Sabtu, 08 Desember 2012

Greyson Chance Love Strory


Greyson Chance Love Story
          Hari ini sekolah kedatangan peserta pertukaran pelajar dari Oklahoma, Amerika Serikat. Dan aku ditugskan buat nemenin salah satu dari mereka yang akan tinggal disini. Anehnya, sejak tadi pagi para peserta itu dateng semua cewek-cewek di sekolah pada heboh sendiri. Termasuk Nadia, sahabatku. “Eh La, kamu udah liat cowok anak pertukaran pelajar belum? Sumpah, dia ganteng banget. Senyumnya itu lho. Dan kamu tau gak dia itu artis”kata Nadia heboh. Aku yang masih sibuk makan bakso gak meduliin omongannya. “Lala!”teriak Nadia. “Apaan sih? Gak liat apa, orang lagi nikmat makan bakso gini”kataku sambil masang muka kesel. “Kamu dengerin gak sih? Makanan mulu yang kamu pikirin”ujar Nadia sambil melipat kedua tangannya. “Iya, aku dengerin. Terus kalo itu anak pertukarannya ganteng sama dia artis, ngaruh gitu sama kehidupanku”kataku gak peduli. “Terserah kamu lah, nanti kalo sampe kamu suka sama dia baru tau rasa kamu. Udah ah aku mau beli minum”kata Nadia sambil ngeloyor ke penjual minuman. “Hmm”jawabku sambil tetep ngunyah bakso.

          “Lala, mana guest home friendmu?”tanya Ms. Ida. “Ini baru saya cari Miss, daritadi gak ketemu-temu”jawabku sambil ngeliatin sekeliling aula. “Cepet dicari ya. Acaranya udah mau mulai ini”kata Ms.Ida. “Iya Ms”ujarku. Akhirnya, aku memutuskan muterin sekolah. Mulai dari ruang kepsek sampe gudang. Dan, hasilnya waktu aku beli minum di kantin,aku nemuin seorang anak cowok yang beda dari yang lainnya. Badannya diatas rata-rata anak cowok Indonesia yang seumuranku. Kulitnya putih. Dan sekarang dia lagi makan bakso-_- “Hello?”sapaku. “Oh hay”jawabnya sambil tersenyum. “Kamu peserta pertukaran pelajar itu kan? Daritadi aku cariin eh ternyata malah makan disini”ujarku masih ngos-ngosan. “Maaf ya aku bikin kamu bingung. Tadi, aku laper jadinya aku ke sini. Sekali lagi maaf ya”anak itu meminta maaf. “No problem lah. Ayo sekarang kita ke aula. Acaranya mau mulai nih”ajakku. “Okay, By the way aku Greyson. Kamu?”anak itu mengenalkan diri. Oh, namanya Greyson. Kaya pernah denger ini nama deh. Tapi siapa ya? Ah mbohlah. “Aku Lala”jawabku sambil tersenyum.


          Udah seminggu Greyson tinggal di rumahku dan udah seminggu juga dia belum aku ajak jalan-jalan keliling Jogja. Dan hari ini, aku berniat ngajak dia jalan-jalan mumpung ini kan weekend. “Grey, ayo ganti baju”suruhku ke Greyson yang masih duduk-duduk santai ngasih makan ikan. “Mau kemana emangnya?”tanya Greyson. “Udahlah ikut aja. Daripada kamu weekend gini cuma di ruma ngasih makan ikan mending juga ikut”kataku sambil narik tangan Greyson. “Iyaiya”kata Greyson yang langsung masuk kamar. 10 menit kemudian, Greyson keluar. Dengan T-shirt warna biru langit, jeans dan sneaker kesukaannya. Gak lupa dia make kalung yang berbandul berbentuk kaya Kristal.Kamera SLR gak lupa dibawanya.
P.S mendingan liat ini aja deh, biar ketauan kayak gimana outfitsnya Greyson :)


     “Kalo kaya gini kan kamu ganteng, Grey”kataku, spontan. “Apa? Ulangi lagi!”kata Greyson sambil masang muka jailnya. Aduh, ngomong apa aku barusan. Aku kalang kabut tapi tetep berusaha calm down. “Eh, enggak papa kok. Ayo kita berangkat”ajakku.

          “1A! Amplaz, Malioboro!”teriak bapak-bapak halte bis Trans Jogja. “Ayo Grey, kita ke sebelah kanan biar bisa cepet masuk”ajakku ke Greyson. Greyson mengangguk. Bis 1A yang aku dan Greyson naiki bener-bener kaya ikan pindang dalemnya. Untung aku dapet tempat duduk. Begitu aku duduk masuk seorang ibu tua yang gak kedapetan tempat duduk. “Bu, lenggah mriki mawon”pintaku ke Ibu itu sambil berdiri. “Matur nuwun nggih nduk”jawab ibu itu sambil tersenyum. “Nice girl”ujar Greyson. Aku tersenyum. Critt. Bis ngerem mendadak. Aku yang belum sempet dapet pegangan hampir aja jatuh ke depan. “I got you”ujar Greyson sambil memengang tanganku. “Nek arep menggok ki yo mbok riting tho mas”sang sopir bis marah-marah gara-gara mobil depan gak liat-liat menggoknya. Aku sama Greyson masih tatapan. Mata hazelnya masih beradu dengan mataku. Tangannya masih tetep megang pergelangan tanganku. Suasana bener-bener awkward. “Thanks”ujarku, tersenyum. “Kamu aku pegang aja. Pegangannya abis. Lagian kamu juga pendek, gak mungkin kan bisa megang besi atas itu”kata Greyson berusaha memecahkan keawkwardan ini dengan ejekkannya. “Niat nolongin apa ngejek sih”kataku sambil cemberut. “Mukamu jelek banget tau gak kalo cemberut”ejek Greyson lagi. “Kalo kamu mau cemberut apa gak kan tetep jelek”balasku. Aku dan Greyson tertawa bersama.
          “Malioboro! Yang mau transit 2A dan 3A!”teriak kondektur bis. “Kita turun di sini Grey”kataku. Greyson mengangguk dan tersenyum. “Welcome to Malioboro!”kataku ke Greyson begitu keluar dari halte bis. “Nice place. Sekarang kita mau kemana?”tanya Greyson sambil nge-fotoin andong-andong. “Kita bakal naik itu”tunjukku ke arah deretan andong-andong. “C’mon. Aku udah gak sabar pengen naik”ajak Greyson sambil menarik tanganku.
          “Itu namanya Kraton. Tempat tinggalnya Sultan HB X, raja disini. Ya sama kaya istana gitu”jelasku ke Greyson waktu kita sampe di depan alun-alun utara. “Aku mau foto-foto disana. Kita turun disini aja ya?”pinta Greyson. “Okelah”aku menyanggupi. Setelah membayar andong, aku dan Greyson menuju pagar depan Kraton. Cekrik. “Like a Princess in her palace”ujar Greyson. “Hei, kamu foto siapa sih?”tanyaku. “Kamu”ujar Greyson singkat sambil meneruskan kegiatan motretnya. Sejenak aku tertegun. Cowok di depanku sekarang ini begitu beda. Jujur dan baik, 2 sifat yang bisa kau tangkap darinya. Seminggu aku tinggal bareng dia, aku udah bisa tau Greyson itu selalu ceplas-ceplos. Dia gak pernah menutupi perasaannya. Greyson juga baik, aku bisa liat itu dari matanya. “Hey, jangan ngalamun”kata Greyson membuyarkan lamunanku. “Eh,udah selesai?”tanyaku berusaha mengalihkan perhatian. “Udah, makan yuk. Laper”ajaknya. “Mau makan apa?”tanyaku. “Dunkin Donuts aja ya. Lama aku gak makan begituan”pintanya. “Okey. Kita naik becak aja ya”kataku sambil menunjuk deretan becak. “Next unique transportation”ujarnya sambil sibuk lagi dengan kameranya.
          “Makasih mbak”ujarku ke pelayan yang membawakan 5 varian donat, Ice Coffee dan Yoghurt. “Enggak kerasa ya aku udah seminggu disini”ujar Greyson sambil menggingit donat rasa blueberrynya. “Iya ya, dan seminggu lagi kamu bakal balik ke Amerika”ujarku sambil menyendok fruit yoghurt kesukaanku. “I will miss you so much, buddy”katanya sambil memberikan senyum simpul. “Me too”aku membalas senyumnya. Aku terdiam begitu juga Greyson. Di dalam kesunyian ini, seakan aku punya koneksi batin dengan Greyson. Semacam telepati aneh. “Hey, what are you doing!?”kataku ke Greyson yang mencolekkan krim donat ke mukaku. “Girl with cream on her face hahahhaa”kata Greyson sambil tertawa. “Nice joke Grey”balasku sambil mencolekkan yoghurt ke mukanya. “Boy with yoghurt on his face hahahhaha”ujarku. Aku dan Greyson tertawa lepas. Kami baru diam waktu orang-orang ngeliatin kami. “Sorry”ujarku ke orang-orang di sampingku. “Tuh kan Grey, kamu sih jail di tempat umum. Ganggu tau”aku menceramahi Greyson. “Sorry”kata Greyson sambil nyengir. Aku dan Greyson kembali ke bentuk manusia biasa. “So, Do you has a boyfriend?”tanya Greyson. Jedar. Ini kenapa lagi kok nanyain kaya gini. Apa Greyson… Ah jangan kepedean dulu deh. “La?”Greyson menyadarkanku. “Sorry, I  don’t have boyfriend”jawabku. “A crush with someone?”tanya Greyson lagi. Ini lagi Greyson nanya-nanya tentang suka-sukaan. Aku baru mau move on tau. “Dulu”jawabku singkat. “Siapa orangnya?”tanya Greyson, kepo. “Namanya Angga”jawabku. Angga adalah Ketua Umum Jurnalis di sekolahku. Dia seangkatan sama aku. Aku bela-belain ikut ekskul Jurnalis biar bisa lebih deket sama dia. Tapi nyatanya, dia udah sama Kayla. Cewek ketua Cheers sekolah yang cantik. Sejak saat itu, aku berusaha ngelupain Angga. “Do you still like him?”tanya Greyson lagi. “No, He has a girlfriend. Dan aku pengen ngelupain dia”jawabku tegas. Suasana sunyi. Dari mata Greyson, aku bisa liat dia merasa bersalah udah nanyain itu. “Udahlah, gak usah merasa bersalah gitu. Masa lalu ya masa lalu. Kalo kamu gimana?”ujarku sambil memberikan senyum lebar. “Ya. Aku punya pacar di Amerika. Namanya Lauren. She’s so beautiful like you”jawab Greyson dengan muka berbinar. Gak tau kenapa, setelah Greyson bilang dia punya pacar rasanya kaya dijatuhin dari langit ke tujuh. Sakit. Bener-bener sakit. Sama kaya waktu aku tau Angga pacaran sama Kayla. Apa ini berarti aku suka sama Greyson? Aduh, Lala jangan sampe suka. Dia kan udah punya pacar. “She’s so lucky”kataku sambil berusaha terseyum dengan fake smile andalanku.

          Hari ini, waktu bakal memisahkanku sama Greyson. Samudera Pasifik menjadi penghalang antara aku sama Greyson. Dia bakal balik ke Amerika hari ini. Aku udah di Bandara, mengantar Greyson untuk terakhir kalinya. Terkadang aku benci bandara. Karena disini semua orang yang aku sayangi selalu pergi dari sini. “Bye Greyson. I miss you so much”ujarku ke Greyson sambil berlinang air mata. “Don’t cry your heart out. Aku bakal balik ke sini lagi kapan-kapan. Kita bisa jalan-jalan ke Kraton lagi atau kemana aja”ujar Greyson smabil menyeka air mataku. Aku masih sesenggukan. Greyson memelukku. Pelukan perpisahan. “Ini untuk kamu”kata Greyson sambil menyerahkan kalung kristalnya. Aku menerima kalung itu. “Ini sebagai tanda aku pernah ke sini. Jaga baik-baik kalung ini. I promise I’ll be back”kata Greyson dan sekali lagi dia memelukku.”I’ll be waiting”jawabku. Pelukannya lepas. Seiring lepasnya pelukan itu, dia berlari menuju ruang keberangkatan. Lambaian tangannya dan senyum lebarnya masih terlihat hingga pintu tertutup dan bayangnya tertelan kerumunan orang.

          Hari ini bertepatan setahun kepergian Greyson. Aku masih menatap kalung pemberiannya. Tayangan music kesukaannku di ChannelV.com gak cukup menghiburku. Hingga tayangan itu menampilkan sebuah MV. Awalnya aku gak begitu tertarik hingga akhirnya aku mengenali suara itu. Suara yang setahun lalu selalu menggema di kamar mandiku setiap pagi dan sore. Itu suara Greyson. Aku langsung memperbesar volume TV. Lagu itu berjudul Leila.

Maybe I’ll get hurt and I should keep my distance 
Be careful with my heart, but I don’t want to listen 
Here with you tonight, Something in me knows this can be wrong 

Maybe you’re the one for me 
You’re the one for me 
This feels a lot like love Leila, Leila, Leila
 Dan sekarang aku baru sadar apa yang Nadia bicarain dulu. Orang yang dimaksud Nadia adalah Greyson. Dan sekarang aku sadar apa yang dibicarain Nadia bener. Aku jatuh. Jatuh terlalu dalam ke Greyson.

          Toktoktok. “Sebentar”teriakku dari dalam. Ceklek. Sosok laki-laki bertubuh tinggi itu udah kaya akrab sama aku. “Maaf, cari siapa ya?”tanyaku ke orang itu. “Lala?”orang itu berpaling. “Greyson?”aku kaget. I miss you so much. Aku nepatin janjiku kan. Aku bakal balik ke sini lagi”kata Greyson. “Iya, kamu beneran nepatin”ujarku.

          Hari ini, ditempat yang sama kaya 1 tahun yang lalu. Menu Dunkin Donuts yang sama juga kaya 1 tahun yang lalu. “Lagu kamu yang Leila itu bagus banget tau gak Grey. Itu buat siapa sih?”tanyaku ke Greyson soal lagu barunya itu. “Oh itu, itu buat seseorang yang sekarang lagi aku suka”jawab Greyson. “Wih beruntung banget itu cewek, bisa dibuatin lagu sama kamu. Emang dia siapa sih?”tanyaku, kepo. “Sekarang dia ada di depanku.”kata Greyson sambil menatapku. Aku yang semula serius sama Yoghurtku tiba-tiba jadi lemes. Aku nengok ke kanan ke kiri cari orang yang dimaksud biar keliatan gak salting. “Kamu ngapain sih celingak-celinguk. Yang aku maksud itu kamu”kata Greyson. “Ha? Kok aku? Kenapa bukan Lauren?”tanyaku masih gak percaya. “She’s not my girlfriend now. We break up”kata Greyson lagi. “Lho kenapa?”tanyaku. “I can’t explain. But since I first saw you at students exchange I felt something. But I can’t explain. And 6 months ago, I knew I fall into you. And it’s so deep”kata Greyson sambil masih menatapku. Mulutku kaku. Semua kata-kata kaya gak bisa satupun keluar. “And now, I don’t wanna be regret again. I’m just wanna you be my girl and my valentine. Do you feel the same like me?”tanya Greyson lagi. “Yes, I feel same like you. I fall so deep into you. And, of course I’ll be you valentine”jawabku sambil tersenyum. Aku dan Greyson tersenyum. 

P.S
Maaf lagi kalo endingnya mekso. Buatnya sambil belajar buat UAS juga soalnya hehehehe :B Terima kasih udah baca :3




         

3 komentar:

  1. Heloo... btw, gue suka nih postingannya... Menarik banget.lucu, jadi kangen deh sama abang ecen... Good luck ya untuk selanjutnya... Gue suka banget. Tetep nulis ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, maaf baru lihat komentar ini setelah hampir 4 tahun.Makasih banyak udah baca cerita ini. Aku gak nyangka kalo bakal ada yang baca hahaha. Sekarang, aku gak kuat baca cerita ini saking malunya hahahaha. Makasih buat semangatnya yaa. Good luck and Godspeed for you. I'll keep writing on this blog for sure. Again, thank you for the kind comment:)

      Hapus
  2. Heloo... btw, gue suka nih postingannya... Menarik banget.lucu, jadi kangen deh sama abang ecen... Good luck ya untuk selanjutnya... Gue suka banget. Tetep nulis ya...

    BalasHapus