Halo, semuanya. Ada yang kangen aku gak? :3 Kali ini aku bakalan nge-post Cody Simpson Love Story. Maaf ya kalo agak gak nyambung. Let's enjoy it friends :D
CLS
Sebenernya hari
ini aku males banget masuk sekolah. Dan ini karena kejadian 3 bulan yang lalu
dan biang keroknya adalah Cody Simpson. Cowok populer,pinter olahraga dan
menurut para cewek di sekolah ini dia dan ganknya adalah cowok terganteng di
sekolah. Tapi menurutku, Cody adalah cowok paling badung,nyebelin dan
playboy-_- Kebencianku sama Cody bertambah ketika 3 bulan yang lalu sekolah
kami berwisata ke Australia Zoo, disana dia melingkarkan ular Phyton besar ke
leherku, spontan aja aku ngacir sambil teriak-teriak. Setelah puas ngerjain dan
ngetawain aku, dia dan ganknya ngejekin aku. Ditambah lagi, Kylie and the gank
bikin aku tambah malu, mereka ngetawain aku sampe pulang dari kebun binatang.
Yap, Kylie adalah cewek paling populer dan fashionable dan dia adalah pengagum
berat Cody. Dan sekarang, Cody dkk masih sibuk ngobrol di deket loker mereka.
Aku berharap Cody gak ngeliat aku jadi aku nyepetin langkahku. And Dammit, he
see me -_- “Good Morning, Miss snake”teriak Cody sambil ketawa. Tanganku mengepal.
“Good morning, ugly Cody!”balasku “Hey Stop it! Cod, Apa kamu gak capek ngejek
Alisa terus?”tanya Campbell.”Gak akan pernah capek”jawab Cody seenaknya.
Akhirnya aku lari ke kelas musikku. Dari semua temen-temen Cody emang cuma
Campbell yang aku suka. And I have crush with him. Josh sama Jake sih
sebenernya baik cuma mereka kadang agak nyebelin._.
“Good morning,
Alisa”sapa Abby. Abby adalah sahabatku dan FYI aja, dia adalah mantannya Cody.
Dia putus sama Cody gara-gara dia tau kalo Cody macarin dia cuma gara-gara
taruhan sama Josh. “Good morning, Abby”jawabku sambil duduk di sebelah Abby.
“Tuh muka ngapa? kayak baju belum disetrika. Kusut abis. Pasti Cody lagi
ya?”tanya Abby. Aku cuma mengangguk. Bel berbunyi, Cody dkk masuk ke kelas. Dia
emang sekelas sama aku. “Good morning guys!”sapa Mr. Theo. “Morning, sir”jawab
kami semua. “Today, I will make a duo project for Graduate Party. Karena disini
ada 10 cewek dan 10 cowok maka pembagiannya akan saya undi. Silakan yang cewek
maju mengambil nama pasangan.”kata Mr.Theo. Aku sih berharap bakalan dapet
Campbell. Abby udah maju dan dia berpasangan sama Josh. Giliranku maju, aku
deg-degan banget. Optimis dapetin Campbell apalagi setelah gulungan aku buka
sedikit tersembul huruf “C”. Dan.. “Oh my Godness…”aku lemes seketika. “Who’s
your pair, Ms.Alisa?”tanya Mr. Theo. “Cody Simpson, sir”jawabku masih lemes.
Dan kulihat di pojokkan sana Cody senyum-senyum sendiri.
Bel pulang ini
aku udah niat mau ketemu sama Mr. Theo. Aku gak mau pasangan sama Cody.
Toktoktok. “Excuse me”kataku. “Please, enter.”Mr. Theo nyuruh masuk. “Oh, Ms.
Alisa, ada apa?tanya beliau sambil masih bukain buku musik. “Saya ingin
bertukar kelompok, sir”kataku. Mr. Theo kaget. “Why? You and Cody have amazing
talent. You have nice voice and guitar performance and Cody too. You can be
amazing performance. So, I can’t accede your request.”kata Mr. Theo tegas.
“Please sir. I have some trouble with him”kataku sambil masang muka melas.
“Sorry, I can’t. If you have trouble with him, this project can make you and
Cody relationship be better.”Mr. Theo masih kekeh. “Okay sir. I will try” aku
pasrah. Aku berjalan menuju gerbang sekolah. “Hey, Miss Snake! Wait for me!”itu
suara Cody. Aku menghentikan langkahku. “Ada apa?”tanyaku males. “Kalo jalan
itu santai aja kali. Eh, gimana dengan kelompok kita? Mau performance apaan?
Nyanyi? Nyanyi sambil main gitar? Tapi nyanyi apa?”Cody nyerocos terus. “ Stop
it Cody! Tadinya aku mau tukeran kelompok. Abisnya kamu malesin sih”kataku
jujur. Cody diam aja. Tapi tiba-tiba dia malah ketawa “Freak girl”katanya.
“Pardon?”. “Freak girl”.”Hey, kamu itu tambah nyebelin tau gak!”. “Lho, kamu
itu emang aneh. Disaat semua pengen sekelompok sama aku eh, kamu malah enggak
kan aneh”jawab Cody. Aku cemberut sambil jalan ninggalin Cody. Dia masih aja
ketawa-tawa.
Di rumah, Bunda
belum pulang. Sejak Ayah sama Bunda cerai, Bunda jadi sibuk cari uang. Hari ini
aja dia masih di Canberra dan itu bakal nyampe sebulan lagi. Aku masuk ke
kamarku, cat biru laut dengan graffiti bertuliskan “Be Original” ini adalah
hadiah dari Ayahku. Aku nyalain iMacku sambil buka-buka Youtube. Lagi asik liat
MVnya Jason Mraz eh IPhoneku bunyi. Nomer gak dikenal.
C:“Hello, Is it Alisa number? Cody.”
M:”Yeah, Dapet darimana nomerku Co?”
C:”Secret lah. Besok latian ya. Di rumahmu. Okay?”
M:”Okay. Jam berapa?”
C:”Jam 9 pagi aja. Jangan lupa”
M:”Okay, ugly Cody”
C: “Hey, you are!”
Aku sama Cody sms lama banget kan besok kan weekend. Dan
tiba-tiba dia sms gini waktu smsannya mau selesai.
C:”Good night, Alisa. Have a nice dream. Sweety.”
M::Good night Co. Dibajak ya?”
Gak ada balesan. Mungkin dia udah tidur.
Toktoktok.
“Siapa lagi jam segini dateng? Gak tau apa ya ini kan Sabtu”aku ngedumel
sendiri. Ceklek. “Huahahahaha… weirdo hahahaha”suara itu… Oh God! Aku lupa, aku
punya janji sama Cody. Aku ngeliat jam, dan ternyata emang udah jam 9 pagi -_-
“Mother of freak beneran kamu itu.
Bangun tidur ya? Itu ilernya masih ada bekasnya” Cody masih ketawa aja.
“Whatever Co-_- Masuk,”kataku. “Aku mau mandi dulu. Kamu langsung masuk aja ke
kamarku di lantai 2. Coba dulu cari lagu. Dan jangan ngintip!”kataku. “Idih,
siapa yang mau ngintip”jawab Cody. Aku sengaja mandi cuma cibang cibung biar
cepet. Aku takut Cody ngapa-ngapain barangku. Beneran aja, baru ditinggal mandi
dia udah bukain gallery fotoku. “Hey! What are you doing?”kataku sambil dorong
Cody menjauh dari iMacku. “Just exploring your computer.”jawab Cody santai.
“Kamu disitu keliatan cantik lho”katanya. Jlegar. Makan apa itu anak kok tumben
muji. “Nice jokes Cod”kataku sambil ngeclose fotoku. “I’m not kidding, Alisa.
Matamu di foto-fotomu itu begitu ikhlas. Kamu itu emang cantik. Tapi, kamunya
aja yang gak ngeh. Pantesan cowok gak deketin
kamu.”kata Cody. “Kamu disini mau latian musik apa ngejek sih”aku mulai sewot.
“Calm down Alisa. Gak usah kayak banteng juga kali sampe ngeluarin asep dari
idung”Cody ngejek, “CODY!!!!!”aku ngelempar Cody pake bantal.
“Jadi, ini aja
kan lagunya. Jason Mraz yang I’m Yours”kata Cody. “Yup. Kan kita sama-sama suka
sama ini lagu.”kataku. “Eh, Cod. Kamu mau makan apa?”tanyaku. Ini emang udah
jam 12 siang. “Umm.. up to you Alisa.”kata Cody. Ternyata Cody anaknya enak
juga. Kebencianku selama ini sama dia jadi gak tersisa lagi. Aku ke dapur
masakin Cody Indomie kiriman Eyang dari Indonesia. “Oke, makanan udah
mateng”kataku. “It seem delicious”kata Cody sambil ngecium bau mie. “Kamu mau
yang mana? Berkuah atau gak?”kataku. “Yang gak aja deh”Cody langsung nyamber
aja. Mukanya pas makan Indomie kaya orang kesurupan bikin orang ngakak. Cekrik.
“Hey what are you doing?”kata Cody. “Cuma mengabadikan momen unik”kataku. “Aku
mau liat!”Cody langsung ngerebut IPhone ku. “I’m really freak boy”kata Cody
sambil ketawa ngeliat fotonya sendiri. “So, we are Freak duo”kataku.
Cody udah
pulang jam 3 sore tadi. Hari ini beneran asik banget.Webcaman bareng Cody,main
gitar bareng pokoknya seru-seruan. Anehnya aku gak benci Cody lagi._. Lagi
twitteran tiba-tiba ada mention. Ternyata Cody nge-tweet. “Have special weekend
with @AlisaM J” akhirnya aku retweet
aja. Tiba-tiba ada sms masuk. Nomer gak dikenal.
S: “Don’t approaching my Cody again! Or you will agonize!
Don’t forget it.
Aku tau ini pasti Kylie, dia itu terlalu berlebihan suka sama
Cody. Makanya aku biarin aja.
“Hello
Abby!”sapaku. “Hello Alisa! Ciee yang udah main bareng?”goda Abby. “Santai lho
kan cuma latian musik aja Ab”kataku. “Good morning girls”sapa Cody yang baru
dateng. “Morning Co”kataku sama Abby. “Sorry Al, I forget I have a promise with
Pamela. Aku duduk di sebelahnya.”kata Abby. Dia meninggalkanku sama Cody.
“Jadi, boleh aku duduk sini?”Cody bertanya. Tumben ini anak mau duduk bareng.
“Of course”kataku. “Umm.. Besok Sabtu minggu depan ada acara?”kata Cody. Aku
yang tadinya baca novel Flipped kaget. “Gak. Kenapa?”kataku. “Gini kan besok
Sabtu weekend. Terus ada film Flipped yang baru keluar. Aku tau kamu suka sama
Flipped jadi mau nonton gak?”ajak Cody. “Ummm.. Bolehlah. Sama siapa
aja?”tanyaku. “Cuma berdua”kata Cody sambil tersenyum. Tuhan, senyum itu..
begitu sempurna dengan tatapan bola mata warna biru laut. Cody kamu melumpuhkan
semuanya. Aku akui kamu udah meruntuhkan rasa benciku dan menggantinya dengan
rasa sayang. Iya semuanya. Jantung dan hatiku sudah menemukannya dan itu bukan
Campbell tapi kamu, Cody. “Okay”kataku sambil tersenyum juga.
Hari ini beneran deg-degan. Saatnya nyanyi di acara graduation
party. Cody udah siap sama gitarnya. Dia memakai setelan jas hitam. “Hey,
Alisa! Wow, you’re so pretty”suara Cody memelan, mata tajamnya melihatku dari
atas sampai atas. “Am I like freak?”tanyaku gak percaya diri. Malam ini aku
pakai red floral simple dress sama floral flat shoes.Rambut bergelombangku
sengaja digerai. “No. You are so pretty. Jangan nervous dong. Kan ada aku. Kalo
nervous suaramu gak stabil nanti. Tarik nafas yang panjang.”kata Cody. Aku ngikutin
saran Cody. MC pun manggil kita berdua. “Ladies and Gentleman please welcome
Cody Simpson and Alisa Maharani with I’m Yours by Jason Mraz”kata MC. Cody dan
aku siap memetik gitar. Aku dan Cody bisa melakukannya. Para penonton melakukan
standing applause. “Good job guys”kata Mr.Theo. “Thank you, sir”jawabku sama
Cody. Malam ini beneran berhasil.
Toktoktok.”Wait
a minute!”kataku. “Okay, I’m ready.”kataku sambil membuka pintu. Dan di depanku
sesosok malaikat tanpa sayap diutus untuk menerbangkanku ke awan malam ini.
“Hei Co! You are so adorable.”kataku tulus. Cody kali ini memakai trouser warna
biru,kemeja,dan sneaker Converse warna putih. Dan sekarang, Cody mulai
menatapku “Freak girl become to pretty girl”katanya. Hari ini aku emang
abis-abisan milih baju bareng Abby. Dan walla, jeans,tanktop putih,sweater
pink,floral bag,dan floral shoes. Rambut hitam panjangku dibuat kepangan lalu
disanggul. Kata Abby aku keliatan cantik kaya gitu daripada digerai.”Are you
ready?”kata Cody. Aku mengangguk. Cody dan aku masuk ke taksi menuju bioskop.
Jam 8 malam film selesai, hujan pertama di musim semi ini
bikin semua orang kalang kabut. Termasuk aku sama Cody. Baru nunggu taksi eh
hujan malah deras banget. Cody menarik tanganku, kami berlari menuju McDonalds.
Aku memesan Big Mac, kentang goreng,Choco Mcflurry sama Coke sedangkan Cody
mesen Chicken with scrablled egg sama coke ditambah Choco Mcflurry. Kami
memilih duduk di pojokkan. “Kamu itu kecil-kecil makannya banyak juga
ternyata”kata Cody. “Yee.. Biarin kan masih pertumbuhan”jawabku seenaknya.
Tiba-tiba tangan Cody menyentuh pinggir bibirku. Jantungku tiba-tiba kayak ada
diskotiknya aja. Jedagjedug gak jelas. “Makan itu yang santai. Mulutmu sampe
belepotan tuh.”kata Cody. “Thanks Cod”kataku. Suasana sunyi. Tiba-tiba Cody
keluar. “Tunggu disini aja”kata Cody waktu aku mau berdiri. Aku gak tau Cody
mau ngapain, aku kira dia mau ke kamar mandi dan ternyata dia malah keluar,
hujan-hujanan. 10 menit kemudian dia dateng. “Kamu itu gimana sih, Co. Malah hujan-hujanan,
kalo kamu sakit aku juga khawatir tau!”kataku marah-marah sama Cody. “Jadi,
kamu sekarang perhatian nih sama aku?”tanya Cody sambil masang muka jahil. Aku
kaget. Rahasia terbongkar sudah. “Eh, gak. Maksudku kan kalo kamu sakit aku
jadi bersalah gara-gara kamu sekarang lagi pergi sama aku.”kataku, ngeles.
“Bohong ya? Gak papa kok kalo kamu suka sama aku, aku juga suka sama kamu.”kata
Cody sambil nyerahin bunga mawar merah. Pipiku berubah warna, semerah mawar
Cody. “So, would you be my girl?”Cody menatap mataku sambil memegang tanganku. Semua
pelayan dan pengunjung McDonalds liatin aku sama Cody. “Yes, I do”kataku. Cody
berdiri dan memelukku. Semua yang ada di McDonalds malah tepuk tangan. Dan,
manager McDonalds dateng terus ngasih aku sama Cody gratis Choco Mcflurry.
“Thanks for
today Alisa. Tonight I promise I never hurt you”kata Cody sambil memelukku.
Cody mengantarku pulang. “I promise too. Good Night Co”kataku. “Good Night”kata
Cody.
Pagi ini, aku
bangun dengan semangat baru. Masuk sekolah kali ini aku disambut sapaan dari
seorang malaikat. “Good morning,
Alisa”sapa Cody. “Good morning, Co”jawabku. Tangan Cody meraih tanganku, semua orang yang ada di
lorong itu kaget. Mereka mungkin berpikir kenapa aku sama Cody bisa kaya gitu
padahal kita musuh bebuyutan. Kylie yang liatpun sampe masang muka sebel.
“Ciecie yang baru jadian. Selamat ya”Abby tiba-tiba dateng. “Hei, Ab.
Thanks”kataku sama Cody. “Urwell, aku duluan ya. Congratulation for a new cute
couple.”kata Abby lagi. Abby pun pergi. Cody mengajakku ke kantin, disana ada
Josh,Campbell, sama Jake. “Hey Cody!”sapa Josh. “Wow, kalian udah maafan nih
ceritanya? Tumben jalan bareng pagi-pagi biasanya kan berantem.”kata Jake
sambil ketawa. Aku dan Cody saling bertatapan dan tersenyum. “Kita udah gak
cuma maafan tapi kita pacaran.”kata Cody. Gak tau kenapa waktu denger Cody
ngomong gitu, Campbell yang lagi sibuk sama IPhonenya tiba-tiba masang muka gak
percaya. “Really?”kata Campbell gak yakin. Josh sama Jake masih ngalamun sambil
mangap ._.v “Yes, we are dating now”kata Cody lagi. “Oh, Congrats my brotha.
Umm.. Sorry, aku harus pergi ke kelas sekarang. Ada PR yang harus aku salin.
Bye all”kata Campbell yang akhirnya pergi. Aku ngerasa ada yang aneh sama
Campbell, alasannya itu lho kan hari ini gak ada PR terus dia mau nyalin apa.
Masih dengan kebingunganku Cody mengajakku pergi ke taman.
--Campbell P.O.V--
Kenapa aku jadi
ngerasa sakit gini sih ngeliat Alisa sama Cody. Dia emang cantik,pinter, and
she’s so perfect to me. Apa ini artinya aku suka sama Alisa? Tuhan, kalo aku
suka sama Alisa tolong perasaan ini di cabut lagi. Tapi,aku tau ini udah terlanjur.
Alisa, I’m in love with you. Crazy girl, stole my heart.--
“Alisa, ayo
pulang bareng”Cody udah siap di sepedanya. “Ayo!”kataku. Di sepeda, Cody
ngelawak terus. Aku yang berdiri sambil pegangan di pundaknya gak kuat nahan
sakit perut. “Wait! Ini bukan jalan ke rumahku”aku baru nyadar ini jalan menuju
pantai. “Emang bukan. Aku mau ngajak kamu ke tempat yang paling indah”kata
Cody. Setelah naik bukit kecil, Cody menghentikan sepedanya di pinggir tebing
yang langsung menghadap laut. Dan, disini suasananya bener-bener indah. Di
tebing ini banyak bunga-bunga yang baru mekar. “Wow, bagus banget
tempatnya”kataku sambil merentangkan tangan, merasakan semilir angin laut.
“Kamu suka?”tanya Cody. “Banget Co, ini kayak surga di Gold Coast”kataku lagi.
Cody memelukku dari belakang. Kami berdua saling memejamkan mata sambil
merasakan semilir angin. “Alisa, I love you endlessly”Cody berbisik. “I love you
too, Co”kataku. Aku sama Cody duduk di tebing itu sampai matahari terbenam.
Sunset kali ini beneran sempurna. Gak ada awan yang menghalangi dan di
sampingku duduk seorang yang begitu nyata menyanyangiku. Cody, kamu gak cuma
pacar buatku tapi kamu adalah pengganti sosok laki-laki. Karena aku telah
kehilangan itu dari Ayahku. “Ayo pulang. Udah mau malem”ajak Cody. “Ayo, tapi
aku laper nih Co”kataku sambil masang muka melas. “Iyaiya, nanti kita makan di
McDonalds dulu.Aku traktir. Tapi jangan banyak-banyak lho”kata Cody sambil
ketawa. “Gak niat nraktir nih”kataku. “Niatlah, I’ll give everything you
want”kata Cody.
Malam ini aku
langsung tepar, capek berat gara-gara seharian main sama Cody. Perut udah keisi
Big Mac sama kentang goreng. Tadi di McDonalds, Cody ngasih hadiah. Gelang yang
ada owlnya. And it’s so cute. Kata Cody, kalo umpamanya aku kesepian gelang ini
bakal ngewakilin Cody yang gak bisa nemenin aku.
Pagi ini, aku
bangun agak pagi. Waktu aku mau keluar rumah buat buang sampah. Aku ngeliat ada
sepucuk surat tanpa nama. Isinya
Hey Alisa!! You’re B*tch. Aku pengen kamu
jauhin Cody atau kamu bakalan nyesel. Aku bakalan pake segala cara biar Cody
ngejauhin kamu. He’s mine. So, stay away from him!!
Dan aku tau ini
mesti kerjaannya Kylie. Keliatan banget dari tulisannya kayak ceker ayam._.
Akhirnya aku buang aja. Aku gak mau Cody tau urusan ini takutnya nanti dia
malah ngelabrak Kylie.
3 bulan, aku
ngejalanin ini semuanya hingga hari ini datang. Kylie ngejebak aku. Aku yang
lagi sibuk baca Novel sambil nunggu Cody di taman ngeliat Kylie jatuh di
depanku. Aku berusaha menolongnya. “Kylie, Are you okay?”tanyaku ke Kylie.
“Pasti kamu nyandung aku ya biar aku jatuh”Kylie tiba-tiba nuduh. “Hey, I never
do this”kataku membela diri. “Hey, whats going on?”Cody dateng. “She stumbling
me Co”kata Kylie cari muka. “No, you liar Kylie.I never do this”kataku. “Apa
kalian melihat Alisa menyandung Kylie tadi?”tanya Cody ke ganknya Kylie.
Semuanya mengangguk. “Alisa, udah banyak saksinya. Kamu ngaku aja.”kata Cody
lagi. “Cody, please trust me. Aku gak nyandung Kylie. She lies.”kataku sambil
mau nangis. “No! Kylie gak pernah bohong selama ini. Aku tau dia dari kecil.
Kamu itu yang jangan bohong”kata Cody. Suaranya meninggi. Aku udah gak tahan.
Kenapa sih kamu Co, kok bisa jadi kayak gini. “Jadi, kamu lebih percaya sama
Kylie? Okay, no problem Co. Kalo kamu lebih percaya sama dia hubungan kita
nyampe sini aja. Now, It’s over Co!!!”aku bentak Cody sambil nangis. Aku gak
kuat disini lagi, tempat yang paling indah kini rusak. Aku berlari kearah
balkon.
Disini sepi,
aku duduk di kursi yang langsung menghadap lapangan. Tiba-tiba, ada yang duduk
disampingku. It’s Campbell. “Hey, Camp”aku berusaha tersenyum meskipun susah.
“Are you crying?”tanya Campbell. “No, Camp. Cuma kelilipan”kataku, bohong.
“Jangan bohong. Aku tau kok. Kamu abis putus ya?”tanya Campbell. Aku
mengangguk. “Luapin aja semuanya selama kamu pengen. Air mata emang gak bisa
ngerubah ini tapi minimal kamu bisa lebih lega. Aku bakalan ada disini sampai
kamu ngerasa semuanya lebih baik.”Campbell menyandarkan kepalaku di pundaknya.
Aku menangis sementara Campbell cuma terdiam sambil sekali-kali membelai
rambutku. “Be strong girl, Alisa. I’ll always beside you”bisik Campbell.
--Cody P.O.V--
Aku berlari mengejar Alisa. Aku gak mau semuanya ini berakhir.
Aku tau aku salah. Alisa menuju balkon. Tapi, begitu aku sampai aku melihatnya
bersama Campbell. She’s crying dan Campbell menenangkannya. Baru pertama kali
aku melihat dia menangis, tapi kenapa harus Campbell yang disana bukan aku. Aku
kecewa sama diriku. Kenapa aku begitu bodoh percaya sama Kylie. Aku gak mau
kesana, Alisa bakalan makin sedih, akhirnya aku biarkan dia sama Campbell.--
“Thanks Camp, buat pundaknya. Maaf basah terus maaf juga kalo
ada ingusnya hehehe”kataku ke Campbell. “Anytime, udah bisa ketawa nih? Coba
aku liat senyumnya”kata Campbell sambil tersenyum. Aku meringis melihatkan
deretan gigiku yang berbehel. “Gitu dong, mau jalan-jalan gak hari ini?”tanya
Campbell. “Boleh tapi traktir ya”kataku. “Dasar gak modal”Campbell ngejek
sambil ngobrak-abrik rambutku. “Campbell!!!”aku teriak sambil mengejar
Campbell.
“See you and
thanks for today”kataku ke Campbell ketika dia nganterin aku pulang. “Anytime,
Alisa”jawabnya sambil memutar balik sepedanya. Hari ini cukup menyenangkan
buatku. Campbell udah bikin hari ini lebih baik. Nonton film,makan,main game
bareng dia bikin aku lupa sama Cody. Meskipun dia gak kayak Cody tapi minimal
dia bisa bikin aku lupa sama Cody. So, it’s time to moving on.
--Campbell P.O.V--
Hari ini
special banget buatku. Yeah, hang out with Alisa itu sesuatu yang jarang.
Ngelihat senyum manisnya,ketawanya yang aneh terus mata tajamnya seharian udah
bikin jantung berhenti berdetak. Sebenernya kemeja hari ini males banget aku
cuci. Ya karena Alisa udah buat kemeja ini penuh dengan air matanya. Tiba-tiba
IPhoneku bunyi. It’s Cody.
C: “Camp, I wanna talk with you. Meet me at Starbucks tomorrow
at 1 p.m”
M:”Okay, Bro”
Masih pake
kemeja hari ini aku tepar seketika.--
--Cody P.O.V--
Ice coffeeku
udah tinggal setengah gelas dan sampai sekarang Campbell belum dateng. Where is
he? 10 menit kemudian Campbell dateng mukanya bahagia banget. “Hey Co. Sorry
I’m late, tadi aku nganterin Alisa pulang”kata Campbell. What the f*ck? Baru
sehari aku putus sama Alisa dia udah nganterin aja -_- “No problem Camp. I
wanna talk about Alisa”kataku langsung. “Emang ada apa sama Alisa?”tanya
Campbell masih ngeliatin buku menu. “It’s serious Camp”kataku sambil ngerebut
buku menu dari dia. “Hey, aku mau mesen tau.”kata Campbell. “Ya udah.
Cepet!!”aku jengkel. Setelah minuman Campbell datang aku mulai ngomong. “Camp,
kamu suka sama Alisa?”tanyaku. “Kalo iya kenapa?Kan sekarang dia juga single.
Kamu juga kenapa malah nyakitin Alisa. Kamu itu kerasukan apa emang gak peka
sih. Kenapa kamu bisa lebih percaya sama Kylie daripada Alisa. She your
girlfriend tapi dulu. Dia sedih, kecewa sama kamu Co. Tapi sekarang kamu tenang
aja dia udah baik-baik aja sama aku”kata Campbell panjang lebar. Aku masih
berusaha tenang. Omongan Campbell tadi beneran jleb. “Kalo kamu suka sama dia,
aku mau titipin dia ke kamu. Aku mau pindah ke LA minggu depan.”kataku tenang,
padahal sakit di dalem. Air muka Campbell berubah. “Kenapa kamu
pindah?”tanyanya masih kaget. “Ini tentang video Youtubeku. Aku ditemuin sama
salah seorang produser dan aku bakal mulai rekaman bulan depan di LA. Jadi, aku
harus pindah”jelasku. “Aku bakal jagain Alisa. I promise Co”janji Campbell.--
Malem ini,
Campbell ngajak aku dinner. Katanya, bajunya gak usah formal, jeans sama
T-Shirt aja cukup. Ya udah aku cuma pake jeans,T-Shirt, hoodie sama sneakers.
“Kamu mau pergi kemana Al?”tanya Bunda. “Jalan-jalan sama temen Bun”jawabku.
“Cowok?”Bunda makin kepo “Iya”jawabku
yang masih sibuk nali sepatu. “Hati-hati ya. Jangan malem-malem pulangnya”pesan
Bunda . “Siip lah Bun”aku pamit sambil mengecup kening Bundaku. Campbell udah
nunggu aku di taman. “Kita mau kemana nih?”tanyaku. Yang bikin bingung Campbell
beda banget dari biasanya. Ada sesuatu yang beda dari dia tapi gak bisa aku
jelasin. “Somewhere. Kamu nurut aja deh”kata Campbell penuh rahasia. Campbell
ngajak aku ke pinggir pantai. Disana ada sebuah meja makan, 2 kursi dengan
lilin kecil di sekitarnya. Campbell menarik tanganku lalu dia mempersilahkan
aku duduk. Plokplok. Campbell manggil pelayan. Dan yang bikin ngakak pelayannya
adalah Jake sama Josh. “Jake? Josh?”tanyaku masih bingung. “Good night, Ms.
Alisa”kata mereka berdua sambil menuang minuman. “Camp, ini ada apaan sih? Kamu
kok tega sama Josh dan Jake.”kataku. Campbell tersenyum kecil. “Camp!! Kamu
ngapain sih senyum-senyum sendiri? Gila kamu ya”aku makin bingung. “Aku punya
sesuatu buatmu”kata Campbell. Plokplok. “Liat disana”suruh Campbell. Aku
menengok ke belakang. Lampu-lampu warna-warni bertuliskan “Happy Birthday”.
“Camp..?”aku masih gak percaya. Waktu aku nengok kebelakang Campbell udah gak
ada.Di kolong meja gak ada, dimana-mana gak ada. Tiba-tiba, ada suara orang
bernyanyi “Happy Birthday” dengan petikan gitar. That’s Campbell. “Happy
Birthday Alisa.”kata Campbell sambil ngasih satu bucket bunga mawar putih.
“Thanks Camp”aku memeluk Campbell. “Umm.. Tonight I wanna tell you one
thing”kata Campbell. “Ngomong aja, Camp”ujarku. “I’m in love with you since 1
year ago”Campbell ngaku. “Would you be mine? I promise I never hurt you”terang
Campbell. “Umm.. Aku masih ragu,Camp”jawabku. Muka Campbell tiba-tiba lemes.
“Aku masih ragu untuk gak nolak kamu”kataku sambil ketawa. Muka Campbell
berubah drastis. Senyumnya terkembang sempurna. Amazing night with you, Camp.
--Cody P.O.V--
Berat emang
ninggalin tempat kelahiran dengan semua kenangan. Aku masih disini, duduk di
tepi pantai merasakan semilir angin yang sama ketika bersama Alisa. Alisa,
perempuan berbadan kecil dengan muka Asianya itu udah aku sakitin. Aku begitu
bodoh memang. Angin selalu mengingatkanku dengan senyumnya, tawanya,dan
semuanya. “Co, ayo nanti ketinggalan pesawat”ajak Alli, adikku. “Okay”aku
berdiri sambil menatap laut luas di Gold Coast Beach. Tersenyum untuk
melepaskan semuanya yang ada disini. “Aku tau kamu berat ninggalin semuanya,
tapi kita bisa kesini lagi kapan-kapan.”kata Alli. “Terlalu banyak kenangan
manis disini dan terlalu banyak orang yang aku sayang”kataku sambil berjalan
berbarengan dengan Alli menuju mobil. “Dan, Alisa salah satunya”Alli tersenyum.
She always know what I’m feel. Good bye Gold Coast. See you next time.--
“Al, kamu mau
ikut gak?”kata Campbell di telepon. “Kemana?”tanyaku. “Nganterin Cody ke
bandara. Hari ini dia mau pindah ke LA. Video Youtubenya diliat sama produser
dan dia bakal rekaman di LA”jelas Campbell. Deg. Orang masa lalu itu dateng
lagi. Dan sekarang dia malah bakal mau ninggalin semuanya. Aku bingung mau ikut
apa gak. “Okay”kataku spontan. Oh God, kenapa aku jawab iya. “Okay, aku jemput
kamu”kata Campbell. “Wait”kataku dan malesnya telponnya Campbell udah dimatiin.
“Good bye
brotha”kata Jake sama Josh mau nangis. “Jangan nangis lah. Aku bakalan balik
kesini juga sekali-kali”kata Cody. Mereka berpelukan. “Hey Camp, good bye”kata
Cody ke Campbell. “Good bye Co, take care”Campbell memeluk Cody. “Jagain dia
ya”bisik Cody ke Campbell. “Always. Promise”janji Campbell. Mata biru laut itu
lagi-lagi menghujam jantungku.”Good bye, Co”kataku. “Good bye. I’m sorry Al,
aku pernah nyakitin kamu.”kata Cody sambil memelukku. Pelukan hangat itu kembali
merengkuh nafasku. “Aku udah maafin kok”kataku. “Kamu bakalan baik-baik disini
sama Campbell.”ujar Cody sambil tersenyum. “Kamu juga baik-baik disana ya. Take
care”kataku. Cody mencium keningku. Hujaman pisau es kini lebih menyakitkan
menghujam jantungku. Tuhan, aku ingin bersamanya tapi Campbell selalu ada
buatku. Aku selalu sayang dengan mereka. Dan, lagi waktu memisahkan kita semua
dengan Cody.
2 tahun sudah
Cody pindah ke LA. Baru dua kali dia ke Gold Coast dan itu amat singkat. Aku,
Josh,Jake dan Campbell udah liat dia show di Sydney Mall. He’s become to young
man now. Dia udah beda banget, dulu suaranya masih unyu sekarang udah kayak
mas-mas aja ._. “Al, liburan ini kita ada special trip lho”kata Camp. “Trip
kemana?”tanyaku yang masih asyik sama majalah. “LA!! Ketemu Cody lagi”mata
Campbell berseri-seri. Spontan aku menengadahkan kepalaku. “Are you kidding
me?”aku masih gak percaya. “Apa aku keliatan bohong?”tanya Campbell. “Enggak,
sama siapa aja?”aku makin tertarik sama trip ini. Bukan cuma karena ke LA tapi
juga karena ketemu Cody. “Aku,Jake,Josh sama kamu. Minggu depan kita
berangkat.”ujar Campbell. “Oke, aku ikut”aku akhirnya setuju.
“LA!!!”teriak
Jake waktu kita udah nyampe. “Bukan temenku”kata Josh sambil ngajak aku sama
Campbell menjauh dari Jake. “Wait, is it Cody?”tanyaku sambil menunjuk seseorang berbadan
tinggi,berambut pirang menggunakan hoodie dan kacamata hitam. Katanya,Cody mau
jemput kita semua. “Yes, he is”kata Josh. Josh langsung lari-lari ke arah Cody.
Aku, Jake sama Campbell ngikutin dia. “Josh! Jake! Campbell! Alisa!”teriak
Cody. Mereka berpelukan kecuali aku. Cody tersenyum kepadaku. “We miss you so
much Co”kataku sambil membalas senyum Cody.
3 hari kita
semua nginep di rumah Cody. Hingga suatu malam Cody ngajakin aku jalan-jalan ke
pantai. “Jadi, kamu udah gak marah sama aku?”tanya Cody. “Ngapain juga marah. I
don’t wanna my past steal my future Co”kataku bijak. Cody tersenyum. “You are
prettiest girl I ever meet”kata Cody sambil membelai rambutku. “Aku seneng
Campbell udah jagain kamu”katanya. “Of course. He’s my boyfriend now”kataku
bangga. Air muka Cody berubah tiba-tiba. “Your boyfriend?”tanyanya gak yakin.
Aku mengangguk. Aku merasa ada yang aneh sama Cody. “Kalo, umpamanya kamu suruh
milih aku apa Campbell kamu milih mana?”tanya dia tiba-tiba. Aku kaget
sekaligus bingung mau jawab apa. “Alisa? Please answer”kata Cody. “Kalian
berdua adalah orang-orang yang aku sayangi”kataku. “Kalo jadi pacar?”tanya
Cody. Cody kenapa sih kamu tanya gini, semuanya udah aku tata baik-baik di otakku
tentangmu tapi kenapa kamu berantakin lagi. Jujur perasaan itu masih ada, tapi
aku juga harus belajar dari pengalaman. “Kalo kamu masih suka sama Cody gak
papa kok”kata sebuah suara. That’s Campbell voice. “Aku ikhlas kamu sama Cody,
aku tau kamu masih belum bisa ngelupain Cody. Dia selalu ada di hati kamu
meskipun aku juga ada”kata Campbell. “Campbell”aku mau nangis. Sekarang di
hadapanku ada dua cowok yang bener-bener bikin galau. Cody masih diam seribu
bahasa. “Co, kalo kamu mau balikan sama Alisa gak papa kok. Aku gak papa sakit
daripada Alisa yang sakit. She love you so much brotha.”kata Campbell. “Jadi,
kita putus?”tanyaku. “Bukan, cuma mengganti status dari pacaran jadi
sahabat”kata Campbell bijak sambil tersenyum. “Campbell!!”aku memeluk Campbell. “Don’t cry”katanya melihatku menitikkan air mata. Cody juga
ikut memeluk Campbell. “Thank you Camp”bisik Cody. Malem ini lebih dari sekedar
malam biasa buat kita bertiga. Menatap laut luas dan bulan purnama ditemani
suara deburan ombak dan semilir angin. Makin sempurna bersama dua orang yang
begitu istimewa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar