camp, kamu suka sama Alisa?”tanyaku. “Kalo iya kenapa?Kan sekarang dia juga single. Kamu juga kenapa malah nyakitin Alisa. Kamu itu kerasukan apa emang gak peka sih. Kenapa kamu bisa lebih percaya sama Kylie daripada Alisa. She your girlfriend tapi dulu. Dia sedih, kecewa sama kamu Co. Tapi sekarang kamu tenang aja dia udah baik-baik aja sama aku”kata Campbell panjang lebar. Aku masih berusaha tenang. Omongan Campbell tadi beneran jleb. “Kalo kamu suka sama dia, aku mau titipin dia ke kamu. Aku mau pindah ke LA minggu depan.”kataku tenang, padahal sakit di dalem. Air muka Campbell berubah. “Kenapa kamu pindah?”tanyanya masih kaget. “Ini tentang video Youtubeku. Aku ditemuin sama salah seorang produser dan aku bakal mulai rekaman bulan depan di LA. Jadi, aku harus pindah”jelasku. “Aku bakal jagain Alisa. I promise Co”janji Campbell.--

          Malem ini, Campbell ngajak aku dinner. Katanya, bajunya gak usah formal, jeans sama T-Shirt aja cukup. Ya udah aku cuma pake jeans,T-Shirt, hoodie sama sneakers. “Kamu mau pergi kemana Al?”tanya Bunda. “Jalan-jalan sama temen Bun”jawabku. “Cowok?”Bunda  makin kepo “Iya”jawabku yang masih sibuk nali sepatu. “Hati-hati ya. Jangan malem-malem pulangnya”pesan Bunda . “Siip lah Bun”aku pamit sambil mengecup kening Bundaku. Campbell udah nunggu aku di taman. “Kita mau kemana nih?”tanyaku. Yang bikin bingung Campbell beda banget dari biasanya. Ada sesuatu yang beda dari dia tapi gak bisa aku jelasin. “Somewhere. Kamu nurut aja deh”kata Campbell penuh rahasia. Campbell ngajak aku ke pinggir pantai. Disana ada sebuah meja makan, 2 kursi dengan lilin kecil di sekitarnya. Campbell menarik tanganku lalu dia mempersilahkan aku duduk. Plokplok. Campbell manggil pelayan. Dan yang bikin ngakak pelayannya adalah Jake sama Josh. “Jake? Josh?”tanyaku masih bingung. “Good night, Ms. Alisa”kata mereka berdua sambil menuang minuman. “Camp, ini ada apaan sih? Kamu kok tega sama Josh dan Jake.”kataku. Campbell tersenyum kecil. “Camp!! Kamu ngapain sih senyum-senyum sendiri? Gila kamu ya”aku makin bingung. “Aku punya sesuatu buatmu”kata Campbell. Plokplok. “Liat disana”suruh Campbell. Aku menengok ke belakang. Lampu-lampu warna-warni bertuliskan “Happy Birthday”. “Camp..?”aku masih gak percaya. Waktu aku nengok kebelakang Campbell udah gak ada.Di kolong meja gak ada, dimana-mana gak ada. Tiba-tiba, ada suara orang bernyanyi “Happy Birthday” dengan petikan gitar. That’s Campbell. “Happy Birthday Alisa.”kata Campbell sambil ngasih satu bucket bunga mawar putih. “Thanks Camp”aku memeluk Campbell. “Umm.. Tonight I wanna tell you one thing”kata Campbell. “Ngomong aja, Camp”ujarku. “I’m in love with you since 1 year ago”Campbell ngaku. “Would you be mine? I promise I never hurt you”terang Campbell. “Umm.. Aku masih ragu,Camp”jawabku. Muka Campbell tiba-tiba lemes. “Aku masih ragu untuk gak nolak kamu”kataku sambil ketawa. Muka Campbell berubah drastis. Senyumnya terkembang sempurna. Amazing night with you, Camp.

--Cody P.O.V--
          Berat emang ninggalin tempat kelahiran dengan semua kenangan. Aku masih disini, duduk di tepi pantai merasakan semilir angin yang sama ketika bersama Alisa. Alisa, perempuan berbadan kecil dengan muka Asianya itu udah aku sakitin. Aku begitu bodoh memang. Angin selalu mengingatkanku dengan senyumnya, tawanya,dan semuanya. “Co, ayo nanti ketinggalan pesawat”ajak Alli, adikku. “Okay”aku berdiri sambil menatap laut luas di Gold Coast Beach. Tersenyum untuk melepaskan semuanya yang ada disini. “Aku tau kamu berat ninggalin semuanya, tapi kita bisa kesini lagi kapan-kapan.”kata Alli. “Terlalu banyak kenangan manis disini dan terlalu banyak orang yang aku sayang”kataku sambil berjalan berbarengan dengan Alli menuju mobil. “Dan, Alisa salah satunya”Alli tersenyum. She always know what I’m feel. Good bye Gold Coast. See you next time.--

          “Al, kamu mau ikut gak?”kata Campbell di telepon. “Kemana?”tanyaku. “Nganterin Cody ke bandara. Hari ini dia mau pindah ke LA. Video Youtubenya diliat sama produser dan dia bakal rekaman di LA”jelas Campbell. Deg. Orang masa lalu itu dateng lagi. Dan sekarang dia malah bakal mau ninggalin semuanya. Aku bingung mau ikut apa gak. “Okay”kataku spontan. Oh God, kenapa aku jawab iya. “Okay, aku jemput kamu”kata Campbell. “Wait”kataku dan malesnya telponnya Campbell udah dimatiin.

          “Good bye brotha”kata Jake sama Josh mau nangis. “Jangan nangis lah. Aku bakalan balik kesini juga sekali-kali”kata Cody. Mereka berpelukan. “Hey Camp, good bye”kata Cody ke Campbell. “Good bye Co, take care”Campbell memeluk Cody. “Jagain dia ya”bisik Cody ke Campbell. “Always. Promise”janji Campbell. Mata biru laut itu lagi-lagi menghujam jantungku.”Good bye, Co”kataku. “Good bye. I’m sorry Al, aku pernah nyakitin kamu.”kata Cody sambil memelukku. Pelukan hangat itu kembali merengkuh nafasku. “Aku udah maafin kok”kataku. “Kamu bakalan baik-baik disini sama Campbell.”ujar Cody sambil tersenyum. “Kamu juga baik-baik disana ya. Take care”kataku. Cody mencium keningku. Hujaman pisau es kini lebih menyakitkan menghujam jantungku. Tuhan, aku ingin bersamanya tapi Campbell selalu ada buatku. Aku selalu sayang dengan mereka. Dan, lagi waktu memisahkan kita semua dengan Cody.

          2 tahun sudah Cody pindah ke LA. Baru dua kali dia ke Gold Coast dan itu amat singkat. Aku, Josh,Jake dan Campbell udah liat dia show di Sydney Mall. He’s become to young man now. Dia udah beda banget, dulu suaranya masih unyu sekarang udah kayak mas-mas aja ._. “Al, liburan ini kita ada special trip lho”kata Camp. “Trip kemana?”tanyaku yang masih asyik sama majalah. “LA!! Ketemu Cody lagi”mata Campbell berseri-seri. Spontan aku menengadahkan kepalaku. “Are you kidding me?”aku masih gak percaya. “Apa aku keliatan bohong?”tanya Campbell. “Enggak, sama siapa aja?”aku makin tertarik sama trip ini. Bukan cuma karena ke LA tapi juga karena ketemu Cody. “Aku,Jake,Josh sama kamu. Minggu depan kita berangkat.”ujar Campbell. “Oke, aku ikut”aku akhirnya setuju.

          “LA!!!”teriak Jake waktu kita udah nyampe. “Bukan temenku”kata Josh sambil ngajak aku sama Campbell menjauh dari Jake. “Wait, is it Cody?”tanyaku sambil menunjuk seseorang berbadan tinggi,berambut pirang menggunakan hoodie dan kacamata hitam. Katanya,Cody mau jemput kita semua. “Yes, he is”kata Josh. Josh langsung lari-lari ke arah Cody. Aku, Jake sama Campbell ngikutin dia. “Josh! Jake! Campbell! Alisa!”teriak Cody. Mereka berpelukan kecuali aku. Cody tersenyum kepadaku. “We miss you so much Co”kataku sambil membalas senyum Cody.

          3 hari kita semua nginep di rumah Cody. Hingga suatu malam Cody ngajakin aku jalan-jalan ke pantai. “Jadi, kamu udah gak marah sama aku?”tanya Cody. “Ngapain juga marah. I don’t wanna my past steal my future Co”kataku bijak. Cody tersenyum. “You are prettiest girl I ever meet”kata Cody sambil membelai rambutku. “Aku seneng Campbell udah jagain kamu”katanya. “Of course. He’s my boyfriend now”kataku bangga. Air muka Cody berubah tiba-tiba. “Your boyfriend?”tanyanya gak yakin. Aku mengangguk. Aku merasa ada yang aneh sama Cody. “Kalo, umpamanya kamu suruh milih aku apa Campbell kamu milih mana?”tanya dia tiba-tiba. Aku kaget sekaligus bingung mau jawab apa. “Alisa? Please answer”kata Cody. “Kalian berdua adalah orang-orang yang aku sayangi”kataku. “Kalo jadi pacar?”tanya Cody. Cody kenapa sih kamu tanya gini, semuanya udah aku tata baik-baik di otakku tentangmu tapi kenapa kamu berantakin lagi. Jujur perasaan itu masih ada, tapi aku juga harus belajar dari pengalaman. “Kalo kamu masih suka sama Cody gak papa kok”kata sebuah suara. That’s Campbell voice. “Aku ikhlas kamu sama Cody, aku tau kamu masih belum bisa ngelupain Cody. Dia selalu ada di hati kamu meskipun aku juga ada”kata Campbell. “Campbell”aku mau nangis. Sekarang di hadapanku ada dua cowok yang bener-bener bikin galau. Cody masih diam seribu bahasa. “Co, kalo kamu mau balikan sama Alisa gak papa kok. Aku gak papa sakit daripada Alisa yang sakit. She love you so much brotha.”kata Campbell. “Jadi, kita putus?”tanyaku. “Bukan, cuma mengganti status dari pacaran jadi sahabat”kata Campbell bijak sambil tersenyum. “Campbell!!”aku memeluk Campbell. “Don’t cry”katanya melihatku menitikkan air mata. Cody juga ikut memeluk Campbell. “Thank you Camp”bisik Cody. Malem ini lebih dari sekedar malam biasa buat kita bertiga. Menatap laut luas dan bulan purnama ditemani suara deburan ombak dan semilir angin. Makin sempurna bersama dua orang yang begitu istimewa.










         



         







Minggu, 11 November 2012

Quotes Of The Day












Flipped


Ini film bikin aku geregetan!!! Ceritanya remaja banget. Aku kasih sinopsisnya ya.
Tahun 1955 Bryce Loski dan keluarganya pindah rumah dan seorang anak perempuan bernama Julie Baker menyukai Bryce. Waktu itu mereka masih kelas 2 SD. Julie terus menyukain Bryce. Namun, Bryce tidak merasa sedikitpun suka dengan Julie malah menghina Julie. Lama kelamaan,Julie sadar bahwa dia enggak suka Bryce gara-gara suatu kejadian. Kalo mau tau kelanjutannya download filmnya aja. Soalnya film ini udah keluar tahun 2010. Pemainnya antara lain

Callan Mcauliffe as Bryce Loski


Maddeline Caroll as Julie Baker



Ini dia tailernya
So, ayo buruan download filmnya. Let's enjoy the movie and put the quotes from it :)


Kamis, 08 November 2012

CLS (Cody Simpson Love Story)

Haii.. Apa kabar? Kali ini aku bakal coba-coba buat CLS alias Cody Simpson Love Story. Ditunggu ya mungkin hari Sabtu besok aku bakal nge-post soalnya besok bakalan padet jadwalku. Jangan bosen-bosen baca ceritaku ya. :D Terimakasih udah selalu baca cerpenku :D Love you guys xoxo <3

Rabu, 07 November 2012

It's Not About Difference

What's up my cyber buddy! Udah lama gak nge-post nih.Maklum anak sibuk :p-_- Kali ini aku bakalan nge-post cerpen. Karna ada dialog pake B.Inggris aku minta maaf kalo ada grammar yang salah. Let's enjoy the story :)

It’s Not About Difference
          “Telpon Bunda kalo udah pulang ya. Take care,honey” ucap Bunda kepadaku sambil mengecup keningku. “Okay.See you Bunda.” Jawabku sambil melihat mobil Bunda berlalu. Hari ini hari pertamaku masuk sekolah di Seattle Junior High School. Dua hari yang lalu, aku dan keluargaku harus pindah dari Yogyakarta ke Seattle, Amerika serikat. Ayahku harus bekerja disini.
          Aku berjalan memasuki pintu depan sekolah baruku ini. Disini murid-muridnya tidak usah memakai seragam seperti sekolah Indonesia. Orang-orangnya begitu cuek dengan yang lain. BRUKK. “I’m sorry” aku meminta maaf karena menabrak seorang anak yang membawa buku-buku. “No problem. Ummm.. Are you new student? I never meet you before” kata anak itu sambil tersenyum. “Yeah. I’m Lea. And you?” tanyaku sambil mengulurkan tangan pada gadis itu. “I’m Lucy. I’m grade 8th. How about you?” tanyanya balik sambil menerima uluran tanganku. Lucy adalah anak yang cantik,memakai kacamata namun tidak menunjukkan dia sebagai seorang bookworm. Memakai celana jeans dan kaus serta sneakers. “Same. Umm.. Can you help me?Where is English Class?”tanyaku pada Lucy. “Ohh..We have same class. Follow me.” Jawabnya. Aku mengikuti Lucy sambil melihat-lihat sekolah baruku itu. Di dekat kantin terdapat banyak anak perempuan memakai baju yang lumayan seksi dan wajah mereka begitu cantik mengelilingi 3 orang anak cowok. Dua diantaranya berambut coklat dan satunya berambut pirang. Wajah mereka memang tampan dan sepertinya mereka adalah atlet sekolah. “Okay, welcome to our English class!”seru Lucy. Kelas ini begitu bersih dengan 2 buah pendingin dan penghangat udara. Berbeda dengan sekolah Indonesiaku yang cuma memakai kipas angin -_- Lucy duduk di baris kedua bersama seorang anak laki-laki. “Hey Lucy and who’s beside you?” sapa anak laki-laki itu ke Lucy. “Hey James. Please, introduce our new fiends. Lea it’s James. James it’s Lea.” Lucy mengenalkanku pada James. “Hey I’m Lea. Nice to meet you” aku memperkenalkan diri. “Hey, I’m James. Nice to meet you too.” Jawab James ramah. James adalah seorang anak yang pintar bermusik dia selalu membawa gitar, rambutnya kaya David Beckham tapi berwarna coklat. Hampir semua anak di sekolah ini berambut coklat atau pirang. Jadi, cuma aku yang berambut hitam. Setelah itu aku duduk dibelakang Lucy dan James.  Bel berbunyi. Tiba-tiba 3 orang cowok yang aku liat tadi masuk. 2 yang berambut coklat duduk di seberangku sedangkan yang pirang duduk disampingku. Entah kenapa jantungku berdegup kencang ketika melihatnya. “Hey, Are you new student? I’m Alexis” tanya cowok itu sambil mengulurkan tangan. “Yup, I’m Lea.”aku meperkenalkan diri. “Nice name and you’re so beautiful. I like your hair. Black hair is always fabulous. By the way, our English teacher is like hungry lion. You must be careful. Hahahaha..”ujar Alexis. “Hahaha.. Thank you Alexis for your information and your praise.”ujarku. Alexis adalah cowok tinggi berbadan atletis, ganteng,dan tentu saja berambut pirang dan semenjak aku duduk dengan dia aku hampir tidak berhenti tertawa hingga Mr.David datang. “Okay guys, we have a new friend from Asia. Please Lea introduce yourself!” Kata Mr.David ramah. Aku maju ke depan. Aku gugup. Bahasa Inggrisku ancur banget apalagi kalo lagi gugup. “Hey guys, I’m Ratih Lea Srikandi. You can call me Lea. I’m from Indonesia, Southeast Asia. I moved to this city because my father must work in here. And I’m sorry if my English is bad. I hope you can be my friends. Thank you.” Akhirnya aku menutup perkenalanku dan duduk. “Thank you Lea. I’m David Mccaugh your English teacher. And okay Guys, please open your book on page 56. We will learn about Shakspeare.” Ujar Mr.David.
          Bel istirahat pun berbunyi. Aku bersiap untuk pergi bersama Lucy dan James ke kantin. “Wait Lea! It’s my phone number. Can I have your phone number too?” tanya Alexis sambil memberikan nomer telponnya kepadaku. “Okay” aku langsung memberikan nomer telponku kepadanya di Iphonenya. “Thank you so much, Beauty.”ujar Alexis. “No problem hahaha”jawabku malu gara-gara dipuji.
          Di kantin aku cuma makan buah-buahan. Disini makananannya emang gak halal jadi Bunda udah bawain nasi sama rendang. Lagian disini juga gak ada nasi, mana kalo aku gak makan nasi bisa lemes lagi -_- “Lea, why you just picked fruit?”tanya James sambil mengunyah. “Because in here not prepare halal food. And I’m muslim and must eat halal food. Not ham.” Terangku ke James. “Oh, so what you eat now?” tanya James yang kayaknya nafsu sama bekalku. “It’s Indonesian food called rendang. Do you want some?” tawarku. “Of course. It’s seem so delicious.” James mengiyakan.
          Jam 14.00 aku pulang sekolah. Tapi, Bunda belum datang menjemput.  Beberapa anak sudah pulang dengan bis sekolah seperti Lucy dan James. ‘Hey Lea, why you still in here? It’s 2.30 p.m now” Tanya cowok di sebelahku dan ternyata itu Alexis. “Hey Alexis, I’m waiting my mother. She promise to pick up me.”jawabku. “And how about you? Why you still in here?”tanyaku balik. “I have a baseball training.” Jawab Alexis. Tiba-tiba sebuah sedan Toyota masuk ke halaman sekolah. “Oh. It’s my mother. I must go home now. Bye Alexis.” Aku berlari sambil berdada ria ke Alexis. “Bye, my beauty” Alexis membalas dadaan itu.
          “Gimana sekolahnya lancar? Udah dapet temen belum?” tanya Bunda. “Lumayan kok. Tadi udah dapet lumayan banyak temen baru. Yang paling deket namanya Lucy sama James.” Jawabku sambil tepar di lantai. “Terus yang ganteng tadi siapa? Gebetanmu ya?”tanya Bunda samba tertawa jahil. “Oh itu sih Alexis. Dia mah artisnya sekolah. Bunda gak usah ngaco deh -_-“ aku masang muka cemberut. Tapi, entah kenapa wajah Alexis masih terbayang di wajahku. Ah, mbohlah.
          Malem ini abis makan malam, aku tiduran di kamar. Dengerin lagu-lagunya Sandy Sandoro bikin tambah kangen Indonesia. Tiba-tiba, ada SMS masuk.
A:“Hey, beauty. What are you doing? Alexis J
Aku segera nge-save nomer itu.
L:“Hey, Alexis. Why you call me beauty? Just listening music and reading book. How about you? J
A:Are you mad if I call you beauty? I’m sorry if you not comfortL. Now, I’m seeing star and think about you and we J
Aku kaget waktu Alexis nulis kata WE.
L:”What do you mean about we?”
A:”I don’t know. Since I met you. I feel something that I can’t explain. My heart beat so fast when I look your eyes. It’s truth. J Please meet me tomorrow on school garden after school. Okay?J
L:”Okay J
Akhirnya sms berakhir. Aku bingung apa yang terjadi dengan Alexis. Masih bingung dengan sifat Alexis akupun tepar seketika.
          “Lea, mulai hari ini kamu naik bis sekolah. Bisnya dateng jam 7. Kamu siap-siap di depan sana.”ujar Bunda sambil membereskan sarapanku. Ayah 2 minggu ini masih di Washington. “Sippo Bunda. Aku berangkat sekarang ya”aku pamit sambil mencium kening Bunda. Tas punggung warna merah bertuliskan ‘Damn I Love Indonesia’ segera aku bawa. “Hati-hati ya Lea”Bunda mengingatkan. “Always”Teriakku.
          “What!?! Alexis say that to you. Oh, God. He never saying about love with girl. Although Stephanie,the cheers captain. Congrats Lea!!” ujar Lucy panjang lebar ketika aku menceritakan kejadian tadi malam. “Oh, thank you Lucy”ucapku. “Hey girls. What ‘s going on?”tanya James yang baru datang. “Hey James. Oh God. You must know that Alexis saying about love to Lea.”ujar Lucy yang kayak orang kerasukan ngomongnya. “Ssttt… Calm down Lucy. It’s secret”aku menutup mulut Lucy yang masih meraung-raung.”Really? Oh Congrats my sista. You crushed Alexis heart!” James menyalamiku seperti aku abis memenangi lomba. “Oh, Thank you brotha”jawabku.
          Siang ini, aku berjalan menuju taman sekolah yang sudah sepi. Tiba-tiba sebuah tangan menutup mataku. “Guess who?”ujar suara itu lembut. “Umm… Alexis?” jawabku ngasal. “Right” tangan itu melepaskan tanganku. Alexis memutar badanku membuatku melihat langsung dadanya. Maklum tinggiku cuma 150 cm dan dia mungkin udah 170 cm -_- “Hey my beauty, You’re so beautiful now” Alexis memujiku. “Thanks. And you are very.. handsome.”aku memuji dia balik. Tangannya memengang tanganku lalu dia duduk bersimpuh di depanku. “Will you be my girl? Ujarnya to the point. “Umm.. But we have difference culture,ras and religion. And we just know each other a week ago.Why you so fast talk about love to me?” tanyaku bingung. “I don’t know why. I never felt this feeling before. If you don’t love me I can be hurt. You’re the one who can make me crazier.” Terang Alexis. Aku gak tau ini beneran apa gak atau cuma buat mainan sama geng populernya tapi aku gak bisa nolak dia. Aku juga ngerasain hal yang sama. Mata warna aqua itu selalu yang bikin aku gak bisa tidur. Jokes-jokes anehnya di kelas atau di sms selalu buat aku tertawa. Dia sempurna memang. Tapi apa ini saat yang tepat untuk aku dan dia? Aku belum kenal lama dengan dia tapi aku merasa kita seperti seorang sahabat lama yang nyambung. “So, will you be my girl?” ujar Alexis sekali lagi. “Yeah of course.”jawabku sambil tersenyum.
          Semenjak aku pacaran dengan Alexis, banyak anak cewek yang sakit hati termasuk Stephanie. Dia langsung shock waktu denger soalku dan Alexis. UKS penuh gara-gara Lucy yang keceplosan ngomongin aku sama Alexis -_- *lebay* “So, I must call you what? Honey, babe,baby, or what?”tanya Alexis di Mcdonald suatu malam. “Ummm.. Just Lea and Alexis. Okay?” ujarku sambil makan kentang goreng, “Okay, Lea”jawab Alexis yang lagi makan big burgernya.Kalo yang lain pacaran ke bioskop. Aku dan Alexis lebih suka duduk di pojokkan Mcdonald atau Starbucks. Kalo pengen jalan-jalan pasti bukan ke mall. Biasanya ke bukit yang ada danau kecil di belakang sekolah. Disana sepi. Cuma aku dan Alexis. Semilir angin, hangatnya matahari dan suara air terjun kecil selalu membuat hal ini menyenangkan. Berpiknik di bawah pohon oak sambil bercerita tentang dunia.
          10 hari lagi Natal. Sekolah udah diliburin. Kali ini aku akan merayakan Natal di rumah Alexis. Meski aku gak ngerayain tapi aku ikut merayakan hari besar Alexis. Seperti ketika Idul Fitri yang lalu, aku gak pulang ke Indonesia. Alexis datang ke rumah lalu masak sate bareng keluargaku. Dea dan Deo adek kembarku seneng banget waktu Alexis dateng. Alexis juga suka sama makanananya sampe-sampe Bunda bungkusin sate,opor,ketupat,rendang sama sambel goreng untuk Alexis. Aku udah siap dengan mantelku ketika Alexis datang menjemput. “Are you ready?”tanyanya. “Sure.”jawabku yakin. Ditanganku, kado Natal buat keluarga Alexis sudah terbungkus rapi. Untuk Ibu Alexis ada selendang sutra titipan Bunda, Ayah Alexis ada miniature wayang kulit Puntadewa, untuk Alexa, kakak perempuan Alexis ada sebuah tas pesta kecil dari Indonesia dan untuk si kecil Alexandra ada boneka Barbie. Alexandra memang baru umur 10 tahun sama seperti Dea dan Deo.
          “Welcome to our home,Lea!”sambut keluarga Alexis. Disini suasana sangat hangat. Perapian menyala dengan hiasan Natal disetiap sudut rumah ini. “Merry Christmas Mr. and Mrs. Brown”sapaku ke orang tua Alexis. Ibu Alexis lalu mencium keningku. “Merry Christmas for you too Alexa and Alexandra” sapaku juga ke dua orang saudara perempuana Alexis. “Thank you for coming Lea”ucap Alexa. “Your welcome”jawabku. Makan malam dimulai. Ibu Alexis sengaja hari ini memasak masakan halal karena aku akan datang. Makan malam itu sangat menyenangkan. Pukul 8 p.m Alexis  mengantarku pulang. “Thank you Lea for tonight”ucap Alexis. “Sure Alexis”jawabku sambil memeluk Alexis. Alexis pulang.
          Di kamar aku berpikir perbedaan bukanlah penghambat untuk saling mencintai. Umur,ras,kebudayaan ,kasta,dan agama bukanlah halangan untuk tidak mncintai seseorang. Aku dan Alexis walau berbeda tapi kita tetap saling menghormati. Dia selalu mengingatkanku untuk sholat walaupun kadang salah. Aku juga tidak pernah lupa untuk mengingatkannya untuk ke Gereja. Kita berhubungan namun kita tidak pernah memasukkan unsur perbedaan kita ke hubungan ini. Aku sangat berbeda dengan siswa lain di sekolahku dalam soal fisik. Aku termasuk yang pendek disini. Tapi, bukan berati orang yang memiliki fisik yang berbeda harus dihindari. Tapi, perbedaan selalu memberikan pelajaran untuk menghormati dan bertoleransi. Tapi, aku tidak tahu sampai kapan hubungan ini akan berlanjut selama perbedaan ini masih ada. Mungkin ini seperti bom waktu yang akan meladak sewaktu-waktu. Tapi nikmati saja dulu sebelum hancur. Tapi aku yakin jika kelak hubungan ini hancur, kepingan ini akan menjadi sesuatu yang baru.Iyap, Suatu hubungan persahabatan indah di dalam perbedaan.

 Gimana udah selesai? Maaf kalo jelek atau ada yang salah grammarnya. Kirim comment aja ya biar aku bisa ngoreksi yang salah. Makasih udah baca ^^